Metoprolol (Lopresor,
Loprolol, Seloken, Cardiosel)
-
Indikasi
: Angina pektoris,
hipertensi, infark miokardiak akut dengan hemodinamika stabil.
-
Bentuk
sediaan : Tablet
-
Dosis
:
Gagal jantung kongestif : Dewasa : dosis awal 25
mg satu kali sehari, dosis dapat ditingkatkan menjadi dua kali setiap 2 minggu
jika dapat ditoleransi.
-
Kontra
indikasi : Hipersensitif terhadap metoprolol
atau komponen lain dalam sediaan, atau beta bloker lainnya
-
Efek
samping : Hipotensi, bradikardia, insufisiensi
arteri, nyeri pada dada, gagal jantung kongestif, edema, palpitasi, rasa lelah,
depresi, bingung, halusinasi, insomnia, mimpi buruk, gangguan tidur, mengantuk,
vertigo. Pruritus, ruam, fotosensitif,
psoriasis parah, penurunan libido, diare, konstipasi, flatulens, sakit perut,
mual, muntah, nyeri otot, pandangan kabur, gangguan penglihatan.
-
Interaksi
obat : Peningkatan efek/toksisitas : Inhibitor CYP2D6 dapat meningkatkan level/efek metoprolol,
contoh inhibitor, klorpromazin, delaviridin, fluoksetin, mikonazol, paroxetine,
pergolid, kuinidin, kuinin, ritonavir dan ropinirol, Aminokuinolon
(antimalaria), propafenon dan propoxyfen meningkatkan efek metoprolol.
-
Interaksi
dengan makanan : Makanan meningkatkan absorbsi. Level serum metoprolol dapat
meningkat dengan adanya makanan.
No comments:
Post a Comment