Gambaran Umum Kasus
Hasil otopsi jenazah aktivis Hak Asasi
Manusia (HAM) Munir menunjukkan ada kandungan arsenik (bahan berbahaya dan
beracun) di lambung, darah dan urin yang berlebihan. Selain itu, di dalam darah
Munir ditemukan zat-zat berupa arsenik, paracetamol, metoclopramide, diazepam
dan mefenamic acid. Konsentrasi arsenik dalam darah cukup tinggi dan fatal.
Anamnesa
Korban
Munir diketahui terkonsumsi arsen dalam dosis
yang mematikan. Dengan gejala awal keracunan arsen reaksinya adalah nyeri
perut, diikuti mual, pusing, diare, nyeri lambung, dan dehidrasi. Berdasarkan
keterangan saksi, Munir menunjukkan gejala keracunan setelah mengkonsumsi
minuman yang diberikan di pesawat. Diperkirakan Munir diracuni pada pesawat penerbangan
Jakarta-Singapura.
Kronologi kasus kematian Munir
Berikut
ini kronologi kasus kematian mantan koordinator “Kontras” :
- 6 September 2004 Pukul 21.55 WIB
Munir berangkat dari Bandara Soekarno Hatta menuju Amsterdam. Dari Jakarta kemudian transit di Bandara Changi, Singapura. Ia menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 974 jenis pesawat Boeing 747-400 dengan kapasitas penumpang sekitar 380 orang. - 7 September 2004
Tiba di Bandara Changi untuk transit sekitar pukul 00.40 waktu setempat. - 7 September 2004
Berangkat kembali ke Amsterdam menggunakan pesawat yang sama sekitar pukul 01.50 waktu setempat. Sebelumnya ia berkenalan dengan dr. Tarmizi Hakim, ahli bedah jantung dari Rumah Sakit Jantung dan pembuluh darah Harapan di pintu pemeriksaan.
Setelah berbincang dua sampai tiga menit mereka berpisah. Tarmizi masuk lewat pintu depan di nomor 1E kelas
bisnis sedangkan Munir lewat pintu belakang duduk satu barisan dengan dokter
tersebut di nomor 40 kelas ekonomi.
Tiga jam penerbangan kemudian Munir
mengeluhkan sakit perut dan badannya lemas. Ia
meminta pramugari mencari dr. Tarmizi untuk menolongnya. Sebelumnya ia telah
enam kali muntah berak dan bolak-balik ke toilet. Tarmizi bangun dan menolong
Munir dan memberikan obat untuk menghentikan muntahnya. Namun tak berhasil.
Sehabis makan obat, Munir kembali ke toilet. Setidaknya dua kali dia muntah
setelah makan obat.
Munir kemudian mulai tenang dan minta tidur di lantai dekat toilet. Dia sempat diberikan teh manis campur garam dan air putih campur garam. Kemudian dr. Tarmizi juga memberikan obat penenang dengan dosis ringan.
Munir kemudian mulai tenang dan minta tidur di lantai dekat toilet. Dia sempat diberikan teh manis campur garam dan air putih campur garam. Kemudian dr. Tarmizi juga memberikan obat penenang dengan dosis ringan.
- Sekitar
pukul 6 waktu setempat.
Dr. Tarmizi bangun dan sempat menanyakan kondisi Munir. Pramugari yang ditanya mengatakan kondisi Munir baik-baik saja. Munir sudah pindah tidur dari dekat toilet ke kursi nomor empat. Setelah dr. Tarmizi selesai makan, pramugari memintanya mencek kondisi Munir karena tidak ada reaksi. Setelah diperiksa ternyata Munir telah menghembuskan nafasnya. - Pukul
08.10 waktu Amsterdam
Pesawat mendarat di Bandara Schipoll. Polisi dan dokter memeriksa jenazah Munir. dr. Tarmizi diinterogasi di Bandara. - 11 September 2004
Jenazah Munir tiba Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh pada Sabtu (11/9) tepat pukul 21.10. Jenazah almarhum dan rombongan pengantar diangkut dengan Boeing 737 Merpati MZ-3300. - 12 September 2004
Jenazah Munir, dimakamkan di Taman Pemakaman Umum, Kota Batu, Minggu (12/9). Isak tangis, sedih dan haru ribuan pelayat mewarnai prosesi pemakaman mulai dari rumah duka di Jalan Diponegoro hingga ke pemakaman yang berjarak sekitar 2 km.
