HIDROGEN PEROKSIDA
1.
Indikasi
1.
cuci luka atau ulser
2.
melepaskan pembalut luka yang
lengket akibat terendam darah yang mongering
3.
mengeluarkan kotoran telinga
4.
disinfeksektan lensa kontak
5.
antiseptik mulut
6.
Iritasi
mulut atau gusi ringan
2.
Mekanisme Aksi
Kerja antiseptiknya tergantung pada
lepasnya oksigen nascent yang merupakan pengoksidasi kuat yang dapat
menghancurkan mikroorganisme dan secara kimia dipengaruhi oleh bahan-bahan
organik. Ketika larutan hidrogen peroksida kontak dengan jaringan yang
mengandung enzim katalase, larutan akan melepaskan oksigen yang mempunyai efek
antibakteri,.efek anti bakteriya terjadi selama masih ada oksigen yang
dilepaskan dan berlangsung singkat.Sebagai tambahan, efek antimikroba akibat
pelepasan oksigen berkurang dengan adanya bahan-bahan organic
3.
Dosis, cara pemberian dan lama pemberian
1.
cuci luka atau ulser
gunakan
larutan dengan konsentrasi sampai 6% (sering 3%)
2.
melepaskan pembalut luka yang
lengket akibat terendam darah yang mongering
gunakan
larutan 1-1,5%
3.
mengeluarkan kotoran telinga
gunakan
larutan 3% dalam bentuk tetes telinga atau pencuci telinga (encerkan larutan 6%
dengan 3 bagian air sesaat sebelum digunakan)
4.
disinfeksektan lensa kontak
gunakan
larutan 3%, rendam lensa kontak selama 30 menit, diikuti inaktivasi dengan
metode yang sesuai untuk keamanan penggunaannya
5.
antiseptik mulut
encerkan
15 ml larutan 6% dengan setengah gelas air hangat atau gunakan larutan 1,5%
sebanyak 10 ml
6.
Iritasi
mulut atau gusi ringan
kumur-kumur
setidaknya 1 menit atau 2-3 menit, digunakan 2-4 kali sehari setelah makan dan
menjelang tidur atau menurut petunjuk dokter. Larutan topikal oral ini hanya
untuk pemakaian luar, ditak boleh ditelan
7.
Anak-anak dibawah 12 tahun,
penggunaan harus dibawah pengawasan orang dewasa. Penggunaannya pada anak
dibawah 2 tahun harus dikonsultasikan dengan dokter
4. Efek Samping
·
Pembuluh darah : Berbahaya jika hidrogen
peroksida disuntikkan atau dimasukkan ke dalam rongga tubuh tertutup dimana
oksigen yang dilepaskan tidak bisa keluar dengan bebas. Hal ini dapat
menimbulkan terjadinya embolisme oksigen dan emfisema local
·
Saluran cerna: Cuci kolon dengan larutan
ini dapat menimbulkan embolisme gas, ruptur kolon, proctitis, ulseratif kolitis
dan gangren usus halus (intestin)
·
Dermatologis: Larutan kuat hidrogen
peroksida menimbulkan iritasi ‘terbakar’ pada kulit dan membran mukosa dengan
eschar putih, tetapi rasa sakit hilang dalam waktu kira-kira 1 jam
·
Mulut : Pemakaian hidrogen peroksida
sebagai pencuci mulut terus menerus dapat menyebabkan hipertrofi reversibel
dari papillae lidah
6. Kontraindikasi
·
Sebagai obat kumur
·
tidak dianjurkan pada pasien yang kritis
No comments:
Post a Comment