Wednesday, July 1, 2015

MANITOL INFUS 20%



MANITOL INFUS 20% (Ditjen Binfar, 2007)
1.        Indikasi Manitol
1.      Menurunkan tekanan intrakranial yang tinggi karena edema serebral
2.      meningkatkan diuresis pada pencegahan dan/atau pengobatan oliguria yang disebabkan gagal ginjal
3.      menurunkan tekanan intraokular
4.      meningkatkan ekskresi uriner senyawa toksik
5.      sebagai larutan irigasi genitouriner pada operasi prostat atau operasi transuretral.

2.        Mekanisme Aksi Manitol
Meningkatkan tekanan osmosis dari filtrat glomerular yang menginhibisi reabsorpsi tubular air elektrolit dan meningkatkan output uriner.

3.        Dosis, cara pemberian dan lama pemberian pada penurunan tekanan intrakranial
1.    Pada pasien dewasa, dilakukan uji dosis (untuk menilai fungsi ginjal) : 12.5 g(200 mg/kg) selama 3-5 menit untuk menghasilkan kecepatan aliran urin sekurangnya 30-50 mL urin per jam, jika kecepatan tidak meningkat, lakukan uji kedua. Jika tes ini tidak menghasilkan output urin yang diharapkan, dilakukan pemeriksaan kembali.
2.    Dosis awal : 0.2-1 g/kg.
3.    Dosis pemeliharaan : 0.25-0.5 g/kg setiap 4-6 jam
4.    Dosis harian lazim : 20-200 g/24 jam.
5.    Pasien dengan indikasi untuk menurunkan tekanan intrakranial (edema serebral) : 0,25-1.5 g/kg/dosis I.V dalam larutan 20%-50% larutan dalam > 30 menit, pertahankan osmolalitas serum 310 sampai <320 mOsm/kg

4.    Farmakologi
1.    Onset kerja : diuresis injeksi : 1-3 jam, penurunan tekanan intrakranial : ~15-30 menit
2.    Distribusi : pada saluran ekstraselular (kecuali pada konsentrasi eksterm), tidak berpenetrasi pada sawar darah otak (umumnya penetrasinya lemah).
3.    Metabolisme : melalui hati.
4.    T½ eliminasi : 1-1.6 jam
5.    Ekskresi : melalui urin (sebagai obat tidak berubah)


5.    Efek Samping Manitol
Sakit dada, gagal jantung kongestif, sirkulasi berlebihan, hiper-/hipotensi, takikardia, kedinginan, konvulsi, pusing, sakit kepala, rash, urtikaria, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, dehidrasi dan hipovolemia karena diuresus cepat, hiperglikemia, hipernatrimea, hiponatremia (dilustional), hiperkalemia yang diinduksi hiperosmolalitas, asidosis metabolik intoksikasi mual, muntah, disuria, poliuria, pandangan kabur, gagal ginjal akut, nekrosis tubular, edema pulmonari, rhinitis, reaksi alergi

6.    Kontraindikasi Manitol
1.      Hipersensitif terhadap manitol atau komponen lain dalam sediaan
2.      Penyakit ginjal parah (anuria)
3.      Dehidrasi parah
4.      Pendarahan intrakranial aktif kecuali selama kraniotomi
5.      Gagal jantung progresif
6.      Kongesti pulmonari
7.      Disfungsi ginjal setelah pemakaian manito
8.      Edema pulmonari parah atau kongesti

No comments:

Post a Comment