Suciwati, istri Munir meminta hasil otopsi terhadap jenazah almarhum. Dia datang bersama Smita Nososusanto, Emmy Hafizd, Usman Hamid dan Bini Buchori. Pihak kepolisian menyatakan dalam tubuh Munir terkandung zat arsenik yang melampui batas normal. - 17 November 2004
Kontras, Suciwati dan tim kepolisian akan berangkat ke Belanda meminta akta otentik otopsi terhadap jenazah Munir.
Terdapat tiga keterangan
ahli mengenai hasil fisum ini, yaitu :
A. Keterangan ahli
toksikologi lusthof yang menandatangani keterangan autopsi:
1.di dalam darah Munir ditemukan zat-zat berupa arsenik, paracetamol, metoclopramide, diazepam dan mefenamic
acid. Tidak terlihat adanya
alkohol
dalam urin dan darah. Konsentrasi arsenik dalam darah cukup
tinggi. Di dalam darah
terdapat dosis arsenik yang cukup fatal.
2. meninggal Munir dapat dikatakan
sebagai akibat keracunan arsenik.
3. tidak dapat ditentukan kapan dosis arsenic
yang fatal itu diminum ataupun diberikan.
4. bentuk kimiawi dimana arsenik itu
diminum atau diberikan bukanlah
merupakan suatu bukti yang
menentukan.
5.
akan diadakan pemeriksaan lanjutan mengenai zat-zat yang ada di dalam
lambung secara
organik-kimiawi. Juga akan diadakan pemeriksaan yang
lebih teliti mengenai konsentrasi
arsenik tersebut. Bersama ini akan
dibuat laporan pelengkap.
B. Keterangan ahli
toksikologi dari Puslabfor Mabes Polri AKBP Addy Qurresman:
1. memastikan penyebab kematian pejuang
HAM Munir karena keracunan
arsenik akut. (AKUT lhoh, bukan
KRONIS)karena hasil pemeriksaan tim di
Belanda menunjukkan lambung, darah,
dan urine menunjukan kadar yang
tinggi.
2. ditemukan 460 miligram per liter
konsentrasi cairan dalam lambung
Munir dan 82,8 miligram per liter
adalah arsen. "82,8 ini mendekati
nilai fatal bila masuk ke dalam tubuh
manusia. Kita tidak tahu in
take-nya berapa tetapi bisa
DIPASTIKAN masuknya lewat oral, bisa makanan
atau minuman.
3. Arsen paling cepat bereaksi setengah
sampai satu jam. Paling lambat
tiga sampai empat jam tergantung
kondisi fisik dan aktivitas yang
dilakukan. Bila dia bergerak, reaksi
akan lebih cepat. Tetapi bila duduk
tentu saja lebih lambat
4. Gejala awal keracunan arsen reaksinya
adalah nyeri perut, diikuti
mual, pusing, diare, nyeri lambung,
dan dehidrasi.
5. Tim dari Belanda tidak bisa
menerangkan kapan arsen mulai dikonsumsi
Munir. Itu terjadi karena senyawa
awalnya tidak diketahui cair atau
padat. Kalau kita ketahui senyawa
awalnya, dapat ditentukan kapan
waktunya dan kita juga memiliki
keterbatasan sampel yang dimiliki.
C. Keterangan ahli racun Universitas Indonesia, Ridla Bakri, dan ahli forensik,
Budi Sampurno:
1. kandungan arsenik dalam tubuh Munir
sangat tinggi. Darah Munir
mengandung 3,1 miligram per liter
arsenik (padahal, kadar minimal 0,1
miligram per liter) dan di dalam urine
terkandung 4,8 miligram per liter
arsenik (padahal, kadar minimal 0,3 miligram
per liter).
2. Tingginya kadar racun dalam tubuh
Munir, kata Ridla, juga terlihat
dari masih didapatinya arsenik dalam
darah. Padahal, normalnya arsenik
akan hilang/ tidak terdeteksi setengah
jam setelah peracunan, katanya.
3.
Ridla memperkirakan arsen yang diberikan kepada Munir berupa serbuk
putih yang dicampur ke dalam makanan
dan minuman yang dikonsumsi korban.
Cara itu paling mudah karena serbuk
arsenik tak akan menimbulkan rasa
dan bau jika dicampur makanan dan
minuman.
