Monday, June 29, 2015

kasus 2




Air Seni Berdarah Karena Obat

ANDA BERTANYA, APOTEKER MENJAWAB
Di bawah asuhan para apoteker Fakultas Famasi Unand

Pertanyaan:
Assalamualaikum WW, ...Apoteker yang terhormat...
Saya H.Suarman, umur 84 tahun. Mengalami susah buang air kecil. Oleh rumah sakit diberi tablet siprofloksasin 2 x 500 mg, dan obat lainnya. Setelah 3 hari saya minum obat, pinggang terasa tidak enak, kemudian air seni saya bewarna kemerahan seperti berdarah. Kenapa begitu Pak? Karena khawatir obatnya tidak saya minum lagi. Dua hari kemudian warna air seni saya kembali normal. Wassalam. Terima kasih.

Jawaban:
Pak Haji, warna air seni (urin) yang kemerahan dapat disebabkan oleh beberapa hal. Warna merah bisa berasal dari adanya darah, dan dapat juga disebabkan oleh adanya senyawa atau obat yang bewarna merah dalam urin. Penyakit infeksi, batu ginjal, obat-obat dan bahkan makanan dapat menimbulkan perubahan warna urin menjadi kemerahan. Warna kemerahan bisa disebabkan oleh adanya sel-sel darah merah di dalam urin. Sel darah merah sering ditemukan dalam jumlah kecil di dalam urin sehingga tidak tampak secara kasat mata. Bila urin diamati di bawah alat kaca pembesar (mikroskop) baru dapat terlihat. Adanya sel darah merah kadang-kadang bukan merupakan masalah, tetapi sering sebaliknya. Infeksi,
Inflamasi atau kecelakaan pada saluran urin dapat menimbulkan adanya sel darah merah dalam urin. Keadaan ini lebih banyak dijumpai pada wanita dibandingkan pria. Warna kemerahan pada urin juga dapat disebabkan oleh adanya perlukaan pada ginjal ataupun saluran urin. Perlukaan dapat disebabkan oleh trauma atau kecelakaan, adanya batu ginjal, atau bisa saja karena adanya kristal obat yang tajam di ginjal. Pada orang dewasa terutama pria urinnya mengandung darah, karena mereka lebih sering menggunakan obat yang mungkin dapat menyebabkan iritasi pada saluran urin dan melukai dinding saluran urin. Di samping itu penyakit kanker pada pria dewasa, demikian juga dengan pembesaran kelenjar prostat dapat menimbulkan darah dalam urin. Obat-obat yang dapat menimbulkan adanya sel darah merah dalam urin adalah asetosal, warfarin, fenitoin dan kinin.
Obat-obat tertentu, makanan, dan zat warna yang terdapat atau ditambahkan ke dalam makanan dapat menyebabkan perubahan warna air seni. Perubahan ini disebabkan karena warna obat atau makanannya sendiri atau zat warna yang terdapat dalam makanan yang bewarna kemerahan. Bila hal ini terjadi, sudah barang tentu tidak perlu dicemaskan sama sekali.
Beberapa obat yang dapat menyebabkan urin bewarna kemerahan karena memang warna obatnya yang merah di antaranya adalah rifampisin, fenazopiridin dll. Rifampisin untuk pengobatan TBC dikeluarkan sebagian dalam bentuk aslinya. Obat ini bewarna merah tua. Jika dikeluarkan dari tubuh melalui urin, maka urin akan sedkit kemerahan, terutama bila digunakan dalam takaran besar. Demikian juga ia dapat dikeluarkan melalui air mata. Maka air mata akan sedikit bewarna kemerahan. Namun demikian di samping warnanya yang merah, ia juga dapat menimbulkan iritasi pada dinding saluran urin. Warna merah pada urin mungkin saja berasal dari cairan menstruasi yang dianggap sebagai perlukaan. Anggapan ini biasanya timbul pada gadis remaja yang baru pertama kali mendapat haid dan belum mengetahui kalau hal tersebut merupakan suatu hal yang lumrah dan harus terjadi secara normal pada wanita usia muda dan dewasa. Seperti telah dijelaskan di atas, efek yang tidak diinginkan yang timbul karena meminum obat tertentu juga dapat menyebabkan warna urin kemerahan. Di samping beberapa obat yang sudah dicantumkan di atas, obat lainnya yang mungkin juga dapat menyebabkan perlukaan kecil adalah siprofloksasin. Siprofloksasin adalah suatu antibiotika yang banyak digunakan akhir-akhir ini. Obat ini dikeluarkan terutama melalui ginjal. Ia dapat membentuk kristal yang keras dan tajam di dalam ginjal maupun saluran urin sebelah atas. Terbentuknya Kristal berhubungan dengan takaran yang digunakan, dan jumlah konsumsi air minum. Bila dosis besar maka kadar siproloksasin dalam urin juga akan besar. Kadar siprofloksasin akan semakin tinggi sehingga dapat menjadi jenuh bila jumlah air minum yang dikonsumsi tidak cukup atau kurang. Keadaan kepekatan siprofloksasin yang jenuh memungkinkan sekali terbentuknya kristal. Kristal inilah yang dapat melukai dinding saluran urin dan menimbulkan perdarahan. Kristal ini bahkan dapat menyebabkan gagal ginjal, tergantung dari banyak dan lamanya terjadi pengkristalan. Sebagai ilustrasi, beberapa waktu yang lalu seorang artis mengalami gagal ginjal. Setelah melanjutkan pengobatan di Singapura, ternyata disebabkan oleh terapi siprofloksasin di Indonesia.
Tindakan Bapak menghentikan obatnya dalam upaya menanggulangi efek tak didinginkan tersebut sudah tepat. Tetapi kurang tepat bila dikaitkan dengan tujuan pengobatan. Seyogianya pada waktu masalah urin bewarna kemerahan, Bapak berkonsultasi dengan apoteker dimana obatnya ditebus dulu. Salah satu upaya yang dapat disarankan sebelum menghentikan obatnya adalah segera mengkonsumsi air minum dalam jumlah yang cukup atau sedikit berlebih dari kebutuhan. Bila hal ini berhasil, maka kita tidak perlu menghentikan obatnya yang telah digunakan sesuai anjuran dokter. Warna merah dalam urin Bapak memang kemungkinan besar disebabkan oleh kristalisasi siprofloksasin, tetapi tidak tetutup juga kemungkinan penyebab lainnya.
Pak Haji, kemungkinan terjadinya kristal siprofloksasin dapat diperbesar oleh beberapa hal. Obat-obat tertentu dan atau makanan tertentu bila digunakan bersamaan dengan siprofloksasin akan meningkatkan terjadinya kristal di urin. Untuk itu jangan menggunakan obat lain bersama siprofloksasin, selain yang telah dianjurkan oleh dokter dan atau nasehat apoteker.

Demikianlah jawaban dan penjelasan kami semoga bermanfaat. Wassalam.

Komentar:
Setelah saya membaca komentar yang bapak berikan, kepada bapak haji,
Sebaiknya bapak uga menambahkan makanan dan minuman apa saja yang tidak di bolehkan atau memperparah penumpukan Kristal di saluran berkemih si bapak.

No comments:

Post a Comment