TUJUAN
Tujuan penggunaan alat Melting Point Apparatus “ Fisher Jones” yang
dimeksudkan dalam prosedur ini adalah untuk melakukan pengukuran titik lebur
dari zat uji dan melakukan pembersihan alat sebelum digunakan.
II. PROSEDUR
I. Cara Kerja
1.
Bersihkan kaca objek dengan pelarut organic, misalnya :
Metanol
2.
Letakkan sample kristal diantara dua lapisan kaca
objaek dan letakkan diatas tungku pemanas.
3.
Hubungkan alat dengan arus listrik dan hidupkan alat.
4.
Aturlah suhu (konstan) dan amati pelelehan sample (suhu
awal) kristal meleleh disebut titik leleh kristal.
II. Setelah Pengujian
1.
Turunkanlah suhu lalu matikan alat
2.
Bersihkanlah kaca objek lalu cabut katel listrik
I. PENDAHULUAN
Secara umum suatu alat dapat digunakan pada suatu tahapan proses dari
sterilisasi yang berbeda. Setelah digunakan alat harus segera dibersihkan untuk
menghindarkan terjadinya pencemaran silang atau pemalsuan produk manfaat
prosedur proses sterilisasi ini hendaklah sedemikian rupa hingga dapat
dinyatakan bahwa sediaan steril, bebas
pirogen dan bebas partikel, maka dari itu metode sterilisasi tersebut harus
divalidasi.
II. MAKSUD
Untuk membuktikan secara tertulis bahwa proses sterilisasi yang digunakna
tersebut cukup efektif untuk membuat sediaan steril, bebas pirigen dan bebas
partikerl hingga batas yang telah ditetapkan.
III. TUJUAN
3.1 Untuk membuat bukti yang
tertulis proses sterilisasi untuk mencapai batas yang telah ditetapkan.
3.2 Untuk
membuktikan bahwa prosedur sterilisasi tersebut dapat diterapkan secara
konsisten denagn hasil yang sama.
IV. CAKUPAN
Validasi ini hanya mencakup alat sterilisasi………… Tipe………. No alat…….
Lokasi……….
Jadwal Validasi :……………………………………
Pencatat temperature dan “Thermocouple”:………………………
Temperatur ruang sterilisasi yang konstan :………………………
Amperemeter
:………………………
Manometer :………………………
Generator dioktilftalat :………………………
Alat penghitung partikel :………………………
Velometer
:………………………
Tachometer :………………………
V. URAIAN SISTEM DAN PERALATAN
5.1 Kualifikasi
sistem sterilisasi denagan terowongan untuk menjamin agar sediaan tersebut
steril, bebas pirogen dan bebas partikel.
5.2 Peralatan
validasi yang dianjurkan
Peralatan validasi yang digunakan untuk melakukan validasi protokol ini
termasuk:
a. Tekanan pada pintu masuk
b. Distribusi panas
c. Pencatatan kecepatan gerakan ban
d. Filter HEPA untuk pendinginan udara
e. Pengeluaran oleh filter HEPA
f. Aliran panas
VI. PROTOKOL DISIAPKAN OLEH
Nama
Departemen Tanda
tangan Tanggal
5.1 ………………. Q.A …………… ……………….
5.2 ………………. QC . ………….. ………………
5.3 ………………. Mikrobiologi …………… ………………
5.4 ………………. Teknik …………… ………………
VII. PROTOKOL DISETUJUI OLEH
Nama
Jabatan
Tanda tangan Tanggal
7.1 ………… Manajer
Teknik ……………… …………..
7.2 ………... . Manajer
produksi …………….... …………..
7.3 ………… Manajer
QA/QC ……………… ………….
7.4 ………… Manajer
Pabrik ……………… …………
VIII. PROSEDUR
8.1 Pengujian kesetimbangan udara
Pada proses sterilisasi terowongan, sediaan yang disterilisasi bergerak
dan mempengaruhi temperature yang dilewati. Oleh karena itu penentuan daerah
panas dan daerah dingin pada tennel merupakjan factor penetu validasi.
Kesetimbangan udasra yang berubah – ubah dapat mengakibatkan iritasi pada
saluran sehinggan kontaminasi partikel makin besar. Kontminsi partikel dapat
juga disebabkan karena adanya gesekan antar logam pada saat ban berjalan.
Kalibrasdi filter HEPA harus dilakukan untuk memastikan udara yang masuk dan
keluar bebas partikel serta memenuhi spesifikasi kemampuan filter tersebut.
8.2 Pengujian distribusi panas
“ Thermocouple” yang dipakai harus dapat memberikan panas sekitar ≥300oC,
pada daerah panas. Pengujian distribusi panas untuk menentukan daerah dingin
dipengaruhi oleh lebar ban berjalan dan tinggi teroweongan sterilisasi. Tujuan
pengujian ini adalah untuk menentukan tempat diluar kemasan sediaan yang sukar
dicapai suhu sterilisasi untuk sepanjang terowongan dengan kedudukan yang
stabil. Perbedaan temperature tertingfgi elam melewati ban berjalan didalam
terowongan adalah ± 10oC.
8.3 Pengujian penetrasi panas
Pengujianpenetrasi panas diperlukan untuk mementukan daerah dingin dimana
pada daerah tersebut dilakukan pengujian mikrobiologi. “thermocouple”
ditempatkan didekat daerah dingin didalam kemasan. Pada tempat sediaan terdapat pada dinding samping tempat sediaan.
8.4 Secara mekanik semua komponen yang menunjang
proses sterilisasi, seperti kecepatan udara, kandungan partikel udara,
konsistensi temperature dan alat pengontrol terowongan. (Temperatur daerah
panas, kecepatan ban berjalan dan fungsi “blower” ) harus diuji dan mempunyai
kondisi yang sama pada setyiap proses sterilisasi yang dilakukan.
IX.
KESIMPULAN DAN LANGKAH PERBAIKAN (BILA DIPERLUKAN)
9.1 Bila
hasil pemeriksaan terhadap proses sterilisasi menunjukkan sediaan steril, bebas
pirogen dibawah batas yang telah ditetapkan maka PROTAP sterilisasi tersebut
dapat digunakan dan tervalidasi.
8.2 Bila
hasil pemeriksaan melampui persyaratan yang telah ditetapkan maka prosedur
sterilisasi harus diperiksa kembali dan diperbaiki, untuk nantinya harus
divalidasi kembvali sebanyak 3 kali berturut – turut sebelum prosedur
sterilisasi tersebut dinyatakan layak untuk digunakan.
No comments:
Post a Comment