KOMPETENSI
FARMASIS PRAKTISI INDUSTRI DALAM BIDANG MATERIAL MANAGEMENT (MANAJEMEN
PERSEDIAAN)
Definisi
Seorang Farmasis Praktisi Industri dalam
bidang Material Management adalah seorang farmasis yang memiliki
kompetensi bila ia telah memperoleh pendiddikan formal sarjana sains { S.1 ]
dari suatu perguruan tinggi dan memiliki pengetahuan mengenai pengadaan barang
antara lain ;
= membuat purchasing plan
= menguasai spesifikasi bahan
baku
= melakukan negosiasi dan
analisis terhadap kegiatan pembelian a.l,
** economic analysis
** market
analysis
**
supplier analysis
**
transportation analysis
** price
analysis
** vendor
audit / vendor rating
** serta
memonitor purchasing cycle time
** pegudangan a.l,
##
penerimaan
## penyimpanan dan pengeluaran barang
## melakukan monitoring barang / bahan
yang absolut dan pemusnahannya serta
## inspeksi diri dan stock tacking persediaan barang.
Production Planning dan Inventory Control { PPIC } a.l,
@ membuat ABC analysis
@ production plans
@ purchasing plan
@ inventory analysis dan inventory control
@ Capasity Redource Planning { C R P }
@ Enterprise
Resource Planning { E R P }
= Kepemimpinan { leadership }
= Mengusai bahasa Indonesia dan
bahasa Inggeris secara aktif.
RINCIAN ASPEK PENGETAHUAN YANG
HARUS DIMILIKI
- PENGADAAN BARANG { PROCUREMENT } UNTUK PRODUKSI OBAT
Mampu melakukan pengadaan barang pada saat dibutuhkan dan slalu menjaga ketersediaannya
sehingga tidak akan ada kekosongan
apabila barang dibutuhkan.
1.1. Tujuan
a. Mendapatkan
barang dengan kualitas dan spesifikasi sesuai dengan yang dibutuhkan.
b. Mendapatkan
barang dengan harga kompetitif dan tersedia sesuai dengan jumlah dan waktu yang
dibutuhkan.
c. Melakukan
pembelian sesuai dengan dengan kontrak yang telah disepakati serta peraturan
pemerintah yang berlaku.
d.
Melakukan
hubungan baik dengan semua vendor
e.
Menjaga
dan menjamin ketersediaan barang sewaktu dibutuhkan.
1.2. Ruang Lingkup
Meliputi seluruh kegiatan perencanaan
pengadaan bahan baku dan bahan pengemas, kegiatan pembelian serta evaluasi
terhadap kegiatan pengadaan yang dilakukan baik melalui impor maupun lokal.
1.3. Kegiatan
a. membuat
purchasing plan berdasarkan production planning dari PPIC dan forecast dari
marketing.
b. Mencari sumber bahan bahan yang dibutuhkan
dan melakukan vendor audit.
c. Menerima , mempelajari, mengetahui dan
mengusai spesifikasI Semua bahan yang dibutuhkan
d. Melakukan negosiasi harga untuk mendapatkan
bahan yang ekonomis dengan kualitas
sesuai dengan spesifikasi yg ditentukan
e. Memilih bahan sesuai dengan deskripsi dan
spesifikasi yang diminta dan menjaga ketersediaannya.
f. Melakukan kegiatan ekspor dan impor sesuai
dengan undang undang dan peraturan kepabeaan yang berlaku, termasuk pembelian
bahan baku golongan “Narkotika dan Psikotropika “
g. Membuat purchase contract dan menetapkan
kondisi pembelian serta memonitor kesepakatan yang ada dalam kontrak.
h. Melakukan kegiatan analisis terhadap
kegiatan pembelian yang meliputi ;
·
Economic analysis, yaitu mengadakan analisis terhadap keadaan ekonomi
suatu negara, sumber bahan yang dibutuhkan a.l ; tingkat inflasi, keadaan
ekonomi, sosial dan politik.
·
Market analysis, untuk mengantisipasi estimasi kebutuhan bahan jangka
panjang yang mencukupi trend inovasi baru, subsitusi sehingga tidak terjadi
kekosongan bahan yang dibutuhkan.
·
Supplier analysis, analisa terhadap keadaan keuangan suplier atau
pengembangan produk produknya.
·
Transportation analysis, berkaitan dengan lokasi supplier dari pabrik
yang mempengaruhi biaya serta kualitas barang sewaktu di perjalanan.
·
Price analysis, yaitu membuat perbandingan harga dari beberapa supplier.
i. Membuat vendor rating
yang meliputi quality, quantity, price, delivery time, discount, rejection rate
dll.
