Monday, July 6, 2015

Metoprolol



Metoprolol (Lopresor, Loprolol, Seloken, Cardiosel)
-          Indikasi : Angina pektoris, hipertensi, infark miokardiak akut dengan hemodinamika stabil.
-          Bentuk sediaan : Tablet
-          Dosis :
Gagal jantung kongestif : Dewasa : dosis awal 25 mg satu kali sehari, dosis dapat ditingkatkan menjadi dua kali setiap 2 minggu jika dapat ditoleransi.
-          Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap metoprolol atau komponen lain dalam sediaan, atau beta bloker lainnya
-          Efek samping : Hipotensi, bradikardia, insufisiensi arteri, nyeri pada dada, gagal jantung kongestif, edema, palpitasi, rasa lelah, depresi, bingung, halusinasi, insomnia, mimpi buruk, gangguan tidur, mengantuk, vertigo. Pruritus, ruam, fotosensitif, psoriasis parah, penurunan libido, diare, konstipasi, flatulens, sakit perut, mual, muntah, nyeri otot, pandangan kabur, gangguan penglihatan.
-          Interaksi obat : Peningkatan efek/toksisitas : Inhibitor CYP2D6 dapat meningkatkan level/efek metoprolol, contoh inhibitor, klorpromazin, delaviridin, fluoksetin, mikonazol, paroxetine, pergolid, kuinidin, kuinin, ritonavir dan ropinirol, Aminokuinolon (antimalaria), propafenon dan propoxyfen meningkatkan efek metoprolol.
-          Interaksi dengan makanan : Makanan meningkatkan absorbsi. Level serum metoprolol dapat meningkat dengan adanya makanan.
-          Stabilitas penyimpanan : Sediaan metoprolol tartrate yang ada di pasaran harus terlindung dari cahaya. Tablet metoprolol tartrate harus disimpan pada suhu 15-30°C.

No comments:

Post a Comment