KUMARIN
1. PENDAHULUAN
Kumarin berasal dari kata “ comarou “, yang merupakan nama
daerah dari kacang tonka (Dypterix
odorata Willd., Fabaceae) yang diisolasi pada tahun 1820. Menurut
perkiraan, kumarin merupakan 2H-1-benzopyran-2-on yang kemudian menjadi lakton berupa
2-hidroksi-Z-asam sinamat. Lebih dari
ribuan kumarin telah ditemukan dan yang paling sederhana tersebar pada semua
Kingdom Tumbuh-tumbuhan. Pada beberapa famili Angiospermae terdapat kumarin
dengan struktur molekul yang kompleks, contohnya pada Fabaceae, Asteraceae,
Apiaceae, dan Rutaceae.
2. KLASIFIKASI DAN STRUKTUR KIMIA
Kumarin umumnya tersubstitusi oleh sebuah gugus hidroksi
pada posisi 7. Umbelliferon yang merupakan 7-hidroksi kumarin adalah prekursor
dari 6,7-di- dan 6,7,8-trihidroksi kumarin. Pada kumarin sederhana gugus
hidroksi mengalami metilasi, atau membentuk rantai glikosida. Terutama adalah
skimmin ( Umbeliferon-7-O-glukosa ), aesculin dan chicoriin ( Aesculetin-6 dan
7-0-glukosa).
Gambar struktur
kumarin
R1=R3=H,R2=OCH3;
Herniarin
R1=OCH3,R2=OH,R3=H;
Scopoletin
R1=OCH3,R2=R3=OH;
Fraxetin
Salah
satu ciri sruktural utama kumarin adalah reaksi prenilasi. Prenilasi dalam
cincin terjadi pada posisi 6- atau 8- dari umbeliferon atau Herniarin (
aurapten, suberosin, osthol ) yang umumnya dalam bentuk 0-prenilasi. Pada
beberapa kasus terdapat lima karbon residu pada atom C-3. reaktivitas yang
tinggi pada rantai isopren ( C5,C10, atau kurang dari C15
) menjelaskan mengapa begitu banyak bentuk turunan kumarin ( epoksida, mono dan
dihidrosilasi, siklik e.x swietenol, peucedanin ). Prenilasi juga terjadi pada
kumarin polisiklik, furano dan pyrano kumarin, kumarin linear ( e.x psoralens,
imperatorin, xanthyletin, chalepensin ), dan angular kumarin ( e.x Angelicin,
visnadin ). Dalam beberapa kasus terdapat bentuk lingkaran benzodioxan ( e.x
obtusin ).
3. BIOSINTESIS
A. KUMARIN SEDERHANA
Seperti
fenilpropanoid, kumarin merupakan metabolisme dari penilalanin melalui asam
sinamat, dan p-asam kumarat. Spesifikasi proses terletak pada 2-hidroksilasi (
yaitu pada posisi orto yang nerhubungan dengan 3-rantai karbon ), dan pada
Isomerisasi ikatan rangkap oleh fotokatalisator ( E→Z ) yang diikuti dengan
laktonisasi spontan. Pada kasus tertentu terjadi glukosilasi asam sinamat, sebagai
penghalang laktonisasi. Pada kasus lain, kumarin dapat diperoleh melalui
jaringan yang dilukai dan hidrolisis enzim. Formasi dari di dan trihidroksi
kumarin melalui hidroksi dari
umbeliferon lebih banyak daripada laktonisasi asam sinamat.
B. FORMASI FURANO DAN
PIRANOKUMARIN
Penelitian
secara sistematik menunjukkan bahwa prenilasi cincin benzene oleh dimetilalil pirofosfat
(DMAPP) pada posisi 6 atau 8 dari 7-hidroksi kumarin adalah karakterisasi dari
molekul ini. Hasil prenilasi adri C-6
disebut purano dan piranokumarin linear adn pada C-8 disebut sebagai homolog
angular.
Siklisasi pada 6 atau 8 isoprenilkumarin mungkin disebabkan
oleh reaksi nukleofil pada gugus hidroksi di posisi 7 dalam bentuk epoksida
oleh oksidasi ikatan rangkap pada residu isopentenil. Hasil adri reaksi ini
tergantung pada orientasi serangan nukleofilik biasanya pada hidroksiisopropil-dihidrofuranokumarin
atau dalam kasus lain pada karbon tersier
yaitu pada hidroksidimetildihidropiranokumarin. Ini terjadi pada salah
satu spesies Apiaceae yaitu (+)-(R)-lomatin dan (+)-(S)-columbianin yang
mendukung hipotesis ini.
