STEROL
KACANG KEDELAI
Kacang kedelai (Leguminosae/Fabasae)
tumbuh secara luas di US, Cina,
Jepang, dan Malaysia,
yang dikenal sebagai makanan yang berasal dari tanaman. Kacang kedelai ini
digunakan sebagai sayuran dan mengandung protein tinggi, yang terpenting dapat
digunakan sebagai minyak makan dan dapat diterima pula sebagai susu kedelai.
Tepung adalah tambahan yang dapat digunakan sebagai pengganti daging. Saus
kedelai adalah hasil dari fermentasi kacang kedelai dan sangat dibutuhkan pada
masakan Cina. Di dalam biji itu terdapat (sekitar 0,2%) sterol. Termasuk di
dalamnya stigmasterol (sekitar 20%), sitosterol (sekitar 50%), dan campesterol
(sekitar 20%), yang pertama dan kedua digunakan untuk semi sintesis obat
steroid. Pada biji itu, terdapat sekitar 40% dari isi sterol berada dalam
bentuk bebas, sisanya digabung dalam
bentuk glikosida atau sebagai ester dengan asam kuat. Minyak biasanya
diekstrak dari biji yang kering dengan menggunakan pelarut heksana. Sterol juga
dapat diisolasi dari minyak setelah mengalami hidrolisis, seperti hasil dari
sabun.
Manfaat dari tanaman sterol pada
penurunan kolesterol di laboratorium hewan telah diketahui selama beberapa
tahun. Terlebih lagi baru-baru ini pada pengenalan tanaman sterol ester sebagai
makanan adiktif(yang dapat menyebabkan kecanduan), khususnya pada margarin,
sebagai makanan yang dapat menurunkan kadar LDL kolesterol dalam darah, yang
dikenal sebagai suatu kontributor faktor penyebab atherosclerosis dan kerusakan
hati. Tanaman ester sterol biasanya diperoleh dengan esterifikasi sitosterol
dari kacang kedelai dengan asam kuat untuk menghasilkan soluble yang padat. Umumnya
ini dikonsumsi, dengan rekomendasi sebanyak 1,3 gram/hari, dengan hasil yang
dapat menurunkan kadar LDL kolesterol dalam darah menjadi 10-15%. Tanaman
sterol lebih hidrofobik dari pada kolesterol dan mempunyai afinitas lebih
tinggi selama micel dilibatkan dalam perubahan yang besar, sebagai efek dari
menurunnya penyerapan kolesterol. Tanaman sterol yang lain tidak diabsorbsi
dari bidang GI. Tentu, akibat dari diet akan menormalkan yang meliputi jumlah
yang kecil dari tanaman ester sterol. Hubungan material yang digunakan, dikenal
dengan “tanaman stanol ester”. Stanol diperoleh dengan hidrogenasi dari tanaman
sterol, dan terdiri dari sitostanol (dari sitosterol dan stigmasterol) dan
campestanol(dari campesterol), disanalah yang kemudian terjadi esterifikasi
dengan asam kuat. Tanaman stanol sterol dikonsumsi, dengan rekomendasi sebanyak
3,4 gram/hari, agar menurunnya kadar LDL kolesterol dalam darah hingga 14 %.
Umumnya tanaman ini digunakan pada persiapan tanaman stanol ester yang dimulai
dari minyak yang tinggi, yang merupakan suatu produk dari industri kayu. Isi
dari stanol , yaitu campesterol, sitosterol, dan juga sitostanol.
No comments:
Post a Comment