4. Sementara itu, Budi Sampurno mengatakan,
gejala pertama keracunan
arsen muncul paling cepat 10 menit dan
paling lama 90 menit setelah
masuk ke dalam tubuh. Reaksi rata-rata
berkisar antara setengah hingga satu jam.
5. Berdasarkan informasi tersebut, Ridla
memperkirakan bahwa racun
tersebut diberikan dalam
penerbangan Jakarta-Singapura atau Bandara Changi, Singapura, saat pesawat transit.
6. Berdasarkan diskusi dengan
para ahli di Belanda, arsenik tidak mungkin diberikan di Jakarta. Di Changi,
Munir katanya sudah mulas-mulas. Dan pada saat boarding di Singapura, beliau
juga sudah minta obat, kata dia. Jadi, menurut Ridla, racun diberikan dalam
penerbangan Jakarta-Singapura.
Sejarah Arsen
Seorang ahli kimia Albert Magnus berhasil mengisolasi elemen mematikan yang diberi
nama arsen, pada tahun 1250. Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia
yang dalam tabel periodik --tampilan unsur kimia berbentuk tabel, yang diatur
sesuai struktur elektron-- memiliki simbol As dan nomor atom 33. Arsenik adalah
bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk senyawa
terpopuler, yaitu :
- Arsenik trioksida (As2O3). Senyawa ini kerap disebut sebagai arsenikum. Bentuk aslinya bubuk putih yang mudah larut, utamanya dalam air panas. Karena itu, arsenik trioksida paling cocok dicampurkan ke dalam kopi.
- Arsenik triklorida (AsCl3). Bentuknya menyerupai minyak dengan warnanya yang kuning. Senyawa ini jarang dipakai karena daya peracunannya relatif rendah. Di samping itu, penggunaannya pun susah karena harus dicampur ke dalam sesuatu yang berminyak.
- Arsin
(AsH3). Merupakan bentuk arsenik paling beracun. Wujudnya gas
dan sering dipakai sebagai senjata kimia di dalam perang modern.
Jika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, dengan bau seperti bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik dapat langsung berubah dari padat menjadi gas, tanpa terlebih dulu menjadi cairan.
Farmakokinetik dan Farmakodinamik Arsen
Farmakokinetik
Farmakokinetik
- Absorpsi
Arsen diabsorpsi melalui saluran
cerna.
- Distribusi
- Tergantung dari lama pemberian dan jenis arsen
- Melewati sawar plasenta
- Sebagian besar disimpan dalam hati, ginjal, jantung, paru, dan kadar As yang tinggi ditemukan dalam rambut dan kuku.
- Pengendapan dalam rambut dimulai 2 minggu setelah pemberian, dan As tetap utuh pada tempat ini selama bertahun-tahun.
- Arsen juga diendapkan dalam tulang dan gigi untuk waktu yang lama.
- Metabolisme
- Dimetabolisme di hati dan ginjal
- Arsen trivalent sebagian dioksidasi dalam tubuh menjadi bentuk pentavalen, dan sebagian mengalami metilasi.
- Ekskresi
- Diekskresi melalui feses, urin (sebagian besar), keringat, ASI, rambut, kulit dan paru.
- Masa paruh untuk ekskresi As dalam urin adalah 3-5 hari.
Farmakodinamik
-
Mekanisme kerja
- Berikatan dengan gugus sulfhidril,
sehingga fungsi enzim pada jaringan
tubuh akan terganggu kerjanya.
- Berikatan dengan enzim pada siklus Kreb,
sehingga proses oksidasi fosporilasi tidak terjadi.
- Efek langsung pada jaringan yang
terkena, yang menyebabkan kematian (nekrosis) pada lambung, saluran pencernaan,
kerusakan pembuluh darah, perubahan degenerasi pada hati dan ginjal.
2. Penggunaan
- Digunakan sebagai tonikum, yaitu dengan
dosis 3 x 1-2 mg.
Dalam jangka panjang, penggunaan
tonikun ini ternyata telah menyebabkan timbulnya gejala intoksikasi
arsen kronis.
- Arsen juga pernah digunakan sebagai obat
untuk berbagai infeksi parasit, seperti protozoa, cacing, amoeba, spirocheta dan
tripanosoma, tetapi kemudian tidak lagi digunakan karena ditemukannya obat lain
yang lebih aman.
