Monday, July 6, 2015

Losartan



Losartan
Farmakologi:
Angiotensin II ini selanjutnya akan berkaitan dengan reseptor Angiotensin I yang akan mempengaruhi bermacam-macam organ, yaitu :
• Arteri : vasokonstriksi (khususnya koroner, ginjal, otak)
• Ginjal : retensi Na (produksi aldosteron), retensi air (pelepasan vasopresin), pelepasan prostaglandin
• Otak : rasa haus dan pelepasan vasopressin
• SSP : merangsang efek simpatis epinefrin
• Jantung : Kontraksi (inotropik) hipertrofi ventrikel fibrosis vaskular dan miokard
Mekanisme kerja Losartan adalah secara selektif dan kompetitif bekerja terhadap subtipe reseptor AT1, sehingga efek Angiotensin II terhambat, dengan demikian akan menyebabkan terjadiya penurunan tekanan darah.
Absorbsi Losartan berlangsung dengan cepat, dan makanan tidak mempengaruhi absorpsi Losartan sehingga Losartan dapat diberikan sebelum atau setelah makan.
Losartan diindikasikan untuk kasus-kasus hipertensi esensial ringan sampai berat, terutama bila pasien tidak dapat mentoleransi efek samping batuk. Ataupun resisten terhadap antihipertensi golongan lain.
Indikasi:
Hipertensi
Dosis:
Dosis awal : 50 mg, sekali sehari. Apabila diperlukan, dosis dapat ditingkatkan hingga 100 mg per hari. Pada pasien yang kemungkinan volume cairan tubuh berkurang (misalnya pasien yang menggunakan diuretika) atau dengan gangguan fungsi hati, dosis awal yang diberikan adalah 25 mg.  Bila pemberian Losartan secara tunggal belum menurunkan tekanan darah secara adekuat, maka dapat ditambahkan hydrochlorotiazide (HCT).  Losartan dapat diberikan sebelum atau sesudah makan karena absorpsinya tidak dipengaruhi oleh makanan. Tidak perlu dilakukan penyesuaian dosis bila Losartan diberikan pada orang tua maupun pasien dengan gangguan fungsi ginjal.
Kontra Indikasi:
- Pasien yang hipersensitif terhadap Losartan
- Anak-anak karena efektivitas dan keamanannya pada anak-anak belum diketahui.
- Wanita hamil dan menyusui
Efek Samping:
Dari beberapa penelitian yang ada, efek samping losartan yang sering dilaporkan adalah sakit kepala, pusing, astenia/lelah.
Peringatan dan Perhatian
·         Pada pasien dengan gangguan fungsi hati, dapat diberikan dosis losartan dengan dosis lebih rendah, karena kemungkinan peningkatan kadar losartan di dalam darah pada pasien dengan gangguan fungsi hati.
·         Sebagai akibat penghambatan sistem RAAS dapat terjadi gangguan fungsi ginjal yang bersifat reversible apabila pengobatan dihentikan.
·         Pada pasien dengan gangguan ginjal dengan atau tanpa diabetes, sering dijumpai gangguan keseimbangan elektrolit.
Interaksi Obat:
Losartan tidak berinteraksi dengan HCT, digoksin, warfarin, simetidin dan fenobarbital. Losartan bila dikombinasikan dengan HCT akan memberikan efek sinergis dalam menurunkan tekanan darah.  Sama seperti golongan AIIRA lainnya, penggunaan diuretika hemat kalium (misalnya spironolakton, trianteren, amilorid), suplemen kalium atau bahan mengandung kalium dapat meningkatkan kadar kalium dalam darah.
Penyimpanan:
Simpan pada suhu 30°C, lindungi dari cahaya matahari langsung dan kelembaban.

No comments:

Post a Comment