MANITOL INFUS 20% (Ditjen Binfar, 2007)
1.
Indikasi Manitol
1.
Menurunkan
tekanan intrakranial yang tinggi karena edema serebral
2.
meningkatkan
diuresis pada pencegahan dan/atau pengobatan oliguria yang disebabkan gagal
ginjal
3.
menurunkan
tekanan intraokular
4.
meningkatkan
ekskresi uriner senyawa toksik
5.
sebagai
larutan irigasi genitouriner pada operasi prostat atau operasi transuretral.
2.
Mekanisme Aksi Manitol
Meningkatkan tekanan osmosis dari filtrat
glomerular yang menginhibisi reabsorpsi tubular air elektrolit dan meningkatkan
output uriner.
3.
Dosis, cara pemberian dan lama pemberian pada penurunan
tekanan intrakranial
1.
Pada
pasien dewasa, dilakukan uji dosis (untuk menilai fungsi ginjal) : 12.5 g(200
mg/kg) selama 3-5 menit untuk menghasilkan kecepatan aliran urin sekurangnya
30-50 mL urin per jam, jika kecepatan tidak meningkat, lakukan uji kedua. Jika
tes ini tidak menghasilkan output urin yang diharapkan, dilakukan pemeriksaan
kembali.
2.
Dosis
awal : 0.2-1 g/kg.
3.
Dosis
pemeliharaan : 0.25-0.5 g/kg setiap 4-6 jam
4.
Dosis
harian lazim : 20-200 g/24 jam.
5.
Pasien
dengan indikasi untuk menurunkan tekanan intrakranial (edema serebral) :
0,25-1.5 g/kg/dosis I.V dalam larutan 20%-50% larutan dalam > 30 menit,
pertahankan osmolalitas serum 310 sampai <320 mOsm/kg
4. Farmakologi
1.
Onset
kerja : diuresis injeksi : 1-3 jam, penurunan tekanan intrakranial : ~15-30
menit
2.
Distribusi
: pada saluran ekstraselular (kecuali pada konsentrasi eksterm), tidak
berpenetrasi pada sawar darah otak (umumnya penetrasinya lemah).
3.
Metabolisme
: melalui hati.
4.
T½
eliminasi : 1-1.6 jam
5.
Ekskresi
: melalui urin (sebagai obat tidak berubah)
5.
Efek Samping Manitol
Sakit dada,
gagal jantung kongestif, sirkulasi berlebihan, hiper-/hipotensi, takikardia,
kedinginan, konvulsi, pusing, sakit kepala, rash, urtikaria, ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit, dehidrasi dan hipovolemia karena diuresus cepat, hiperglikemia,
hipernatrimea, hiponatremia (dilustional), hiperkalemia yang diinduksi
hiperosmolalitas, asidosis metabolik intoksikasi mual, muntah, disuria,
poliuria, pandangan kabur, gagal ginjal akut, nekrosis tubular, edema
pulmonari, rhinitis, reaksi alergi
6.
Kontraindikasi Manitol
1. Hipersensitif terhadap manitol atau komponen lain dalam
sediaan
2. Penyakit ginjal parah (anuria)
3. Dehidrasi parah
4. Pendarahan intrakranial aktif kecuali selama kraniotomi
5. Gagal jantung progresif
6. Kongesti pulmonari
7. Disfungsi ginjal setelah pemakaian manito
8. Edema pulmonari parah atau kongesti
No comments:
Post a Comment