- Arsen dalam dosis kecil sampai saat ini
juga masih digunakan sebagai obat pada resep homeopathi.
3.
Dosis
- Arsen (As2O3)
memiliki dosis lethal 120-200 mg.
- Dalam dosis sekecil ini (satu kapsul
sedang, 200 mg), sejumlah 1,610 x 10 ~ 18 molekul racun tersebar melalui darah
ke seluruh tubuh dan menyebabkan kematian.
4.
Toksisitas
- Sistem kardiovaskular
·
Dosis kecil
As anorganik menyebabkan vasodilatasi ringan
·
Dosis besar
menyebabkan dilatasi kapiler dan meninngkatnya permeabilitas kapiler yang
paling nyata sehingga menyebabkan transudasi plasma dan penurunan volume
intravascular.
·
Kerusakan
miokard dan hipotensi muncul kemudian.
- Saluran
cerna
-
Dosis kecil : hyperemia splanik
ringan
-
Dosis besar : transudasi kapiler
plasma, yang menimbulkan vesikel pada mukosa saluran cerna.
-
Ginjal
-
Menyebabkan kerusakan pembuluh
kappilerginjal, tubuli dan glomeruli.
-
Terjadi berbagai tingkat nekrosis
tubular dan degenerasi, oliguria disertai proteinuria, hematuria, dan
silinderuria.
-
Kulit
-
Secara akut mengakibatkan
nekrosis dan pengelupasan kulit
-
Dosis rendah yang termakan secara
kronik menyebabkan vasodilatasi kulit, hyperkeratosis, terutama pada telapak
tangan dan kulit, hiperpigmentasi pada tubuh, kaki dan tangan. Akhirnya
menyebabkan knaker kulit.
-
Sistem saraf
-
Kronis menyebabkan neuritis
perifer.
-
Pada kasus berat medulla spinalis bias terkena.
-
Darah
-
Mempengaruhi sumsum tulang dan
mengubah komposisi sel darah
-
Anemia dan leukemia ringan sampai moderat, eosinofilia.
- Hati
-
Sangat toksik terhadap hati dan menyebabkan infiltrasi lemak, nekrosis
sentral dan sirosis hepatitis.
- Karsinogenesis dan teratogenesis
-
Arsen menyebabkan putusnya kromosom pada kultur leukosit manusia dan
bersifat teratogenik pada hamster.
-
Pengguna air minum yang mengandung As secara kronik merupakan predisposisi
terjadinya karsinoma skuamosa intraepidermis dan karsinoma basalis.
-
Penyebab kanker kulit
-
Polusi logam yang menagndung As
menyebabkan kanker paru
Model Farmakokinetik arsen yaitu Model
Kompartemen dua, karena arsen terlebih dahulu masuk ke organ-organ penting
seperti sal. Cerna, hati, ginjal. T ½ arsen adalah 3-5 hari, artinya kadar obat
dalam tubuh menjadi setengahnya pada rentang waktu tersebut.
Keracunan
Arsen Akut
Gejala awal keracunan akut yaitu : rasa tidak
enak dalam perut, bibir rasa terbakar, penyempitan tenggorokan dan susah
menelan, disusul oleh nmyeri lambung hebat, muntah proyektil dan diare hebat.
Gejala lainnya ialah oliguria, proteinuria, hematuria, dan anuria. Dengan
pengobabtan yang tepat yang cepat penderita dapat bertahan melewati fase akut
dengan gejala sisa neuropati serta gangguan lainnya. Pernah dilaporkan terhadap
57 pasien, 37 mengalami neuropati perifer dan 5 orang mengalami ensefalopati.
Keracunan Arsen Kronis
Tanda dininya adalah kelemahan dan nyeri
otot, pigmentasi kulit, hyperkeratosis dan udem. Gejala lain adalah napas dan
keringat bau bawang putih, hipersalivasi, hiperhidrosis, stomatilis, coryza,
lakrimasi, parestesia, gatal dermatitis, vitiligo, dan alopesia. Dapat pula
terjadi hepatomegali, obstruksi saluran empedu, gangguan fungsi ginjal,
neuritis perifer, ensefalopati dan kerusakan sumsum tulang.
