Penghitungan
ukuran sampel pada penelitian berkelompok (cohort)
Perhitungan Ukuran sampel yang
diperlukan dalam studi sampel cohort/berkelompok tergantung pada apa yang akan
diharapkan dari penelitian. Untuk menghitung ukuran sampel, diperlukan 5
variabel, yaitu:
- alfa () atau kesalahan tipe 1 yang dapat ditoleransi pada penelitian.
Kesalahan tipe 1 adalah kemungkinan
menyimpulkan adanya perbedaan yang kenyataannya tidak ditemukan. Penggunaan uji diagnosa sebagai sebuah
analogi, kesalahan tipe 1 adalah sebuah positif palsu pada penemuan penelitian.
Toleransi yang lebih pada kesalahan tipe 1, dibutuhkan ukuran sampel yang lebih
kecil.
Toleransi yang kurang pada kesalahan
tipe 1, dibutuhkan ukuran sampel yang lebih besar. Lazimnya alfa () diatur pada
0.05, walaupun ini biasanya tidak dipermasalahkan. Alfa () ditetapkan
sebagai 1-sisi atau 2-sisi. Jika hanya satu dari kelompok penelitian yang dapat
masuk akal yang menimbulkan penyakit dan hanya tertarik pada penemuan hasilnya
saja, kemudian ini dapat menetapkan alfa () sebagai 1-sisi. Jika setiap kelompok
penelitian yang mungkin menimbulkan penyakit, dan setiap hasilnya menjadi
penting, kemudian ini dapat menetapkan alfa () sebagai 2-sisi.
Untuk menentukan apakah alfa () seharusnya
1-sisi atau 2-sisi, peneliti harus melihat apa reaksi mereka yang penting
secara statistik pada sebuah petunjuk yang berseberangan yang akan diharapkan.
- beta ( ) atau kesalahan tipe 2 yang ditoleransi pada penelitian.
Kesalahan tipe 2 adalah kemungkinan
menyimpulkan tidak adanya perbedaan ketika pada kenyataannya ditemukan
perbedaan. Dengan kata lain, kesalahan tipe 2 adalah kemungkinan kehilangan
perbedaan yang nyata. Penggunaan uji diagnosa sebagai sebuah analogi, kesalahan
tipe 2 adalah sebuah negatif palsu pada penemuan penelitian. Jumlah yang
lengkap dari beta ( ) adalah kekuatan dari
sebuah penelitian, kemungkinan menemukan sebuah perbedaan jika benar-benar ada.
Kekuatan dihitung sebagai ( 1-beta ). Toleransi yang
lebih pada kesalahan tipe 2, dibutuhkan ukuran sampel yang lebih kecil. Beta ( ) lazimnya diatur pada
0.1-0.2, walaupun ini tidak dipermasalahkan. Beta ( ) selalu 1-sisi.
- resiko relatif minimum yang ingin ditemukan atau dideteksi
Untuk variabel yang kecil dibutuhkan
ukuran sampel yang besar. Resiko relatif sering digunakan oleh peneliti dalam
penghitungan ini adalah resiko relatif yang diharapkan peneliti dari penelitian
ini.
- Kejadian tak terduga yang tidak nampak pada kelompok kontrol
pengaruh yang diharapkan dari variabel
hasil pada kelompok kontrol yang tidak diexpos. Untuk variabel yang lebih
besar, dibutuhkan ukuran sampel yang lebih besar. Untuk hasil yang jarang,
dibutuhkan ukuran sampel yang lebih besar.
- ratio kontrol yang nampak
jumlah subjek kontrol yang termasuk
dalam penelitian untuk beberapa subjek penelitian yang diexpos. Penelitian ini
memiliki kekuatan statistik paling besar pada jumlah subjek penelitian jika
penelitian ini memiliki jumlah yang sama dari kontrol sebagai subjek yang
dijelaskan. Namun, kadang-kadang jumlah dari subjek yang dijelaskan terbatas.
Pada kasus tersebut, kekuatan tambahan dapat diperoleh dengan meningkatkan
jumlah dari kontrol itu sendiri. Penggandaan jumlah dari kontrol termasuk dua
kontrol pada setiap subjek menghasilkan peningkatan dari kekuatan statistik.
Memasukkan tiga kontrol pada setiap subjek meningkatkan kekuatan yang lebih
besar. Setiap penambahan kenaikan jumlah dari kelompok kontrol meningkatkan
kekuatan penelitian, tapi kekuatan statistik kecil. Jadi, sangat jarang
digunakan lebih dari tiga atau empat control persubjek penelitian. Contohnya
jika kita mendesign sebuah penelitian dengan alfa 0,05 untuk menemukan resiko
relative dari dua untuk variable hasil yang terjadi pada kelompok kontrol
dengan kejadian rata-rata 0,01, sebuah penelitian dengan 2319 individu dan 2319
kontrol akan memberikan kekuatan 0,80 atau 80% dari penemuan perbedaan pada
ukuran tersebut. Dengan jumlah yang sama pada subjek, rasio dari subjek kontrol
berbanding subjek yang diekspos adalah 1:1, 2:1, 3:1, 4:1, 5:1, 10:1, 50:1 yang
akan menghasilkan kekeuatan statistik 0.8, 0.887, 0.913, 0.926, 0.933, 0.947,
dan 0.956 secara respektif.
Sangat penting untuk membedakan antara
rasio jumlah kontrol dan jumlah kelompok kontrol. Ini tidak seperti biasa
terutama pada penelitian kasus kontrol, dimana pemilihan kelompok kontrol dapat
menjadi sulit, untuk memilih lebih dari satu kelompok kontrol. Tujuannya untuk memperoleh
jawaban yang sama pada setiap perbandingan, tidak untuk meningkatkan ukuran
sampel yang tersedia.
Salah satu dari kelima variabel di atas
telah ditentukan, ukuran sampel yang dibutuhkan pada sebuah penelitian dapat
ditentukan. Beberapa rumus yang berbeda telah digunakan pada perhitungan ini.
Setiap rumus menghasilkan perbedaan hasil yang tipis. Formula yang paling
sering digunakan dimodifikasi dari Schlesselman.
Penelitian
berkelompok membutuhkan ukuran sampel yang sangat besar dibandingkan penelitian
pada penyakit yang tidak biasa. Sebuah penelitian yang tidak biasa biasanya
lebih baik digunakan desain penelitian control kasus.
No comments:
Post a Comment