HIDROKLORTIAZID
• Hidroklorthiazid / Hidroklortiazida (HCT) dengan nama kimia
3,4-dihidro-6-klorobenzo-1-tia-2,4-diazina-7-sulfonamida-1,1-dioksida
• Rumus Molekul C7H8ClN3O4S2
• Bobot Molekul 297,74
a) SIFAT
FISIKOKIMIA HCT
· KELARUTAN
1. Praktis tidak larut dalam air ( lebih dari 10000)
2. Praktis tidak larut dalam kloroform p
3. Praktis tidak larut dalam dalam eter p
4. Larut dalam 200 bagian etanol
5. Larut dalam 20 bagian aseton
· PEMERIAN
1. Serbuk hablur putih atau hampir putih,
2. Tidak berbau
3. Agak pahit
b) INTERAKSI OBAT :
Dengan Obat Lain :
Dengan Obat Lain :
- Peningkatan efek hidroklorotiazida dengan furosemida dan diuretik loop
- Peningkatan hipotensi dan/atau efek samping pada ginjal dari inhibitor ACE akan menghasilkan diuresis berat pada pasien
- Beta bloker meningkatkan efek hiperglikemia dari tiazida pada diabetes mellitus tipe 2
- Siklosporin dan tiazida akan meningkatkan risiko gout atau toksisitas ginjal
- Toksisitas digoksin dapat meningkat jika tiazida menginduksi hipokalemia atau hipomagnesemia
- Toksisitas lithium dapat jika tiazida meningkatkan ekskresi ginjal litium
- Tiazida dapat memperpanjang durasi pada penggunaan bloking neuromuskular
- Efek hipoglikemia dapat diturunkan KARENA Penurunan absorpsi oleh kolestiramin dan kolestipol
- Antiinflamasi non steroid dapat mengurangi efikasi tiazida, menurunkan efek diuretik dan antihipertensi.
- Dengan Makanan : Makanan dapat mengurangi
absorpsi hidroklorotiazida. Hindari dong quai untuk penanganan hipertensi
(karena mempunyai aktifitas estrogen). Hindari efedra, ginseng dan yohimbe.
c) EFEK
SAMPING
Hipotensi ortostatik, hipotensi, fotosensitivitas, hipokalemia, anoreksia,
tekanan pada epigastrik. < 1% : agranulositosis, miokarditis, reaksi alergi
(reaksi anafilaktik yang membahayakan hidup), alopsia, anemia aplastik, pneumonitis
eosinofilik, eritema multiforma, dermatitis eksfoliatif, anemia hemolitik,
gangguan fungsi hati, tekanan pada pernapasan, sindrom Stevens-Johnson,
trombositopenia dan nekrolisis epidermal toksik.
d) DOSIS,
CARA PEMBERIAN DAN LAMA PEMBERIAN
- Oral (efek obat dapat diturunkan setelah digunakan setiap hari)
- Anak-anak :< 6 bulan : 2-3 mg.kg/hari dalam dua dosis terbagi
- > 6 bulan : 2 mg/kg/hari dalam 2 dosis terbagi
- Dewasa :
- Edema : 25-100 mg/hari dalam 1-2 dosis, maksimum 200 mg/hari
- Hipertensi : 12.5 -50 mg/hari; peningkatan respon minimal dan gangguan elektrolit lainnya harus dipantau setelah > 50 mg/hari
- Pasien lanjut usia : 12,5 - 25 mg sekali sehari
- Penyesuaian dosis pada gangguan ginjal. Clcr < 10 mL/menit : jangan menggunakan hidroklorotiazida.
e) FARMAKOLOGI
Hidroklorotiazida adalah diuretik
tiazida, yang meningkatkan ekskresi
natrium, klorida dan sejumlah air. Obat ini dapat diabsorpsi dengan baik
melalui saluran cerna.Umumnya efek
tampak setelah satu jam, dan dalam 3-6 jam dieksresikan melalui ginjal.
