PEMERIKSAAN SISTEM IMUN
Kegunaan;
- Diagnosis penyakit
- untuk memonitor perkembangan suatu penyakit
- untuk penelitian
PEMERIKSAAN SISTEM IMUN SECARA INVITRO
- RIA, prinsip; pembentukan AG/AB menggunakan reagen bertanda
- RAST (radio allorgo sorben test)
Prinsip; RIA tapi khusu untuk IgE, kit
terbentuki dari selulosa
- C-RIA (competition radioimuno essay)
Prinsip; AG yangn ditentukan dikompetisikan dengan AG
lain
- Radio Imuno Sorben Test
Prinsip; Sama dengan C-RIA untuk IgE
5.
ELISA (enzim linked imuno sorben
assay)Prinsip ; pembentukan AB dengan AG bertanda enzim dan digunakan indicator
6.
Fluoprorescence/ immuno assay
Prinsip; menggunakan penanda seny, yang bisa
berfluresen sec uv
7.
Hema aglutinasi prinsip ; penentuan
AB atas dasar kemampuan mengaklutinasi sel darah merah
8.
Rx. Presipitasi prinsip ; penentuan
ada tidaknya AG - AB
9.
RX. Imuno difusi, dibagi :
a. ganda ; menggunakan sumur berisi AG/AB terjadi difusi kedua
sumur
b. Radial: penentuan jumlah anti gen yang terbentuk diamati
melalui cincin presipitasi
10.
caunter current elektroforesis
prinsip ;
berdasarkan momen dipol yang dimiliki oleh seny. Tsb
PEMERIKSAAN SISTEM IMUN SELULER
Dua Cara Menilai Limposit
1. pemeriksaan kuantitas
2. pemeriksaan fungsi sel
ad 1. KUANTITAS
Merupakan
pemeriksaaan jumlah dan hitung jenis leukosit 75 – 80 % limfosit dalam
sirkulasi ferifer
ADA BEBERAPA METODA
1. metoda ficoll test; digunakan untuk isolasi limfosit dari darah
2. metoda E Rosette; dimana sel T manusia memasuki reseptor untuk sel
darah merah Gini-gini (E), bila kedua sel tsb dicampur maka akan terbentuk
rosette , terbentuk makromolekul dan dapat dilihat di bawah mikroskop
3. metoda EA Rosette ; prinsipnya sama, sel ditambah kan anti eritrosit dari domba baru di +
eritrosit, eritrosit akan berikatan dengan reseptor yang ada anti eritrositnya
4. metoda Antibodi monoclonal ; merupakan AB homogen yang dihasilkan dari singgel
clone. Dengan menggunakan tehnik imuno fluoresenci yg menggunakan AB monoclonal
jumlah sel B,selT,dan sub selT dapat dibedakan, dihitung dibawah mikroskop
fluoresen
PEMERIKSAAN FUNGSI LIMFOSIT, metodanya :
1. Transformasi Limfosit; prinsipnya sejauh mana ia memperbanyak diri biloa
dirangsang oleh Ag, limpoid + AG menghasilkan transformasi dan proliferasi dan
membunuh AG yang masuk
2.
LMIT (leukocyte migration inhibitor test)
Limposit akan melepas berbagai limpokin bila dicampur
dengan AG , salah satu limfokin yang disebut faktor LMI akan menghambat gerakan
neutrofil dan derajat hambatan gerakan yang dapat diukur invitro sesuai dengan
produksi limpokin
PENILAIAN NEUTROFIL DAN MONOSIT
1.
kualitas sel,; jumlah absolut
neutrofil dan monosit dalam darah tapi bisa diketaghui dengan mudah dari jumlah
hitung jenis sel darah putih
2.
pemeriksaan fungsi sel;
a. Rebuck skin window (jendela
kulit); mrp kemampuan sel untuk bergerak
ke arah proses kemotaksis
Cara; buat goresan pada kulit, tutup dengan coper glass,
makin cepat monosit berpindah ketempat luka makin baik
b. Kemotaksis; prinsip; dengan
mengukur kecepatabn dan jarak yang ditempuh sel. Pengerahan system pertahanan
tubuh menuju organ target dengan menggunakan
membran pemisah
c.
Fagositosis; diperiksa dengan
menginkubasikan fagosit dengan butiran inert, seperti lateks atau bakteri,
bahan yang dimakan bakteri dapat dilihat dibawah mikroskop
d. Pemeriksaan lain; uji aktivitas enzim intra seluler dan uji Nitroblue
tetrazolium (NBT), kemiluminasen dan protein assay
PEMERIKSAAN INVIVO
a.
uji kulit (intra dermal)
untuk mengetahui IgE pada keadaan alergi terhadap
allergen yang menimbulkan rx cepat
misalnya ; inhalan, makanan, penisilin
b.
Patch test (uji tempel)
Untuk mengetahui allergen kontak yang dapat
menimbulkabn dermatitis kontak
c.
Reccal antigen
Dilakukan untuk berbagai AG seperti PPD,candida maps,trichophyton
styreptokinase, streptodornase untuk mengetahui adanya defisiensi selular
d.
uji provokasi bronchial
dil;akukan untuk menegakkan diagnosa bronchial
No comments:
Post a Comment