FUROSEMID (Anonim 2007, Anonim 2003)
Indikasi :Penanganan edema yang berhubungan dengan gagal jantung
koroner dan penyakit hati, diberikan tunggal atau dalam kombinasi dengan
antihipertensi pada penanganan hipertensi.
Dosis, Cara
Pemberian dan Lama Pemberian
Dewasa : Oral :Dosis awal 20-80 mg/dosis,dengan peningkatan 20-40 mg/dosis
pada interval 6-8 jam; umumnya dosis pemeliharaan adalah dua kali sehari atau
setiap hari; mungkin dititrasi lebih dari 600 mg/hari pada keadaan edermatous
parah.
Untuk hipertensi : 20-80 mg/hari dalam dua dosis terbagi.
i.m / i.v : 20-40 mg/dosis, yang mungkin diulang 1-2 kali sesuai kebutuhan
dan ditingkatkan 20 mg/dosis sampai tercapai efek yang diinginkan.Interval
dosis yang umum : 6-12 jam.
Untuk edema paru-paru akut, dosis yang umum digunakan adalah 40 mg, i.v
selama 1-2 menit.Jika belum tercapai respon, dosis ditingkatkan sampai 80 mg.
Infus i.v kontinyu :Dosis bolus i.v adalah 0,1mg/kg diikuti dengan infus
i.v kontinyu 0,1 mg/kg/hari-dosis ditingkatkan setiap 2 jam sampai maksimum 0.4
mg/kg/jam jika output urin adalah <1 mL/kg/jam, Dosis ini telah terbukti
efektif dan menurunkan kebutuhan harian furosemid dibandingkan dengan
penggunaan furosemid yang tidak teratur.
Pasien lanjut usia (Oral, i.m / i.v) :Dosis awal : 20 mg/hari, ditingkatkan
perlahan sampai mencapai respon yang diharapkan.
Penyesuaian dosis pada gangguan ginjal : gagal ginjal akut; dosis tinggi
(lebih dari 1-3 g/hari melalui oral/i.v) telah digunakan sebagai dosis awal
untuk mencapai respon yang diharapkan, dihindari untuk keadaan oligouri.
Gagal jantung refraktori :Oral, i.v : dosis 8 g/hari telah digunakan.
Farmakologi : Furosemid adalah suatu diuretika yang bekerja dengan
cara menghambat reabsorbsi ion Na pada jerat Henle. Mekanisme Aksi
:Inhibisi reansorpsi natrium dan klorida pada jerat Henle menaik dan tubulus
ginjal distal, mempengaruhi sistem kotranspor ikatan klorida, selanjutnya
meningkatkan ekskresi air, natrium, klorida magnesium dan kalsium.
Onset kerja : Diuresis oral : 30-60 menit; i.m : 30 menit; i.v : ~ 5 menit.
Durasi : oral 6-8 jam, i.v : 2 jam.
Absorpsi oral : 60-67%.
Ikatan protein :> 98%.
Metabolisme : melalui hati.
T½ eliminasi : 0.5 -1.1 jam, sakit ginjal parah : 9 jam.
Ekskresi melalui urin : (oral : 50%, i.v : 80%) selama 24 jam; feses
(sebagai obat yang tidak berubah) : klirens non ginjal diperpanjang pada pasien
gangguan ginjal.
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap furosemid, atau komponen lain dalam sediaan atau
sulfonil urea, anuria, pasien koma hepatik atau keadaan penurunan elektrolit
parah sampai keadaannya membaik.
