RIFABUTIN
Pharmacology.
Rifabutin
adalah golongan rifamycin yang miemiliki struktur kimia dan spectrum aktivitas
yang mirip dengan rifampisin. Rifabutin ilebih aktif terhadap mycobacteria
dibanding rifampisin, termasuk terhadap strain Mycobacterium tuberculosis yang
resisten terhadap rifamisin, atypical mycobacteria, dan infeksi M. avium
intracellular .
Adult
Dosage. PO for prophylaxis of MAI infections in patients with advanced HIV infection
300
mg/hari. PO for treatment of active tuberculosis 300 mg/hari
Pharmacokinetics.
baik
secara oral,dengan BA yang rendah 12-20% karena adanya efek first pass.
Rifabutin diditribusikan secara luas dalam tubuh dan terkonsentrasi dalam sel
dalam jumlah yang lebih besar daripada rifampisin. Sejumlah 71 ± 2% terikat
pada protein plasma , dengan Vd of 45 ± 17 L/kg and Cl of 0.69 ± 0.32 L/hr/kg.
Obat ini dimetabolisme oleh hati menjadi beberapa senyawa, dan 10% dieksresikan
dalam urin dalam bentuk utuh. Menginduksi metabolismenya sendiri, dengan nilai
t1/2 setelah penggunaan lama mencapai 45
± 16 jam.
Adverse
Reactions. Efek samping yang paling sering muncul
adalah rash, perubahan rasa indra pengecap, anorexia, mual, muntah, insomnia,
gangguan system saraf (facial paralysis, twitching, and peripheral neuritis),
leukopenia, dan hyperbilirubinemia.
Drug
Interactions. Rifabutin menginduksi metabolisme
obat-obat yang dimetabolisme melewati CYP3A4, walaupun arti efeknya secara
klinis belum jelas, dan muncul lebih kurang dari rifampisin.
No comments:
Post a Comment