Sample Size
Calculations for Case-Control Studies
Pendekatan untuk menentukan ukuran
sampel dalam studi kontrol-kasus hampir sama dengan studi “cohort” dimana
digunakan lima variabel yang jelas. Tiga diantaranya adalah α, satu kesalahan
tipe I yang bisa ditoleransi; β, satu kesalahan tipe II yang bisa ditoleransi dan resiko
minimum relatif yang terdeteksi
Pada studi kontrol-kasus satu subjek
terpilih pada dasar dari kehadiran penyakit dan dilanjutkan dengan mencari prevalensi
dari bagian penyakit pada suatu kelompok sampel. Hal ini berbeda dengan studi
“cohort”, dimana satu subjek terpilih pada dasar dari kehadiran dari penyakit
dan dilanjutkan dengan studi walaupun ada atau tidaknya perkembangan penyakit
pada setiap grup.Oleh karena itu, variabel keempat dari studi kontrol-kasus
adalah prevalensi exposure dari grup kontrol yang tidak terkena penyakit,
daripada insiden bagian dari penyakit dari unexposed control group dari studi
cohort.
Jadi, untuk studi cohort kita lebih
mengutamakan rasio dari jumlah “unexposed control subject” terhadap jumlah
“exposed study subject”. Untuk studi kontrol, kita lebih memperhatikan pada
rasio dari jumlah “undiseased control subject” terhadap jumlah “diseased studi
subject”
Rumus untuk memperhitungkan ukuran
subjek pada studi kontrol kasus sama dengan studi cohort. (di modifikasi dari literatur)
Dimana R, α, β, Z1-α, dan Z1-β, serta p adalah prevalensi dari exposure dalam
grup kontrol, K adalah rasio antara
subjek kontrol tanpa penyakit dengan yang berpenyakit.
Dan
Menurut pengamatan, studi kontrol kasus
membutuhkan besaran sampel yang besar untuk mempelajari penggunaan obat secara
relatif dan tidak lazim. Sebagai tambahan setiap gejala yang terlihat
membutuhkan kelompok kasus yang terpisah.
No comments:
Post a Comment