Friday, June 5, 2015

CHRONIC KIDNEY DISEASE



CKD (Chronic Kidney Disease/ gagal ginjal kronik)
1.    Defenisi
CKD adalah kerusakan yang terjadi selama lebih dari 3 bulan, berdasarkan kelainan patologis atau pertanda kerusakan ginjal seperti proteinuria. Jika tidak ada tanda kerusakan ginjal, diagnosis penyakit ginjal kronik ditegakkan jika nilai laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 ml/ menit/ 1,73m2.



Tabel. Laju filtrasi glomerulus (LFG) dan stadium penyakit ginjal kronik
Stadium
Deskripsi
LFG (ml/ menit/ 1,73m2)
0
Resiko meningkat
>90 dengan faktor resiko
1
Kerusakan ginjal disertai LFG normal atau meninggi
>90
2
Penurunan ringan LFG
60-89
3
Penurunan moderat LPG
30-59
4
Penurunan LFG
15-29
5
Gagal ginjal
<15 atau dialisis

2.    Etiologi
a)    Glmerulonefritis
Berdasarkan terjadinya sumber kelainan, glomerulonefritis dibedakan primer ( apabila penyakit dasarnya berasal dari ginjal sendiri) dan sekunder (apabila kelainan ginjal terjadi akibat penyakit sistemik lain seperti DM, LES, myeloma multiple atau amiloidosis)
b)   Diabetes mellitus
Gejala DM dapat timbul secara perlahan- lahan sehingga pasien tidak menyadari akan adanya perubahan seperti minum yang menjadi lebih banyak, BAK lebih sering ataupun BB yang menurun.
c)    Hipertensi
HD sistolik >140 mmHg dan HD diastolic >90 mmHg
d)   Ginjal polikistik
Merupakan kelainan genetik yang paling sering didapatkan pada usia >30 tahun. Kelainan ini dapat ditemukan pada fetus, bayi dan anak kecil.
3.    Faktor resiko
Pasien dengan DM/Hipertensi, Obesitas/ perokok, umur >50 tahun dan individu dengan riwayat penyakit DM, hipertensi dan penyakit ginjal dalam keluarga
4.    Gambaran klinik
a)    Kelainan hemopoeisis
Anemia normokrom normositer dan normositer (MCV 78-94 CU) sering ditemukan pada pasien CKD.
b)   Kelainan saluran cerna
Mual dan  muntah sering merupakan keluhan utama pada psien CKD terutama pada stadium terminal.keluhan-keluhan ini akan segera mereda setelah pembatasan diet protein dan antibiotika
c)    Kelainan mata
Mungkin disebabkan hipertensi maupun anemia. Penimbunan atau deposit garam kalsium pada conjunctiva menyebabkan gejala red eye syndrome akibat iritasi dan hipervaskularisasi.
d)   Kelainan kulit
Kulit biasanya kering dan bersisik, sering dijumpai timbunan Kristal urea pada kulit muka dan dinamakan urea frost
e)    Kelainan selaput serosa
Merupaka salah satu indikasi mutlak untuk segera dialkukan dialisis
f)    Kelainan neuropsikiatri
g)   Kelainan kardiovaskular
Seperti anemia, hipertensi, aterosklerosis dan klasifikasi sistem vaskular
5.    Penatalaksanaan
a)    Terapi konservatif
Tujuannya mencegah memburuknya faal ginjal secara progresif, meringankan keluhan – keluhan akibat akumulasi toksin azotemia, memperbaiki metabolisme secara optimal dan memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.
§  Peranan diet
§  Kebutuhan kalori : mempertahankan keseimbangan positif nitrogen, memelihara status nutrisi dan status gizi
§  Kabutuhan cairan
§  Kebutuhan elektrolit dan mineral
b)   Terapi simtomatik
§  Asidosis metabolic :
§  Anemia
§  Keluhan gastrointestinal
§  Kelainan kulit
§  Kelainan neuromuscular
§  Hipertensi
§  Kelainan sistem kardiovaskular
c)    Terapi pengganti ginjal
§  Hemodialisis
§  Dialysis peritoneal
§  Transplantasi ginjal, pertimbangannya : cangkok ginjal, kualitas hidup normal kembali, masa hidup, komplikasi terutama berhubungan dengan obat imunosupresif untuk mencegah reaksi penolakan dan biaya lebih murah dan dapat dibatasi

No comments:

Post a Comment