Ranitidin
Indikasi
|
1. Terapi jangka pendek dan pemeliharaan untuk tukak lambung,
tukak duodenum, tukak ringan aktif
2. Terapi jangka pendek dan pemeliharaan untuk refluks gastroesofagus dan esofagitis erosif. 3. Terapi jangka pendek dan pemeliharaan kondisi hipersekresi patologis. 4. Sebagai bagian regimen multiterapi eradikasi H. pylori untuk mengurangi risiko kekambuhan tukak. 5. Meringankan heartburn, acid indigestion dan lambung asam. |
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
|
Tukak
duodenum:dewasa:oral:150 mg 2 kali sehari atau 300 mg sekali sehari setelah
makan malam atau sebelum tidur malam. Dosis pemeliharaan:150 mg sekali sehari
sebelum tidur malam.
Tukak lambung ringan:dewasa:oral:150 mg 2 kali sehari; dosis pemeliharaan 150 mg sekali sehari sebelum tidur malam. Dewasa:oral:150 mg 2 kali sehari, dosis atau frekuensi disesuaikan dengan petunjuk dokter; dapat digunakan dosis sampai dengan 6g/hari.. (d) Injeksi ranitidin dapat diberikan IM atau IV. Injeksi IM diberikan tanpa pengenceran. Injeksi IV harus diencerkan, dapat diberikan melalui IVP (intravenous pyelogram) atau IVPB (intravenous piggy back) atau infus IV kontinu. Untuk IVP:ranitidin(biasanya 50 mg)harus diencerkan sampai total 20 ml dengan normal saline atau larutan dekstrosa 5% dalam air dan diberikan selama minimal 5 menit. IVPB:diberikan selama 15-20 menit. Infus IV kontinu:diberikan dengan kecepatan 6,25 mg/jam dan titrasi dosis berdasarkan pH lambung selama 24 jam. |
Farmakologi
|
Absorpsi oral : 50%. Distribusi : volume
distribusi untuk fungsi ginjal normal : 1,7 L/kg; Clcr 25-35 ml/menit:1,76
L/kg; penetrasi melalui sawar darah otak minimal; berdistribusi ke dalam ASI;
ikatan dengan protein 15%; dimetabolisme di hati menjadi metabolit N-oksida,
S-oksida, dan N-desmetil. Bioavailabilitas oral : 48%. Waktu paruh eliminasi
oral : untuk fungsi ginjal normal : 2,5-3 jam; Clcr 25-35 ml/menit:4-8 jam;
waktu paruh eliminasi IV untuk fungsi ginjal normal : 2-2,5 jam. Waktu untuk
mencapai kadar puncak dalam serum : oral : 2-3 jam, IM : <=15 menit.
Ekskresi : di dalam urin : oral = 30%, IV = 70%(dalam bentuk tak berubah),
feses (sebagai metabolit). (3)
|
Kontraindikasi
|
Hipersensitivitas terhadap ranitidin atau
bahan-bahan lain dalam formulasi.
|
Efek Samping
|
Terbatas dan tidak berbahaya: aritmia,
vaskulitis, pusing, halusinasi, sakit kepala, confusion, mengantuk, vertigo,
eritema multiforme, kemerahan, pankreatitis, anemia haemolitic acquired,
agranulositosis, anemia aplastik, granulositopenia, leukopenia,
trombositopenia, pansitopenia, gagal hati, anafilaksis, reaksi
hipersensitivitas
|
Mekanisme Aksi
|
Menghambat secara kompetitif histamin pada
reseptor H2 sel-sel parietal lambung, yang menghambat sekresi asam lambung;
volume lambung dan konsentrasi ion hidrogen berkurang. Tidak mempengaruhi
sekresi pepsin, sekresi faktor intrinsik yang distimulasi oleh penta-gastrin,
atau serum gastrin.
|
No comments:
Post a Comment