Taxus brevifolia dan Taksol (
Paclitaxel)
Berdasarkan tatanama: nama taxol diberikan pada suatu diterpen ester dengan antikanker ketika
pertama kali diisolasi pada tahun 1971 dari Taxus
brevifolia. Taxol ini
kemudian dimanfaatkan sebagai obat, taxol telah didaftarkan sebagai label dagang. Nama generik paclitaxel telah diketahui pada campuran itu. Literatur sekarang
menggunakan nama itu, walaupun nama asli taxol yang paling sering digunakan.
Taxol adalah senyawa yang mempunyai indikasi sebagai obat Antikanker yang diekstraksi dari kulit batang Pohon Pacific yew, Taxus
brevifolia ( Taxaceae), tanaman ini
merupakan pohon yang tumbuh lambat dan ditemukan di hutan Barat Laut Canada (Columbia
Britania) dan USA (Washington, Oregon, Montana, Idaho dan
California utara). Walaupun tanaman ini tidak langka, populasi
dari tanaman ini tidak banyak, dan membutuhkan waktu yang lama kira-kira umur
100 tahun untuk menjadi cukup besar dan dieksploitasi kulit batangnya. Kayu T.Brevifolia tidak dapat dieksplorasi terus menerus, dan dapat memusnahkan pohon yew tersebut, sehingga diusahakan untuk
menanam pohon yang pertumbuhannya cepat dan dapat mengimbangi potensi pasar. Pemanenan sekarang diatur dengan keras, tetapi disadari bahwa taxol ini tidak dapat menyediakan persediaan obat jangka panjang yang memuaskan . Kulit batang ini kira-kira 3 yang masak
ketika umur pohon 100 tahun yang diperlukan untuk menyediakan 1 gram taxol, padahal
untuk pengobatan tumor diperlukan 2 gram taxol murni. Permintaan yang umum
untuk taksol dalam setiap daerah 100-200 kg tiap tahun.
Taxus brevifolia ini termasuk senyawa derivat diterpenoid yang merupakan ester
dengan cincin taxane, yang mana strukturnya dihubungkan dengan unsur beracun
yang ditemukan dalam species taxus yang lain , contoh: nama umumnya Taxus baccata. Lebih dari 100
taxan telah ditandai dari berbagai species taxus, dan taxol adalah kelompok
kecil dari campuran dengan empat cincin oxetan dan rantai samping kompleks ester dalam struktur taxus, keduanya penting untuk aktivitas antitumor. Taxol ditemukan sebagian besar di dalam kulit batang T.Brevifolia, tetapi dalam jumlah yang kecil ( sekitar 0.01-0.02%). Diatas 0.033%
taxol telah diambil dari beberapa contoh daun dan ranting, tapi biasanya isi taxol lebih
rendah dari kulit batangnya. Isi dari beberapa turunan taxan dalam kulit batangnya sangat tinggi, contohnya diatas 0.2% baccatin III. Turunan taxan lain meliputi 10-deacetyltaxol, 10-deacetylbaccatin
III,cephalomannine dan 10-deacetylcephalomannine. Solusi yang lebih memuaskan untuk
persediaan taxol dan turunannya sebagai obat dihasilkan dari campuran semi-sintesis. Keduanya, Baccatin III dan 10-deacetylbaccatin III secara efisien di transformasikan ke dalam taxol. 10-deacetylbaccatin III siap diekstraksi dari daun dan ranting
Taxus baccata dan walaupun isinya selalu berubah, tapi biasanya tingkatnya jauh lebih
tinggi (di atas 0.2%) daripada taxol yang ditemukan dalam T.Brevifolia. Taxus baccata,nama umum pohon taxus yang ditanam sebagai suatu
pohon hias di Eropa dan USA dan pertumbuhannya lebih cepat
dibanding Pohon taxus Pacific. Kultur Sel T.Baccata juga menawarkan
potensi yang bagus untuk produksi taxol atau 10-deaceytlbaccatin III tetapi tidak ekonomis; produksi taxol diatas 0.2% berat kering
kultur sel yang telah diperoleh. Penggunaan mikroorganisme dan enzim untuk hidrolisis ester dari campuran yang strukturnya terkait dengan taxan dalam ekstrak kasar dan selanjutnya dapat meningkatkan
hasil 10-deacetylbaccatin III.
