CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
I. Definisi
- Cairan adalah air beserta unsur-unsurnya yang didalamnya diperlukan untuk kesehatan sel, dan cairan ini sebagian berada di dalam dan sebagian di luar sel
- Elektrolit adalah suatu zat cair di dalam tubuh yang terdiri dari molekul-molekul atau ion-ion yang berfungsi membantu proses metabolisme dalam tubuh
Fungsi
Cairan Tubuh :
-
Sebagai sarana transportasi
-
Sebagai pelarut elektrolit dan non elektrolit
-
Sebagai bahan dalam metabolisme
-
Untuk membentuk Struktur tubuh
-
Memelihara suhu tubuh
Komponen
Cairan Tubuh
- Cairan Intraseluler (cairan didalam sel) : 40 % dari BB (kurang lebih 28 L)
2.
Cairan Ekstraseluler (cairan diluar
sel) : 20 % dari BB (kurang
lebih 14 L)
Intake
Cairan dan Output Cairan
Intake dan
Output cairan adalah cairan dalam tubuh harus seimbang antara lain :
- Intake cairan tubuh :
·
Air
minum :
1200-1500 cc/hari
·
Air dalam makanan
: 1000 cc/hari
·
Air dalam
oksidasi : 100-300 cc/hari
2.
Output cairan tubuh :
·
Urine
: 1500 cc/hari
·
Feses
: 150-200 cc/hari
·
Insisible
Kulit
: 350 cc/hari
·
Insisible
Paru
: 350 cc/hari
·
IWL(Insisible Water Loss) : 800 cc/hari
·
Keringat
: 100 cc/hari
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Gangguan Cairan dan Elektrolit :
1.
Usia
2.
Aktivitas yang berlebihan
3.
Lingkungan Panas
4.
Pasien diare
5.
Pasien panas
6.
Pasien DM
7.
Pasien luka bakar
8.
Pasien Infeksi
pasien yang
harus dibatasi kebutuhan cairannya :
- Pasien gagal ginjal
- Pasien oedem (terutama pada perut)
II. Etiologi
Infeksi :
- Internal (infeksi melalui anus)
- Virus
- Bakteri
- Tonsisilitas
- Alergi
- Efek samping obat
- Faktor psikis
Penyebab
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
- Kehilangan cairan yang berlebihan
- Berkeringat secara berlebihan
- Menurunnya intake secara oral
- Muntah yang berlebihan
- BAB yang berlebihan
- Diet
- Usia
III. Batasan
Karakteristik gangguan keseimbangan
cairan tubuh
1. Mayor
-
Ketidakcukupan masukan cairan oral
-
Penurunan berat badan
-
Kulit/ membran mukosa kering
-
Keseimbangan negatif antara masukan
dan keluaran
2. Minor
-
Haus/ mual/ anoreksia
-
Peningkatan natrium serum
-
Penuruna turgor kulit
-
Penurunan keluaran urin atau
keluaran urin berlebihan
-
Urin memekat atau sering berkemih
IV. Faktor-faktor
yang Berhubungan
1. Patofisiologis
-
Berhubungan dengan peningkatan
permeabilitas kapiler dan kehilangan dengan jalan evaferotif karena luka bakar
-
Berhubungan dengan keluaran urin
yang berlebihan:
-
Diabetes insipidus (ketidak
adekuatan hormon diuretik)
-
Diabetes tak terkontrol
-
Berhubungan dengan kehilangan-kehilangan
sekunder akibat:
-
Drainase abnormal
-
Luka
-
Demam atau peningkatan laju
metabolik
-
Diare
-
Perikonitis
2. Situasional
Berhubungan
dengan :
-
mual muntah
-
makanan melalui selang dengan
pelarut tinggi
-
masalah diet
-
kesulitan menelan atau makan sendiri
sekunder, akibat nyeri mulut, keletihan
-
penggunaan zat yang berlebihan
-
menurunnnya motivasi untuk minum
cairan sekunder, akibat depresi, keletihan
-
ketidakcukupan cairan untuk upaya
olahraga atau kondisi cuaca
-
kehilangan melalui kateter
indwelling atau drein
-
panas sinar matahari yang berlebihan
kekeringan
3. Maturasional
-
Lansia : Berhubungan dengan
peningkatan kerentanan sekunder akibat penurunan cairan dan penurunan sensasi
haus
-
Bayi/ anak : Berhubungan dengan
peningkatan sekunder akibat penurunan penerimaan cairan dan penurunan kemampuan
untuk memekatkan
urin
V.
Penatalaksanaan
- Pemberian cairan intravena untuk yang kehilangan cairan akut/ berat
- Pengkajian masalah yang berat, bunyi nafas dan warna kulit
- Imobilisasi cairan dengan memposisikan pasien pada posisi supine penggunaan super live stookings
- Menghentikan infus bila pemberian natrium cairan berlebihan
- Frekuensi pemberian cairan didasarkan keparahan, kekurangan dan respon kemodinamik pasien terhadap penggantian cairan
- Pemberian deuretik jika pembatasan diet natrium tidak cukup untuk mengurangi odema dengan mencegah re absorbsi natrium dan air oleh ginjal
No comments:
Post a Comment