Air
Seni Berdarah Karena Obat
ANDA
BERTANYA, APOTEKER MENJAWAB
Di bawah asuhan para apoteker Fakultas Famasi
Unand
Pertanyaan:
Assalamualaikum WW, ...Apoteker yang
terhormat...
Saya H.Suarman,
umur 84 tahun. Mengalami susah buang air kecil. Oleh rumah sakit diberi tablet
siprofloksasin 2 x 500 mg, dan obat lainnya. Setelah 3 hari saya minum obat,
pinggang terasa tidak enak, kemudian air seni saya bewarna kemerahan seperti
berdarah. Kenapa begitu Pak? Karena khawatir obatnya tidak saya minum lagi. Dua
hari kemudian warna air seni saya kembali normal. Wassalam. Terima kasih.
Jawaban:
Pak Haji, warna air
seni (urin) yang kemerahan dapat disebabkan oleh beberapa hal. Warna merah bisa
berasal dari adanya darah, dan dapat juga disebabkan oleh adanya senyawa atau obat
yang bewarna merah dalam urin. Penyakit infeksi, batu ginjal, obat-obat dan
bahkan makanan dapat menimbulkan perubahan warna urin menjadi kemerahan. Warna
kemerahan bisa disebabkan oleh adanya sel-sel darah merah di dalam urin. Sel
darah merah sering ditemukan dalam jumlah kecil di dalam urin sehingga tidak
tampak secara kasat mata. Bila urin diamati di bawah alat kaca pembesar
(mikroskop) baru dapat terlihat. Adanya sel darah merah kadang-kadang bukan
merupakan masalah, tetapi sering sebaliknya. Infeksi,
Inflamasi atau
kecelakaan pada saluran urin dapat menimbulkan adanya sel darah merah dalam
urin. Keadaan ini lebih banyak dijumpai pada wanita dibandingkan pria. Warna kemerahan
pada urin juga dapat disebabkan oleh adanya perlukaan pada ginjal ataupun saluran
urin. Perlukaan dapat disebabkan oleh trauma atau kecelakaan, adanya batu
ginjal, atau bisa saja karena adanya kristal obat yang tajam di ginjal. Pada
orang dewasa terutama pria urinnya mengandung darah, karena mereka lebih sering
menggunakan obat yang mungkin dapat menyebabkan iritasi pada saluran urin dan
melukai dinding saluran urin. Di samping itu penyakit kanker pada pria dewasa,
demikian juga dengan pembesaran kelenjar prostat dapat menimbulkan darah dalam
urin. Obat-obat yang dapat menimbulkan adanya sel darah merah dalam urin adalah
asetosal, warfarin, fenitoin dan kinin.
Obat-obat tertentu,
makanan, dan zat warna yang terdapat atau ditambahkan ke dalam makanan dapat
menyebabkan perubahan warna air seni. Perubahan ini disebabkan karena warna
obat atau makanannya sendiri atau zat warna yang terdapat dalam makanan yang bewarna
kemerahan. Bila hal ini terjadi, sudah barang tentu tidak perlu dicemaskan sama
sekali.
Beberapa obat yang
dapat menyebabkan urin bewarna kemerahan karena memang warna obatnya yang merah
di antaranya adalah rifampisin, fenazopiridin dll. Rifampisin untuk pengobatan
TBC dikeluarkan sebagian dalam bentuk aslinya. Obat ini bewarna merah tua. Jika
dikeluarkan dari tubuh melalui urin, maka urin akan sedkit kemerahan, terutama
bila digunakan dalam takaran besar. Demikian juga ia dapat dikeluarkan melalui
air mata. Maka air mata akan sedikit bewarna kemerahan. Namun demikian di
samping warnanya yang merah, ia juga dapat menimbulkan iritasi pada dinding
saluran urin. Warna merah pada urin mungkin saja berasal dari cairan menstruasi
yang dianggap sebagai perlukaan. Anggapan ini biasanya timbul pada gadis remaja
yang baru pertama kali mendapat haid dan belum mengetahui kalau hal tersebut
merupakan suatu hal yang lumrah dan harus terjadi secara normal pada wanita
usia muda dan dewasa. Seperti telah dijelaskan di atas, efek yang tidak
diinginkan yang timbul karena meminum obat tertentu juga dapat menyebabkan
warna urin kemerahan. Di samping beberapa obat yang sudah dicantumkan di atas,
obat lainnya yang mungkin juga dapat menyebabkan perlukaan kecil adalah
siprofloksasin. Siprofloksasin adalah suatu antibiotika yang banyak digunakan akhir-akhir
ini. Obat ini dikeluarkan terutama melalui ginjal. Ia dapat membentuk kristal
yang keras dan tajam di dalam ginjal maupun saluran urin sebelah atas.
Terbentuknya Kristal berhubungan dengan takaran yang digunakan, dan jumlah
konsumsi air minum. Bila dosis besar maka kadar siproloksasin dalam urin juga
akan besar. Kadar siprofloksasin akan semakin tinggi sehingga dapat menjadi
jenuh bila jumlah air minum yang dikonsumsi tidak cukup atau kurang. Keadaan
kepekatan siprofloksasin yang jenuh memungkinkan sekali terbentuknya kristal.
Kristal inilah yang dapat melukai dinding saluran urin dan menimbulkan
perdarahan. Kristal ini bahkan dapat menyebabkan gagal ginjal, tergantung dari
banyak dan lamanya terjadi pengkristalan. Sebagai ilustrasi, beberapa waktu
yang lalu seorang artis mengalami gagal ginjal. Setelah melanjutkan pengobatan
di Singapura, ternyata disebabkan oleh terapi siprofloksasin di Indonesia.
Tindakan Bapak
menghentikan obatnya dalam upaya menanggulangi efek tak didinginkan tersebut
sudah tepat. Tetapi kurang tepat bila dikaitkan dengan tujuan pengobatan.
Seyogianya pada waktu masalah urin bewarna kemerahan, Bapak berkonsultasi
dengan apoteker dimana obatnya ditebus dulu. Salah satu upaya yang dapat
disarankan sebelum menghentikan obatnya adalah segera mengkonsumsi air minum
dalam jumlah yang cukup atau sedikit berlebih dari kebutuhan. Bila hal ini
berhasil, maka kita tidak perlu menghentikan obatnya yang telah digunakan
sesuai anjuran dokter. Warna merah dalam urin Bapak memang kemungkinan besar disebabkan
oleh kristalisasi siprofloksasin, tetapi tidak tetutup juga kemungkinan
penyebab lainnya.
Pak Haji,
kemungkinan terjadinya kristal siprofloksasin dapat diperbesar oleh beberapa
hal. Obat-obat tertentu dan atau makanan tertentu bila digunakan bersamaan
dengan siprofloksasin akan meningkatkan terjadinya kristal di urin. Untuk itu
jangan menggunakan obat lain bersama siprofloksasin, selain yang telah
dianjurkan oleh dokter dan atau nasehat apoteker.
Demikianlah jawaban dan penjelasan kami
semoga bermanfaat. Wassalam.
Komentar:
Setelah saya membaca komentar yang bapak
berikan, kepada bapak haji,
No comments:
Post a Comment