Para ahli begitu optimis untuk menemukan suatu metoda memperoleh taxol yaitu dengan kultur mikroba(kultur
fungi). Selanjutnya ditemukan species fungi, Taxomyces adreanae, diisolasi dari kulit bagian
dalam (phloem) Taxus brevifolia, fungi mungkin mengambil satu kopi gen untuk taxol dari pohon yew dalam kultur
mikroba tersebut, walaupun hanya pada tingkat yang sangat rendah
(20-50 ng l-1). Jamur Pestalotiopsis
microspora belakangan ini diisolasi dari bagian
dalam kulit batang pohon Himalayan (Taxus wallachiana) menghasilkan tingkat yang lebih tinggi (60-70µg l-1), dan jika ini bisa dioptimalkan lebih lanjut bisa membentuk basis untuk produksi
komersial.
Paclitaxel (Taxol®) digunakan
secara klinis dalam perawatan kanker ovarium dan kanker dada, kanker paru-paru , kanker kepala serta leher. Docetaxel ( Taxotere®) dengan suatu rantai
samping taxol mempunyai keuntungan yang lebih dibandingkan taxol, dihasilkan secara semi-sintesis dari 10-deacetylbaccatin III. Taxotere lebih
larut dalam air dibandingkan taxol,dan digunakan
secara klinis untuk mengobati kanker ovarium dan
kanker payudara. Taxol bekerja sebagai suatu
antimitotic dengan mengikat mikrotubul, membawanya masuk kedalam melewati tubulin, dan menstabilkannya untuk mencegah depolimerisasi selama
divisi sel. Resultan keseimbangan tubulin-microtubul
abnormal memecah spindle mitotic apparatus yang normal dan memblok pembelahan sel kanker. Taxol mempunyai
mekanisme yang berbeda dari antimitotik lain seperti
vincristine atau podophyllotoxin, mencegah polimerisasi dari tubulin ke mikrotubul. Taxol telah diketahui untuk mengikat
target kedua, protein secara
normal memblok proses apoptosis (sel mati). Mencegah protein ini melakukan proses apoptosis.
Getah beberapa tanaman dari genus Euphorbia (Euphorbiaceae) adalah beracun, dan dapat menyebabkan keracunan pada manusia dan hewan, dermatitis kulit, sel proliferasi, dan tumor (aktivitas co-carcinogen). Banyak jenis Euphorbia dikenal berpotensi toksik, dan getah ini dapat berefek iritan, khususnya pada membran mukus dan mata. Efek biologi kebanyakan pada diterpen ester,contoh: ester phorbol, yang mengaktifkan protein
kinase C, penting dalam penyaluran enzim yang bertanggung jawab untuk fosforilasi biokimia. Pengaktifan protein kinase C secara permanen untuk mengawasi pertumbuhan kanker yang tidak terkontrol. Yang paling umum ester phorbol
adalah 12-O-myristoylphorbol 13-asetat. Asal phorbol tidak seluruhnya dijelaskan. Siklisasi GGPP memiliki suatu kation yang berisi 14-cincin. Kehilangan satu proton bentuk cincin
siklopropana membentuk casbene, metabolit antifungal yang diproduksi oleh minyak castor, Ricinus
communis (Euphorbiaceae). Casbene yang kemudian menjadi prekursor sistem cincin phorbol.
Berlawanan dengan mekanisme siklisasi, hilangnya gugus diphosphat menunjukkkan awal karbokation, banyak diterpen alami muncul dengan
mekanisme yang berbeda. Bentuk karbokation yang berbeda diaktifkan oleh protonasi ikatan ganda pada rantai samping siklisasi. Hilangnya diphosphat
kemudian menghasilkan suatu karbokation dan memudahkan siklisasi. Siklisasi ini menyerupai biosintesis hopanoid, dan beberapa
ekstrak biosintesa triterpenoid dan steroid, squalene oksida
ini sebagai precursor adalah bertanggung jawab untuk generasi
intermediet kation. Protonasi GGPP dapat memulai suatu siklisasi, yang diakhiri
oleh hilangnya muatan positif dari metil, hasilnya copalyl PP. Produk stereokimia ini dikontrol oleh substrat pada permukaan enzim, kemudian membentuk labdadienyl PP.
min mau tanya dong ini literatur dari mana ya? terimakasih
ReplyDeletemin mau tanya dong ini literatur dari mana ya? terimakasih
ReplyDeleteBagus
ReplyDeleteKa mau tanya kalo literatur nya dapet dari mana?
ReplyDelete