Hidroklorotiazida selain berefek sebagai diuretik, juga menyebabkan
vosodilatasi pembuluh darah arteriol,sehingga dapat menurunkan tekanan darah
pada kasus hipertensi. Obat ini bekerja senergistik dengan obat anti-hipertensi
lainnya.Onset kerja : diuresis:~2,Efek puncak : 4-6 jam,Durasi 6-18
jam,Distribusi 3.8-7.8 L/kg.Ikatan protein : 68%. Tidak mengalami
metabolisme.Bioavailabilitas : 50%-80%.T½ eliminasi : 5.6-14.8 jam.Eksresi :
melalui urin sebagai obat tidak berubah.
Indikasi
Indikasi
Penanganan hipertensi ringan sampai sedang, edema pada gagal jantung
kongestif dan sindrom nefrotik.
f) KONTRAINDIKASI
Diabetus
mellitus, dan kemungkinan hipersensitivitas terhadap golongan obat ini.
g) PENGARUH
·
Terhadap kehamilan : Faktor resiko : B
·
Terhadap ibu menyusui: Hidroklorotiazida
didistribusikan ke air susu, gunakan dengan perhatian
·
Terhadap hasil lab.: Meningkatkan
kreatinin fosfokinase, amonia, amilase, kalsium, klorida, kolesterol, glukosa,
peningkatan asam, penurunan klorida, magnesium dan kalium.
h) PERINGATAN
Hindari penggunaan hidroklorotiazida
pada penyakit ginjal parah. Gangguan elektrolit (hipokalemia, alkalosis
hipokloremik, hiponatremia) dapat terjadi.Gunakan dengan perhatian pada pasien
dengan gangguan hati: ensefalopati hati dapat terjadi akibat gangguan
elektrolit.Gout dapat terjadi pada pasien dengan riwayat gout,gagal jantung
kronik. Hati-hati pada pasien diabetes; dapat mengalami perubahan pada kontrol
glukosa. Dapat terjadi reaksi hipersensitifitas.Dapat memperparah lupus
eritematosus atau mencetuskannya. Gunakan dengan perhatian pada pasien dengan
konsentrasi kolesterol menengah sampai tinggi. Fotosensitivitas dapat terjadi.
Hilangkan hipokalemia sebelum memulai terapi.Ada kemiripan sifat kimia antara
sulfonamid, sulfonilurea, inhibitor karbonik anhidrase, tiazida dan diuretik
loop (kecuali asam etakrinat).Penggunaan pada pasien alergi terhadap sulfonamid
dikontraindikasikan, hindari jika pernah terjadi reaksi alergi sebelumnya
i)
INFORMASI PASIEN.
1. Obat
dimakan secara teratur sesuai petunjuk dokter. Jangan dihentikan walaupun telah
merasa sembuh. Tekanan darah tinggi adalah penyakit kronis. Kemungkinan akan
menjalani pengobatan dalam jangka waktu lama.Sungguhpun demikian jangan
menambah jumlah obat bila obat telah habis selalu melalui resep dokter.
2. Obat
dimakan bersamaan dengan makanan lain atau dengan susu.
3. Obat
ini bisa menimbulkan rasa pusing dan kelelahan bila mengerjakan sesuatu,
berdiri cukup lama, minum alkohol, merubah tubuh secara mendadak, atau bangun
dari tempat tidur secara terburu-buru.Misalnya sewaktu mau bangun tidur
sebaiknya duduk dulu dipinggiran tempat tidur sambil kaki dibiarkan tergantung
ke bawah selama beberapa menit. Segeralah duduk kembali atau berbaring bila
timbul rasa pusing.
4. Jika mungkin jangan makan obat ini menjelang
tidur, karena tidur anda akan terganggu karena akan sering buang air kecil.
5. Kunyalah permen karet (non gula) untuk
menghilangkan rasa kekeringan pada mulut.
6. Obat
ini kemungkinan akan menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Jangan mengemudikan
kendaraan atau mengoperasikan mesin.
7. Bila
timbul lendir pada hidung, jangan mengobati diri sendiri, bawalah ke dokter.
8. Hubungi
dokter bila timbul rasa kelelahan pada otot atau rasa nyeri mendadak pada
persendian .
9. Hubungi
dokter bila timbul diare.
10. Jauhkan
dari jangkauan anak.
j)
MEKANISME AKSI
No comments:
Post a Comment