Monoterpen Tak Teratur
Sejumlah
monoterpen alami mempunyai struktur yang mengandung kerangka karbon turunan
unit isopren, meskipun strukturnya mempunyai unit isoprene, tetapi tidak
mengikuti mekanisme umumnya yaitu gabungan kepala dan ekor (Figure 5.17).
Struktur ini
merupakan penyimpangan kaidah monoterpen
dan kebanyakan monoterpen tak teratur ini berasal dari anggota famili
Compositae/Asteraceae. Termasuk penataan ulang yang memungkinkan, 2 unit
isoprene muncul berpasangan dengan cara lain dan hal ini dapat menunjukkan
informasi yang tersedia pada biosintesanya, meskipun hal ini tidak dimengerti
sepenuhnya.
Jadi, meskipun
DMAPP dan IPP diperlukan dalam biosintesisnya, tetapi geranyl PP dan neryl PP
tidak terlibat di dalamnya. Contoh monoterpen yang terkenal mempunyai struktur
seperti ini adalah asam krisantemat
dan asam pyretrik (Figure 5.18),
bentuk ester yaitu pyretrin (contoh; pyretrin, cinerin dan jasmolin) (Figure
5.18), merupakan component yang berguna untuk membasmi serangga yang terdapat
pada bunga pyrethrum, speciesnya Chrysanthenum
cinerariaefolium (Compositae/Asteraceae). Struktur siklopropana ini sudah
dikemas sebagai turunan dari 2 unit isoprene, dan mekanisme derivate asam
krisantemat dapat dilihat pada Figure 5.19 (bandingkan dengan mekanisme
pembentukan preskualen PP pada biosintesis steroid).
Mekanisme ini
menggunakan gabungan 2 buah unit DMAPP yang merupakan modifikasi dari mekanisme
standard, dengan terminasi diselesaikan oleh pembentukan cicin siklopropana.
Sedikit tentang asal muasal dari pyretrolon,
cinerolon, dan jasmolon (Figure
5.18), porsi alcohol dari pyrethrin, meskipun hal ini memungkinkan bentuk
lingkar dan merupakan bentuk modifikasi turunan asam lemak, pembentukan
siklisnya sama dengan jalur biosintesis prostaglandin.
Jadi, asam
alfa-linolenat melalui asam 12-oxophytodienoat bisa menjadi prekusor jasmolon,
dengan oksidasi beta dan kemudian dekarboksilasi menyebabkan pemendekan rantai
(Figure 5.20). pastinya, jalur type ini ada pada pembentukan asam jasmonat yang membentuk bagian
dari system kode umum pada tanaman, sebagian sintesis metabolit sekunder
berpengaruh pada pengrusakan atau infeksi microbial.
No comments:
Post a Comment