Luminal
Dosis
Dosis:
oral : 60-180 mg (malam). Anak 5-8 mg/kg/hari. Injeksi i.m./i.v. 50-200 mg,
ulang setelah 6jam bila perlu, maksimal 600mg/hari. Encerkan dalam air 1:10
untuk i.v.
Status
epileptikus (tersedia di ICU): i.v. kecepatan tak lebih dari 100mg/menit,
sampai bangkitan teratasi atau sampai maksimal 15mg/kg/hari tercapai. (IONI)
Farmakologi
Fenobarbital adalah antikonvulsan
turunan barbiturat yang efektif dalam mengatasi epilepsi pada dosis
subhipnotis.
Indikasi
Sebagai antikonvulsi, fenobarbital
digunakan dalam penanganan seizure tonik-klonik (grand mal) dan seizure
parsial.Fenobarbital dapat digunakan dalam pengobatan awal, baik untuk bayi
maupun anak-anak.
Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap barbiturat
atau komponen sediaan, gangguan hati yang jelas, dispnea, obstruksi saluran
nafas, porfiria, hamil.
Efek Samping
Mengantuk, kelelahan, depresi
mental, ataksia dan alergi kulit, paradoxical excitement restlessness, bingung
pada orang dewasa dan hiperkinesia pada anak; anemia megaloblastik(dapat
diterapi dengan asam folat)
Interaksi
Dengan
Obat Lain :
- Alkohol : Meningkatkan efek sedatif.
- Antiaritmia : Metabolisme disopiramid dan kinidin ditingkatkan (kadar plasma diturunkan)
- Antibakteri : Metabolisme kloramfenikol, doksisiklin, dan metronidazol dipercepat (efek berkurang).
- Antikoagulan : metabolisme nikumalon dan warfarin dipercepat (mengurangi efek antikoagulan).
- Antidepresan : antagonisme efek antikonvulsan (ambang kejang menurun); metabolisme mianserin dan trisiklik dipercepat (menurunkan kadar plasma).
- Antiepileptika : pemberian bersama dengan fenobarbital dapat meningkatkan toksisitas tanpa disertai peningkatan efek antiepileptik; disamping itu interaksi dapat menyulitkan pemantauan terhadap pengobatan;
- interaksi termasuk peningkatan efek, peningkatan sedasi, dan penurunan kadar plasma.
- Antijamur : fenobarbital mempercepat metabolisme griseofulvin (mengurangi efek).
- Antipsikotik : antagonisme efek antikonvulsan (ambang kejang diturunkan).
- Antagonis-Kalsium : efek diltiazem, felodipin, isradipin, verapamil,dan mungkin nikardipin dan nifedipin dikurangi.
- Glikosida jantung : hanya metabolisme digitoksin yang dipercepat (mengurangi efek).
- Kortikosteroida : metabolisme kortikosteroid dipercepat (menurunkan efek).
- Siklosporin : metabolism siklosporin dipercepat (mengurangi efek).
- Antagonisme hormon : metabolisme toremifen mungkin dipercepat.
- Estrogen dan Progestogen : metabolisme gestrinon, tibolon, dan kontrasepsi oral dipercepat (menurunkan efek kontraseptif).
- Teofilin : metabolisme teofilin dipercepat (mengurangi efek).
- Tiroksin : metabolisme tiroksin dipercepat (dapat meningkatkan kebutuhan akan tiroksin pada hipotiroidisme).
- Vitamin : kebutuhan akan vitamin D mungkin meningkat
Dengan
Makanan : Dapat menyebabkan penurunan
vitamin D dan kalsium.
Mekanisme Kerja
No comments:
Post a Comment