Serta melakukan vendor audit secara berkala.
j. Memonitor purchasing
leadtime.
1.4. Cara Evaluasi
a.
Ujian dan atau tertulis
b.
Metode lain diperlukan
2.
PERGUDANGAN
Mampu melakukan penerimaan , penyimpanan dan
pengeluaran barang dengan menjaga keamanan dan kualitas barang.
2.1. Tujuan
a. Dapat melakukan penerimaan barang
sesuai dengan pesanan
b. Melakukan penyimpanan barang dengan
baik untuk tetap menjaga keselamatan dan kualitas barang.
c. Melakukan pengeluaran barang sesuai
dengan permintaan.
2.2. Ruang Lingkup
Seluruh kegiatan pergudangan yang
meliputi penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang.
2.3. Kegiatan
a.
Melakukan
penerimaan baik bahan baku, bahan pengemas maupun produk jadi sesuai dengan pesanan baik dari
supplier Maupun dari devisi internal
perusahaan.
b.
Melakukan
penyimpanan bahan sesuai dengan ketentuan C P O B yaitu a.l, tetap menjaga
keamanannya dan kualitasnya, agar jangan terjadi barang rusak, surplus atau
scrap.
c.
Membuat
QC melakukan monitoring waktu bhn baku dan pengemas
d.
Melakukan
monitoring terhadap barang barang obsolet { obsolescence goods } , surplus
maupun scrap.
e.
Melakukan
pemusnahan barang obsolet, sesuai dengan prosedur yang ditentukan dengan
memperhatikan dampak lingkungan.
f.
Melakukan
dispensing bhn baku untuk produksi dgn memperhatikan ketelitian { accuracy }
dan capacity dari timbangan yang digunakan.
g.
Mengeluarkan
bahan sesuai dengan dokumen permintaan bahan Atau Purchase Order { P O } untuk
produk jadi.
h.
Menerima
dan menangani barang kembalian { recalled product dan return goods }.
i.
Memonitor
pelaksanaan lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja dilingkungan
gudang.
j.
Memperoleh
pengetahuan tentang perkembangan pergudangan spt; material handling { racking system, equipment
}, Storage dan Retrival System { ASRS } , Good Storage Practices { GSP }, Zero
Inventoru Management { ZIM } dll.
k.
Melakukan
inspeksi diri dan cycle count terhadap semua persediaan secara priodik.
l.
Memonitoring
terhadap penerapan Protap dan CPOB dilingkungan fungsi Material Management.
3.
PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC)
Mampu membuat perencanaan pengadaan bahan baku dan bahan pengemas,
membuat perencanaan produksi dan memonitoring pelaksanaan jadwal produksi serta
melakukan pengendalian inventory.
3.1. Tujuan
a. Menyediakan produk sesuai dengan
jumlah dan waktu yang dibutuhkan.
b. Mengantisipasi dengan cepat
kenaikan maupun penurunan demand.
c. Menjaga inventory dalam keadaan
serendah mungkin dengan tetap dapat memenuhi permintaan.
3.2. Ruang Lingkup
Meliputi perencanaan produksi , perencanaan pengadaan bahan baku dan
bahan pengemas serta pengendalian inventory.
3.3. Kegiatan
a.
Membuat
ABC analysis untuk semua sediaan { bahan baku, bahan pengemas dan obat jadi }
b. Membuat
production plan { Master production schedule } berdasarkan forecast.
c. Membuat
purchasing plan { Material requirement plan / MRP } berdasarkan production
planning.
d. Membuat
perencanaan pembelian dan pengunaan bahan.
e. Membuat
perencanaan , pengunaan dan pelaporan bahan baku “ narkotika, psikotropika “ serta
precusornya.
f. Melakukan
inventory analysis dan inventory control terhadap obat jadi, bahan baku dan bahan pengemas.
g. Melakukan
monitoring terhadap production schedule dan manufacturing lead / cycle time.
h. Merencanakan
dan memonitor penggunaan kapasitas mesin terpasang { Capacity Resource Planning
/ C R P }
i. Memperoleh
pengetahuan tentang Enterprise Resource Planning { E R P } dan perkembangannya.
j. Melakukan
evaluasi forecast accuracy , analisa trend penjualan, production accomplishment,
capacity utilization , out of stock index, production loss due to stock out,
work in progress status, dll.
k. Membuat
data statistik dan anlisis terhadap ;
*
Forecast accuracy
*
Trend penjualan
*
Production accomplishment
*
Capacity utilazation
*
Economic order / batch size / quality
*
Buffer stock
*
dll.
3.4. Cara Evaluasi
a.
Ujian lisan atau tertulis
b.
Metode lain, bila diperlukan.
No comments:
Post a Comment