Friday, August 21, 2015

MIKOTOKSIN



Pada bagian ini akan dibicarakan beberapa macam mikotosin yang dianggap penting dalam bahan pangan. Bahan pangan dalam pengertiannya dapat pula dipakai sebagai bahan pakan, disamping beberapa hewan mempunyai makanan khususnya misalnya jerami, rumout kering dan lainnya. Secara keseluruhan diantara keduanya tidaklah dapat dipisahkan bila mengingat rangkaian rantai makanan umumnya.  Terdapat banyak macam fungi penghasil mikotoksin, namum tidak semua macam mikotoksin yang dihasilkan akan dibicarakan karena beberapa mikotoksin hingga sekarang belum diketahui dengan jelas. Koehler (1974) menyebutkan tidak kurang dari 100.000 spesies fungi penghasil mikotoksin. Hingga sekarang diperkirakan baru sekitar 150 macam mikotoksin yang telah diketahui dengan baik. Pembicaraan mikotoksin dalam bahan pangan akan meliputi macam bahan pangan sebagai tempat terdapatnya, macam fungi penghasil, mikotoksin sebagai hasil metabolismenya, sifat fisis, kimia termasuk struktur kimiawinya, toksisitas, biosintesis dan usaha pencegahannya.
Bahan pangan merupakan media yang sangat baik untuk tumbuhnya fungi bila keadaan memungkinkan. Metabolit yang dikeluarkan fungi dalam pertumbuhannya menjadikan bahan tersebut didapat dalam bahan pangan. Dalam hal ini dapat pula bahan lain akan mengandung mikotoksin karena pencemaran ataupun lainnya. Mengetahui macam mikotoksin dengan berbagai sifat-sifatnya dipandang perlu diketahui mengingat penerapannya dalam usaha mencegah dan mengendalikan pengaruh buruk toksik dari mikotoksin.
Biosintesis mikotoksin dibicarakan seperlunya  dan dianggap penting untuk lebih  mengathui asal-usul terjadinya dan kemungkinan timbulnya metabolit baru sebagai turunan-turunannya. Menurut Moss dan Frank (1978) didapat enam jalur biosintesis mitotoksin, yaitu jalur asetil koA, asam mevalonat, asam  amino dan tiga jalur-antara asetil-koA-mevalonat, asam amino-mevalonat dan asam amino-asetil-koA. Masing-masing mikotoksin mempunyai jalur induk dalam pembentukannya.

No comments:

Post a Comment