Pengobatan Keracunan Arsen
Langkah utama pada pengobatab keracunan akut
adalah mengoreksi volume cairan intravascular, untuk memperbaiki hipotensi
diperlukan cairan infuse dengan obat menaikkan tekanan darah seperti Dopamin,
terapi kelasi dimulai dengan dimerkaprol 3 mg/kgBB IM tiap 4 jam sampai gejala
abdominal reda. Pengobatan dilanjutkan dengan
penisilamin 4 x 250 mg/hari oral selama 4 hari berikutnya.
Keracunan As kronis
dap[at diobati dengan Dimerkaprol dan Penisilamin peroral, dialisis ginjal
diperlukan pada nefropati arsen berat. Keberhasilan dengan cara dialisis ini
pernah dilaporkan.
Identifikasi Arsen
Arsen dapat
diidentifikasi dengan menggunakan zat uji Marsh.Tepat pada 1832 James Marsh
berhasil mendeteksi arsenik. Sejak itu, misteri pembunuhan politik atau
perebutan harta warisan dengan unsur arsenik, mulai menurun. Dan untuk
menghargai jasa James Marsh, uji deteksi arsenik tadi dinamakan Uji Marsh.
Bagaimana logika kerja
Uji Marsh? Dalam Uji Marsh diperlukan larutan asam sulfat (H2SO4) dan padatan
seng (Zn). Campuran keduanya kemudian menghasilkan gas hidrogen (H2). Jika
arsen oksida terdapat dalam sampel, arsen oksida akan bereaksi dengan gas
hidrogen yang membentuk gas beracun arsin (AsH3). Jika dipanaskan, gas arsin
akan terurai menjadi uap arsenik dan gas hidrogen.
Jika uap tadi mengandung
unsur arsenik dan menyentuh ''cincin logam'' pada daerah dingin dalam tabung,
maka akan timbul kilauan cahaya khas logam arsenik. Kilauan khas itulah yang dikenal dengan nama
cermin arsenik (arsenic mirror). Bila arsenic mirror terlihat, sudah bisa dipastikan
arsenik menjadi penyebab kematian.
Alasan
Penggunaan Arsen sebagai Racun.
Ada beberapa alas an
arsen digunakan sebagai racun yaitu :
1.
Arsen tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau sehingga mudah
dicampurkan pada makanan atau minuman tanpa dicurigai korban.G
2.
Gejala keracunannya umumnya seperti muntaber, sehingga sering mengelabui
keluarga dan dokter yang kurang berpengalaman dengan kasus peracunan jenis ini.
3.
Racun ini mudah didapat. Racun ini mudah diperoleh dalam berbagai bentuk
seperti pestisida, racun tikus (warangan), racun semut, herbisida, obat-obatan
homeopati, bahan cat, dan keramik.
Meski demikian, racun
ini mudah terdeteksi. Pemeriksaan kualitatif dengan uji Reinsch dilanjutkan
pemeriksaan kuantitatif dengan Spektrofotometry (GC/MS atau AAS) dapat
mendeteksi racun itu. Sifatnya yang mudah berakumulasi pada jaringan keras
seperti kuku dan rambut menyebabkan racun ini mudah terdeteksi bahkan pada
korban yang sudah berupa kerangka sekalipun.
Selain itu untuk mendeteksi Arsen jika sudah tercampur
dengan air juga dapat dengan peralatan
AAS ( Absorbent Atomic Spectrocospis) atau dengan ICP (Ionic Couple Plasma)
dengan alat ini dapat menganalisa arsen secara kualitatif dan kuantitatif. jika
terdapat angka 0,01 mg/l berarti dalam 1 liter air tesebut terdapat 0,01 mg
senyawa arsen.
Keracunan Arsen dapat terjadi dalam tiga
bentuk, yaitu : Menghisap atau kontak dengan debu persenyawaan Arsen organik, menghisap
persenyawaan-persenyawaan arsen dan zat air, kontak dengan persenyawaan arsen
organik.
Keracunan Arsen dapat
dibedakan menjadi dua, berdasarkan dosis dan waktunya :
1.Keracunan arsen secara
akut
Terjadi jika arsen yang memasuki tubuh berdosis besar (
dosis sekitar 130-300 mg), sehingga gejala keracunannya segera muncul.
Gejala- gejala :
a). Saluran pencernaan :
rasa terbakar di tenggorokan, sukar menelan, mual, muntah, diare serta rasa
nyeri yang sangat pada perut.
b). Sistem
kardiorespirasi : napas berbau bawang putih, kulit kebiruan (sianosis), sukar
bernapas, hipotensi akibat peningkatan kebocoran pembuluh darah.
c).
