- Granulasi
Pembuatan granul baik
secara basah maupun kering harus tertentu lamanya, untuk mendapatlan granul
yang tepat kekerasannya. Untuk itu perlu ditetapkan titik akhir dengan cara
visualisasi atau secara meter elektris
- Granulometri
Analisi terhadap repartisi
ukuran granul dengan susunan pengayak dari berbagai ukuran yang disusun
bertindihan satu sama lain. Maksud analisis granulometri adalah untuk
mengetahui profil repartisi granul.
- Bobot jenis sejati
Analisis bobot jenis sejati
dilakukan dengan menggunakan alat piknometer gas.
- Bobot jenis nyata
Analisa bobot
jenis nyata dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Volume 100 gram granul diukur dalam
gelas takar, kemudian bobot jenis
nyata dihitung berdasarkan volume tersebut. Davt = b/v
- Bobot jenis nyata setelah pemampatan
Analisa dari bobot jenis
nyata setelah pemampatan dilakukan dengan cara: volume 100 gram granul diukur
dalam gelas takar setelah dimampatkan beberapa kali (sampai 500 kali).
Pemampatan dilakukan dalam alat volumenometer JEL.
- Kompresibilitas
Analisa
kompresibilitas diketahui melalui rumus berikut :
% Kompresibilitas
= (Dapt –Daut) : Dapt x 100%
Ket : Dapt :
bobot jenis nyata setelah dimampatkan 500 kali.
Daut : bobot jenis nyata pada
pemampatan 0
- Sifat aliran
8. Sifat pemampatan
Analisa sifat
pemampatan dilakukan dengan cara : volume 100 gram serbuk diukur sebelum
pemampatan (Vo), setelah pemampatan 10 kali (V10) dan pemampatna setelah 500
kali (V500). Biasanya V10-V500 untuk 100 gram serbuk adalah maksimal 20 untuk
memperoleh keteraturan fabrikasi.
Rumus pemampatan
sebagai berikut :
T % = V0 –
V500 x 100%
V0
Jika T% kecil
atau sama dengan 20%, maka keteraturan fabrikasi dapat tercapai.
Analisa dari sifat ini bertujuan untuk mengetahui bakat suatu
serbuk terhadap kompresi. Pengujian dilakukan menggunakan mesin alternayif,
kedalaman lobang cetakan ditetapkan 1 cm. Mula-mula mesin diatur sedemikian
rupa sehingga diperoleh suatu tablet dengan kekerasan = 0, eksentrik diatur
sedemikian rupa untuk memperoleh kolom serbuk yang belum terkompresi betul,
tapi sudah dapat dikeluarkan dari cetakan dalam bentuk tablet.
10.
Kelembaban
Penetapan kadar residu lembab setelah granulasi basah.
11.
Kebersamaan campuran
Pengujian dilakukan dengan penetapan kadar zat aktif. Dengan
penimbangan seksama 20 tablet, diikuti dengan penggerusan dan timbang serbuk
halus dengan seksama kemudian tetapkan kadar zat aktifnya.
12.
Lubrikasi
Lubrikan dalam tablet yang bersifat hidrofob yang
mempengaruhi mutu tablet. Penambahan lubrikan adalah titik kritis dalam
manufaktur tablet
No comments:
Post a Comment