Thursday, July 2, 2015

COTRIMOXAZOL



COTRIMOXAZOL (Ditjen Binfar, 2007)
1.        Indikasi
§  Oral:
o   Untuk pengobatan infeksi saluran urin yang disebabkan E.coli, Klebsella dan Enterobacter sp, M.morganii,P.mirabilis dan P.vulgaris; otitis media akut pada anak;
o   Eksaserbasi akut pada bronchitis kronis pasien dewasa yang disebabkan oleh bakteri yang sensistif seperti H.influenzae,atau S.pneumoniae;
o   Pencegahan dan pengobatan Pneumocitis carinii pneumoniae (PCP);
o   Traveler diarrhea yang disebabkan oleh enterotoksigenik E.coli;
o   Entritis yang disebabkan oleh Shigella flexneri atau Shigella sonnei.
§  IV:
o   Untuk pengobatan infeksi severe atau komplikasi ketika penggunaan oral sudah tidak mungkin dilakukan.
o   Seperti yang terdokumentasikan digunakan  untuk PCP, yaitu digunakan pengobatan empiric PCP pada pasien immunocompromise; shigellosis; demam tifoid; infeksi Nacardia asteroides .

2.        Mekanisme Aksi
  • Sulfametoxazol menghambat sintesis asam folat dan pertumbuhan bakteri dengan menghambat susunan asam dihidrofolat dari asam para-aminobenzen;
  • Trimethoprime menghambat terjadinya reduktasi asam dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat yang secara tidak langsung mengakibatkan penghambatan enzim pada siklus pembentukan asam folat

3.        Dosis, cara pemberian dan lama pemberian
·         Dosis: dihitung berdasarkan perbandingan dasar obat, dengan komposisi sulfametoxazole 800 mg dan trimethoprim 160 mg.
·         Anak >2 tahun , dengan panduan :
o   Infeksi ringan – berat: 8-12 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam (po).
o   Infeksi serius:
§  20mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6 jam (po)
§  8-12 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6 jam (iv)
·         Otitis media akut: oral: 8 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam selama 10 hari.
·         Infeksi saluran urin
o   pengobatan:
§  6-12 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam (po).
§  8-10 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6,8 atau 12 jam selama 14 hari dengan infeksi serius (iv).
o   Pencegahan:
§  2 mg TMP/kg/dosis harian atau 5 mg TMP/kg/dosis dua kali, mingguan (po).
·         Pneumocytis:
o   Pengobatan: 15-20 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6-8 jam secara oral dan parenteral.
o   Pencegahan: 150 mg TMP/m2/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam  untuk 3 hari/minggu (po). Jangan melebihi trimetoprime 320 mg dan sulfametoxazol 1600 mg/hari
·         Shigellosis:
o   Oral: 8 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam selama 5 hari.
o   IV: 8-10 mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6,8, atau 12 jam lebih dari 5 hari.

4.    Farmakologi
  • Absorbsi: oral : hampir sempurna, 90-100%.
  • Ikatan protein: SMX; 68%; TMP;45%.
  • Metabolisme: SMX: N-asetilasi dan glukoronidasi; TMP: menjadi metabolit oksidan hidroksilat.
  • T½ eliminasi: SMX: 9 jam; TMP: 6-17 jam, dan mengalami perpanjangan pada pasien gagal ginjal.
  • T. Max, serum: antara 1-4 jam.
  • Eksresi obat: dieksresi melalui urin dalam bentuk metabolit dan dalam bentuk utuh.
  • Efek: secara farmakologis keduanya bervariasi: peningkatan t ½ dan penurunan klirens obat tergantung klirens kreatinin.

5.    Efek samping
  1. Reaksi efek samping yang paling banyak adalah gangguan pencernaan (mual, muntah, anorexia), reaksi dermatologi (rash atau urticaria); efek samping yang jarang dan dapat hilang dengan sendirinya terkait dengan penggunaan co-trimoxazole meliputi : reaksi dermatologi gawat dan hepatotoxic
  2. Cardiovascular : Alergi myokarditis.
  3. SSP : konfusi, depresi, halusinasi, kejang, peripheral neutritis, demam, ataxia, ikterus pada janin.
  4. Dermatologi : Rash, pruritus, urtikaria, fotosensitivitas; kejadian yang jarang termasuk erytema multiform, sindrom stevens-johnson, toxic epidermal necrosis, dermatitis eksfoliatif, Henoch-schonlein purpura.
  5. Endokrin dan metabolit: miperkalemia (pada penggunaan dosis besar), hipoglikemik.
  6. Gastrointestinal: Mual, muntah, anorexia, stomatitis, diare, pseudomembranous collitis, pankreatitis.
  7. Hematologi: Trombositopenia, anemia megaloblastik, granulositopenia, eosinophiia, pansitopenia, anemia aplastic, methemoglobinemia, hemolisis (dengan G6PD defisiensi), agranulositosis.
  8. Hepatic: Hepatotoxic (hepatitis, kolestasis, necrosis hepatic), hiperbilirubinemia, peningkatan enzim transaminase.
  9. Neuromuskular dan skeletal : Atralgia, myalgia, rabdomilisis.
  10. Renal : interstisial nephritis, kristaluria, gagal ginjal, neprotosis, diuresis.
  11. Pernafasan : batuk, dispepsia, infiltrasi pulmonal.
  12. Lain-lain: serum sicknes, angioedema, SLE (systemic lupus erytomatosus: jarang).

6.    Kontraindikasi
·         Hipersensitif pada obat golongan sulfa, trimethoprim atau komponen lain dalam obat
·         Profiria
·         Anemia megaloblastik karena kekurangan asam folat
·         Bayi dengan usia <2 bulan
·         Adanya tanda kerusakan pada hepar pasien
·         Gagal ginjal parah
-     Kehamilan 

No comments:

Post a Comment