Friday, June 5, 2015

HIPERTENSI ESENSIAL



HIPERTENSI ESENSIAL
1. Batasan
Batasan hipertensi menurut WHO, tanpa memandang usia dan jenis kelamin adalah :
·         Tekanan darah < 140/90 mmHg, disebut Normotensi
·         Tekanan darah > 160/95 mmHg, dinyatakan Hipertensi pasti
·         Tekanan darah 140/90 mmHg sampai 160/95 mmHg disebut Hipertensi perbatasan.
Batasan dengan mempertimbangkan usia dan jenis kelamin diajukan oleh Kaplan, sbb :
·         Pria usia < 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah pada waktu berbaring diatas atau sama dengan 130/90 mmHg
·         Pria usia > 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah pada waktu berbaring diatas 145/95 mmHg
·         Pada wanita, tekanan darah di atas atau sama dengan 160/95 mmHg, dinyatakan kepentingan pengobatan.

2. Pemeriksaan Fisik
        Peninggian tekanan darah sering merupakan satu-satunya tanda klinik hipertensi esensial, sehingga diperlukan hasil pengukuran darah yang akurat.
        Beberapa faktor akan mempengaruhi hasil pengukuran, seperti faktor pasien, faktor alat dan tempat pengukuran harus mendapat perhatian.
        Pengukuran ideal dilakukan dengan cara :
o   Pengukuran dilakukan setelah penderita berbaring selama 5 menit.
o   Pengukuran dilakukan sebanyak 3-4 kali dengan interval 5-10 menit.
o   Tensi dipompa sampai di atas tekanan sistolik, kemudian dibuka perlahan dengan kecepatan 2-3 mmHg per-denyut jantung.
o   Tekanan sistolik dicatat saat terdengar bunyi pertama (Korotkoff I) dan tekanan diastolik dicatat pada saat pertama bunyi tidak terdengar lagi (Korotkoff V).
        Pemeriksaan terhadap kemungkinan komplikasi sebaiknya dilakukan, agar bisa dilakukan tindakan atau terapi sedini mungkin.
        Walaupun masih banyak perdebatan klasifikasi hipertensi dengan dasar tekanan diastolik paling mudah diterapkan dalam pelayanan kesehatan primer khususnya di Puskesmas, yaitu :
o   Hipertensi Ringan : bila tekanan diastolik antara 90 – 110 mmHg
o   Hipertensi Sedang : bila tekanan diastolik antara 110 -130 mmHg
o   Hipertensi Berat : bila tekanan diastolik diatas 130 mmHg

1.    Penatalaksanaan Hipertensi Esensial
Telah dibuktikan oleh para peneliti, bahwa dengan mengendalikan tekanan darah maka angka morbiditas dan angka mortalitas dapat diturunkan. Oleh karena itu walaupun seorang dokter belum menemukan etiologi dari hipertensi yang didapat pada penderita, pengobatan sudah boleh dilaksanakan.
Yang menjadi masalah adalah saat yang tepat untuk memulai pengobatan. Hal ini penting karena pada kenyataannya, pengobatan hipertensi adalah pengobatan seumur hidup.

Prinsip Penatalaksanaan
1.      Menurunkan tekanan darah sampai normal, atau sampai level paling rendah yang masih dapat ditoleransi penderita.
2.      Meningkatkan kemungkinan kwalitas dan harapan hidup penderita.
3.      Mencegah komplikasi yang mungkin timbul dan menormalkan kembali seoptimal mungkin komplikasi yang sudah terjadi.

Penatalaksanaan Umum
Adalah usaha untuk mengurangi faktor resiko terjadinya peningkatan tekanan darah. Penatalaksanaan umum adalah penatalakasanaan tanpa obat-obatan, yang menurut beberapa ahli sama pentingnya dengan penatalaksanaan farmakologik, bahkan mempunyai beberapa keuntungan, terutama pada pengobatan hipertensi ringan.
Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah :
1.         Diet rendah garam : dengan mengurangi konsumsi garam dari 10 gram/hari menjadi 5 gram/hari. Disamping bermanfaat menurunkan tekanan darah, diet rendah garam juga berfungsi untuk mengurangi resiko hipokalemi yang timbul pada pengobatan dengan diuretik.
2.         Diet rendah lemak telah terbukti pula bisa menurunkan tekanan darah.
3.         Berhenti merokok dan berhenti mengkonsumsi alkObat Hipoglikemik Orall telah dibuktikan dalam banyak penelitian bisa menurunkan tekanan darah.
4.         Menurunkan berat badan : setiap penurunan 1 kg berat badan akan menurunkan tekanan darah sekitar 1,5 – 2,5 mmHg.
5.         Olah raga teratur : berguna untuk membakar timbunan lemak dan menurunkan berat badan, menurunkan tekanan perifer dan menimbulkan perasaan santai, yang kesemuanya berakibat kepada penurunan tekanan darah.
6.         Relaksasi dan rekreasi serta cukup istirahat sangat berguna untuk mengurangi atau menghilangkan stres, yang pada gilirannya bisa menurunkan tekanan darah.
7.         Walaupun masih banyak diteliti konsumsi seledri, pace, ketimun, belimbung wuluh dan bawang putih ternyata banyak membantu dalam usaha menurunkan tekanan darah.

No comments:

Post a Comment