Efek Samping : Hipotensi ortostatik, tromboflebitis, aortitis kronik,
hipotensi akut,serangan jantung (akibat pemberian melalui I.V atau I.M),
parethesias, vertigo, pusing, kepala terasa ringan, sakit kepala, pandangan
kabur, demam, tidak bisa beristirahat, hiperglikemia, hiperurisemia,
hipokalemia, hipokloremia, alkalosis metabolik, hipokalsemia, hipomagnasemia,
hiponatremia, dermatitis eksfoliatif, eritema multiform, purpura,
fotosensitifitas, urtikaria, rashm pruritusm vaskulitis kutan, spasmus saluran
urin, frekuensi uriner, anemia aplastik (jarang), trombositopenia,
agranulositosis (jarang), anemia hemolitik, anemia, leukopenia, anemia,
gangguan pendengaran (sementara atau permanen; pada pemberian I.M atau I.V).
tinitus, tuli sementara (pada pemberian i.m atau i.v cepat), vaskulitis, alergi
nefritis intestinal, glikosuria, penurunan kecepatan filtrasi dan aliran darah
pada ginjal (karena overdiuresis), kenaikan BUN sementara.
Interaksi
Dengan Obat Lain :Hipokalemia yang diinduksi oleh furosemid akan menyebabkan toksisitas pada
digoksin dan dapat meningkatkan risiko aritmia dengan obat-obat yang dapat
meningkatkan interval QT, termasuk antiaritmia tipe Ia dan III, cisaprid dan
beberapa kuinolon (sparfloksasin, gatifloksasin dan moksifloksasin). Risiko
toksisitas litium dan salisilat akan meningkat dengan adanya diuretik loop.
Efek hipotensi dan/atau efek lanjut pada ginjal dari inhibitor ACE dan anti
inflamasi non steroid akan meningkat dengan adanya hipovolemia yang diinduksi
oleh furosemida, Efek obat bloker adrenergik perifer atau bloker ganglion dapat
ditingkatkan oleh furosemid. Furosemid dapat meningkatkan risiko toksisitas
dengan agen ototoksik lain (aminoglikosida, cis-platinum), terutama pada pasien
dengan disfungsi ginjal. Efek sinergis diuretik lebih cenderung terjadi pada
penggunaan bersama obat antihipertensi lain dan hipotensi dapat terjadi.
Indometasin, aspirin, fenobarbital, fenitoin dan antiinflamasi non steroid
dapat menurunkan efek natriuretik dan hipotensif dari furosemid. Colestipol,
kolestiramin dan sukralfat akan menurunkan efek furosemid, beri jarak pemberian
2 jam. Furosemid dapat mengantagonis efek relaksan otot skeletal
(tubokurarin).Toleransi glukosa dapat diturunkan oleh furosemid, perlu
penyesuaian dosis obat hipoglikemik.Metformin dapat menurunkan konsentrasi
furosemid.
Dengan Makanan :Konsentrasi furosemid menurun dengan adanya makanan.Hindari dong quai,
efedra, yohimbe, ginseng (memperparah hipotensi), bawang putih (dapat
meningkatkan efek hipertensi), batasi penggunaan licorice.
Pengaruh
Terhadap Kehamilan : Faktor resiko : C
Terhadap Ibu Menyusui : Furosemid didistribusi ke air susu, gunakan dengan hati-hati.
Bentuk
Sediaan :Tablet 40 mg,
Injeksi i.v./i.m. 10mg/ml, Ampul 2 ml
Peringatan
: Diuretik loop adalah
diuretik kuat, monitor dengan ketat dan evaluasi dosis untuk mencegah
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, berikan perhatian pada penggunaan
bersama obat nefrotoksik atau ototoksik, pasien yang tidak diketahui
hipersensitifitasnya terhadap sulfonamida atau diuretik lain (kemungkinan
adanya sensitifitas silang; hindari penggunaan pada pasien dengan riwayat
reaksi berat).
Informasi
Pasien
1)
Urin yang keluar akan lebih banyak dan sering,ini membantu pengeluaran air
dalam tubuh serta menurunkan tekanan darah.
2)
Makanlah buah atau makanan untuk mengganti kehilangan kalium yang banyak
terbuang bersama urin.
3)
Jika timbul nyeri otot, mual, pusing, radang pada pangkal tenggorokan, ruam
kulit, nyeri pada persendian, segeralah ke dokter.
4)
Makanlah obat ini pada waktu yang sama setiap harinya ,jika mungkin
janganlah dimakan sebelumtidur karena tidur akan terganggu dengan seringnya
urinasi.
No comments:
Post a Comment