PASTA
Teknologi Farmasi
Definisi Pasta
- Berdasarkan FI IV : Pasta merupakan sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal
- Dispensing of Medication (Husa’s Pharm) : Pasta adalah produk seperti ointment untuk penggunaan eksternal yang dikarakterisasi dengan adanya bagian serbuk padat yang lebih banyak. Pasta lebih kental dan keras, serta kurang oklusif dibandingkan ointment lain.
- Pharmaceutical Practice : Pasta merupakan ointment yang mengandung sekitar 50% serbuk yang terdispersi dalam basis berlemak, namus pasta kurang berlemak dibandinkan ointment karena serbuk akan mengabsorpsi sebagian hidrokarbon air.
- Fornas : Pasta adalah sediaan berupa massa lembek yang dimaksudkan untuk pemakaian luar, digunakan sebagai antiseptikum atau pelindung kulit.
- Industri buku 2 : Pasta merupakan salep yang didalamnya ditambahkan zat padat yang tidak larut dalam konsentrasi yang tinggi, biasanya digunakan sebagai penghambat yang melindungi kulit, seperti pengobatan dengan masker atau pelindung muka dan bibir dari sinar matahari.
- Pasta sama dengan salep digunakan untuk pemakaian luar kulit, namun perbedaannya dengan salep adalah kandungannya, secara umum %tase bahan padat pada pasta lebih besar dibandingkan salep. Oleh karena itu pasta lebih kental dan kaku, daya absorpsinya lebih besar dan kurang berlemak daripada salep yang dibuat dengan komponen yang sama.
- Contoh Pasta yang sering digunakan : Pasta gigi, pasta zink oksida dan lain-lain.
Penggolongan
Pasta (FI IV)
Ada dua kelompok
utama pasta
- Kelompok pasta yang dibuat dari gel fase tunggal mengandung air. Ex : Pasta Natrium carboksimetilcellulosa (CMC)
- Kelompok pasta berlemak. Ex : Pasta Zink oksida
Penggolongan
Pasta (IMO)
Ada 3 Macam Pasta
- Pasta Berlemak, Merupakan salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat. Bahan dasar salep : vaselin, parafin cair. Jumlah lemak yang lebih sedikit dibanding serbuk padatnya harus dilelehkan dulu supaya homogen.
- Pasta Kering, Merupakan pasta bebas lemak mengandung 60% zat padat (serbuk)
- Pasta Pendingin
Formula Umum /
Standard
R/
Zat Aktif
Basis
Zat Aktif
Zat aktif yang
sering digunakan misalnya zink okside, sulfur dan zat aktif lain yang tentunya
dapat dibuat dalam bentuk semisolid.
Penggunaan Pasta pada umumnya untuk antiseptik, perlindungan, penyejuk kulit dan absorben.
Sifat zat aktif
harus mampu didispersikan secara homogen pada basis namun dapat lepas dengan
baik dari basis dan dapat menembus kulit untuk mencapai tujuan farmakologisnya
Basis Pasta (Dispensing for Pharm)
1. Basis
Hidrokarbon
Eks : Vaselin untuk pasta zinc,
Parafin cair untuk pasta alluminium
2. Basis Absorpsi
Eks : Lanolin
3. Basis air –
misibel
4. Basis Larut
air
Zat Tambahan
(pengawet, antioksidan, emolien, emulsifier, surfaktan, zat penstabil,
peningkat penetrasi, dan lainnya)
- Pengawet : efektif untuk menjaga sediaan dari kontaminan terutama mikroba yang dapat membahayakan.
- Antioksidan : digunakan untuk kemungkinan sediaan teroksidasi.
- Emulsifier : untuk memperoleh stabilitas yang lebih baik dan sifat iritan yang lebih rendah.
- Zat Penstabil : jika sediaan sulit mencapai stabilitas yang baik terutama selama penyimpanan.
Contoh Formula
Pasta Berlemak
R/ Asam salisilat 200 mg
ZnO 2,5
g
Amylum tritici
2,5 g
Vaselin flavum ad10 g
Contoh Formula
(Lanjutan)
Pasta Pendingin
R/ ZnO
Olei olivae
Calcii Hydroxidi solutio ad 10
Perhitungan
Formula
Perhitungan
Formula Pasta mengacu kepada metoda perhitungan Salep
Prosedur
Pembuatan
Modul Praktikum
Teknologi Sediaan Likuida dan semi solida (sama dengan salep)
- Metoda Fasion
- Metoda Triturasi
Pasta Steril
Sangat jarang
dipakai dan dibuat, pembuatan dilakukan sama seperti cara pembuatan salep mata
steril.
Menurut FI
IV
Sediaan dibuat
dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptis yang memenuhi syarat
uji sterilitas.
Sediaan tidak
disterilisasi akhir tetapi dibuat dengan teknis aseptis.
Metode Pembuatan
Pasta Steril
- Metoda Aseptis
- Metoda Aliran Udara Laminar
Evaluasi Pasta
- Evaluasi Fisik : Penampilan, Distribusi Ukuran Partikel, Homogenitas, Konsistensi, Uji Kebocoran tube, Isi Minimum, Pengukuran kecepatan pelepasan zat aktif dari sediaan dan Pengujian difusi zat aktif dari sediaan.
- Evaluasi Kimia : Penetapan kadar zat aktif dan Identifikasi zat aktif.
- Evaluasi Biologi : Uji Penetapan potensi Antibiotika dan Uji Sterilitas
No comments:
Post a Comment