CEFTRIAXON
Golongan : Antibiotik ; sefalosporin
generasi III
Indikasi : Pengobatan infeksi saluran
nafas bawah, otitis media, infeksi kulit
dan jaringan, infeksi tulang, infeksi abdomen dan saluran kemih,
gonorhoe tanpa komplikasi, bahterisemia dan meningitis.
Kontraindikasi
: hipersensitif terhadap
ceftriaxon atau komponen lain dalam formula atau sefalosporin.
Efek
samping : > 10 % : indurasi local, rasa terbakar
(IM)
1 – 10 % : dermatologi : Rash,GI : diare (3 %),
Hematologi : Tromositosis ( 5 %),
leucopenia ( 2 %).
< 1 % :
dyspepsia, bilirubin meningkat, edema, mual
Interaksi
Obat : Ceftriaxon meningkat
efek ketika diberikan bersama Vitamin K, dan menurun pada pemberian vaksin
typoid.
Mekanisme
aksi : menghambat sintesis
dinding sel bakteri dengan berikatan dengan satu atau lebih pada ikatan protein
penisilin yang mana penghambat tahap tranpeptidase dengan sintesa peptidaglikan
pada sintesa dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesa dinsing sel.
Farmakokinetik
: absorpsi : IM hanya diberikan
dalam IM
Distribusi : Vd 6 -14
L, tersebar luas dalam jaringan tubuh, tulang dan sawar otak
Ikatan
protein : 85 – 95 %
T ½ eliminasi : Pada
ginjal dan hepar normal : 5 -9 jam ; pada gangguan ginjal (ringan – parah ) :
12 – 16 jam
Waktu puncak
serum : IM 2 – 3 jam
Eksresi : Urin ( 33 %
-67 % sebagai obat yang berubah) ; feses ( obat yang tak aktif)
Dosis : Dws 1-2 g/ hari IV. Maks 4 g / hari. Pada
kelainan ginjal umumnya tidak memerlukan penyesuaian dosis, tidak lebih dari 2
gram per hari.
No comments:
Post a Comment