Gambar biosintesis
furanokumarin
Tujuan mekanisme formasi furanokumarin meliputi
dua langkah berturut-turut yaitu oksidasi stereospesifik C-4’ dan
eliminasi dari residu hidroksiisopropil C-5’ oleh kondensasi retroaldol.
Substitusi furanokumarin
pada C-5 dan C-8 terjadi setelah
dikatalisasi oleh oksidasi dan 0-metiltransferase.
4. KHASIAT, EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI
Kumarin
dalam bentuk bebas larut dalam alkohol dan pelarut organik seperti eter dan
pelarut terklorinasi, sehingga dengan pelarut inilah kumarin dapat diekstrak. Bentuk
glikosidanya larut dalam air. Untuk proses pemurnian dapat dilakukan dengan
spesifikasi pada lakton yaitu pembukaan cincin alkton pada kondisi alkalis dan
penutupan lakton adalm medium asam. Pada beberapa kasus dapat juga dilakukan
proses sublimasi. Namun demikaian aplikasi dari dua prosedur diatas terbatas
karena resiko terjadi perubahan srtuktur asli. Resiko pembentukan artefak juga
terjadi pada teknik kromatografi dengan fasa diam silika gel, terutama untuk
kumarin terasilasi ;dan fraksinasi dengan gel akan menyebabkan senyawa berubah
dari bentuk bebas menjadi bentuk glikosida. Biasanya digunakn HPLC
semipreparatif ( pada fasa normal dan fasa bebas ).
Kumarin mempunyai karakteristik spektrum UV yang
dipengaruhi oleh sifat alami dan posisi substituen dan juga oleh proses
alkalinisasi (KOH, NaOCH3). Ketika dilihat dibawah cahaya UV, noda
TLC dari obat yang mengandung kumarin
akan bewarna yang akan diperjelas dengan
penambahn Amonia pada range warna biru sampai kuning dan ungu. Untuk perkiraan
kuantitatif dari senyawa ini dalam obat,
adapt dilakukan dengan teknik spektrofluorometri (setelah elusi noda TLC)
atau dengan HPLC.
5. KHASIAT FARMAKOLOGI DAN PENGGUNAAN
Penggunaan secara farmakologi dari obat yang mengandung
kumarin terbatas. Aesculin disebut sebagai penguat pembuluh vena dan protektif
agen pada pembuluh darah. Ektrak sweet clover digunakan pada pengobatan gejala
insufiensi pembuluh darah vena dan limfa. Beberapa furanokumarin merupakan
fotosensitizer, yang diindikasikan untuk terapi psoriasis dan vitiligo.
Visnadin yang merupakan piranokumarin yang diisolasi adri khella, telah
diekstrak dan dipasarkan karena efeknya sebagai vasodialtor pada pembuluh darah
dan dipromosikan mempunyai aktiviats yang baik dalm pengobatan kanker; yaitu
sebagai imunostimulan pada aktivitas sitotoksik. 7-hidroksikumarin
dimetabolisme dengan cepat dihati sehingga pada beberapa kasus menyebabkan
hepatonekrosis. Sejumlah kecil obat yang mengandung kumain digunakan sebagai
fitoterapi, contohnya mouse-ear, angelica, ash, sweet woodruff, tetapi hubungan
antara kandungan kumarin pada obat dan aktivitasnya belum dapat dibuktikan.
6.KUMARIN UTAMA YANG TERDAPAT PADA OBAT
Kumarin
Kumarin itu sendiri dipasarkan di prancis sampai akhir
tahun 1996. indikasinya pada pengobatan
limfedema karena radioterapi kanker payudara Dan pembedahan ( 90-135 mg/hari ).
Kasus timbulnya hepatitis dalam jumlah yang cukup besar karena penggunaan
kumarin ( 2-4 kasus dalam 10000 di Prancis ) menyebabkan kumarin ditarik dari
pasaran. Kasus kemtian akibat penggunaan kumarin dalm dosis besar juga
dilaporkan terjadi di Australia dan Switzerland. Kumarin masih dapat ditemukan
dalam dosis yang kecil pada obat yang mengandung sweet clover.
Peraturan pemerintah Prancis, termasuk di negara-negara
eropa lainnya pada tahun 1988, kandungan kumarin dalam makanan dan minuman
tidak boleh lebih dari 2mg/kg,. Pada produk permen dan caramel serta minuman
beralkohol kandungan kumarin dibatasi sampai 10mg/kg., dan 50mg/kg untuk
chewing gum.
No comments:
Post a Comment