TROMBOSITOSIS
1. Batasan
Trombositosis adalah suatu penyakit dimana tubuh
memproduksi trombosit dalam jumlah yang terlalu tinggi. Trombosit memegang
peranan penting dalam proses pembekuan darah. Gangguan kelebihan jumlah
trombosit dalam tubuh ini disebut juga dengan istilah ‘trombositosis reaktif’. Trombositosis
Esensial, yang juga dikenal sebagai trombositemia primer, adalah kondisi medis
yang ditandai dengan jumlah trombosit yang lebih dari normal di dalam darah dan
sumsum tulang akibat produksi berlebihan oleh sumsum tulang.
2. Gejala
Trombosit yang melebihi batas normal dapat menyebabkan penyumbatan berlebihan atau bahkan
perdarahan (ketika jumlah trombosit sangat tinggi, melebihi 1 juta platelet/uL
darah). Oleh karena itu, penderita trombositosis esensial dapat menunjukkan
gejala seperti:
·
nyeri kepala
·
rasa pusing
·
kelemahan
·
mati rasa pada tangan dan kaki
·
perubahan penglihatan
·
stroke
·
serangan jantung
3. Penyebab
Gangguan
trombositosis biasanya disebabkan oleh:
- Pendaharan akut
- Kanker
- Reaksi alergi
- Gagal ginjal kronis
- Serangan jantung
- Olahraga
- Anemia
- Infeksi
- Pengangkatan limpa
- Anemia hemolitik (Gangguan pada tubuh yang mengakibatkan tubuh melakukan penghancuran sel darah merah lebih cepat dari proses produksiknya. Biasanya disebabkan penyakit autoimun atau gangguan darah tertentu)
- Operasi besar
- Peradangan, sebagai akibat inflamasi usus, penyakit celiac, atau rheumatoid arthritis
- Radang kelenjar pancreas
- Konsumsi obat-obatan tertentu seperti tretinoin, vincristine, dan epinephrine.
- Trauma
4. Terapi trombositosis
·
Hidroksiurea
dan anagrelide, dapat membantu menekan produksi sel keping darah
oleh sumsum tulang guna mengurangi kadar sel keping darah di dalam darah
·
Pada beberapa orang yang tidak mengeluhkan gejala apapun, tidak
diperlukan penanganan
·
Penanganan penyakit trombositosis
yang disebabkan cedera, operasi, peradangan, ataupun infeksi, tidak memerlukan
penanganan pengobatan khusus. Hal ini disebabkan begitu luka akibat operasi,
infeksi ataupun peradangan mongering, maka jumlah trombosit dalam tubuh dapat
kembali normal.
No comments:
Post a Comment