Sistem saraf : penurunan kesadaran, koma sampai kejang.
Adanya
kerusakan ginjal secara akut, dehidrasi akibat muntah dan diare serta hemolisis
darah dfapat menimbulkan shock yang fatal, dan jika tidak mendapatkan
pertolongan yang sesuai dapat menyebabkan kematian mendadak.
2.
Keracunan kronik
Terjadi jika terpapar arsen dalam
dosis kecil namun dalam jangka waktu yang lama (minimal 2-8 minggu)
Gejala-gejala
umum :
Kelemahan
dan nyeri otot, pigmentasi kulit, hi[perkeratosis, dan udem.
Gejala
lain :
Napas
dan keringat bau bawang putih, hipersalivasi, hiperhidrosis, stomatilis,
coryza, lakrimasi, parestesia, gatal dermatitis, vitiligo, dan alopesia. Dapat
pula terjadi hepatomegali, obstruksi saluran empedu, gangguan fungsi ginjal,
neuritis perifer, ensefalopati dan kerusakan sumsum tulang.
Kemungkinan
pemberian racun Arsen ada dua yaitu :
1.
Single Lethal dose
Yaitu pada pemberiannya, langsung pada
dosis yang mematikan, sehingga hanya dengan sekali pemberian telah dapat
menyebabkan kematian.
2.
Multiple Smaller dose
Yaitu diberkan pada dosis kecil secara
kontinu, sehingga pada suatu saat jika diberikan dosis yang lebih besar dari
biasanya dapat menyebabkan kematian.
Analisa kematian Munir yang disebabkan oleh
keracunan arsen (akut atau kronis) ini diketahui dari :
1. Gejala yang timbul yaitu tiga jam
penerbangan Singapura-Amsterdam Munir mengeluhkan sakit perut dan badannya
lemas, sebelumnya ia telah enam kali muntah berak dan diare, serta dua kali
muntah setelah makan obat penahan muntah.
Hal
tersebut sesuai faktanya bahwa Arsen paling cepat bereaksi setengah sampai satu
jam. Paling lambat tiga sampai empat jam tergantung kondisi fisik dan aktifitas
yang dilakukan, jika duduk tentu saja semakin lambat.
Gejala
yang dialami Munir yaitu nyeri perut, mual, pusing, diare, nyeri lambung, dan
dehidrasi. Ini sesuai dengan gejala keracunan arsen akut
2. Kadar arsen yang sangat tinggi dalam tubuh
Munir. Seharusnya kadar minimal arsen dalam darah 0,1 mg per liter dan di dalam
urin kadar minimal 0,3 mg per liter. Sedangkan pada tubuh Munir ditemukan 460
mg per liter konsentrasi cairan dalam lambung Munir dan 82,8 mg per liter
adalah arsen. 82,8 mg ini adalah nilai fatal bila masuk ke dalam tubuh manusia.
Kita tidak tau in-take nya berapa tapi bias dipastikan masuknya lewat oral,
bias melalui makanan atau minuman.
3. Ditemukannya arsen pada rambut. Hal ini
dihubungkan dengan fakta bahwa pada rambut dan kuku, arsen harus dijumpai
sesudah seminggu lebih dari saat memakan/meminumarsen (inilah keracunan kronis)
(sumber : WHO, 2001). Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa arsen dapat
dideteksi pada rambut dan kuku dalam jumlah signifikan hanya 30 jam setelah
paparan. Dengan demikian, orang yang meninggal dalam 6-8 jam setelah menelan
arsen dalam jumlah overdosis umumnya didalam rambutnya tidak menunjukkan adanya
arsen.
Berdasarkan
gejala Munir, dapat diketahui bahwa pemberian arsen dengan modus Multiple
Smaller Dose, karena :
1. Pada hasil visum ditemukan arsen pada
rambut dan kuku, sementara sampainya arsen pada rambut dan kuku membutuhkan
waktu lebih kurang satu minggu. Jadi, pada pemberian secara Single Lethal Dose,
pada rambut dan kuku mayat tidak ditemukan arsen.
2. Kemungkinan racun arsen masuk ke
dalam tubuh korban melalui makanan dan minuman sedangkan berdasarkan keterangan
saksi, Munir telah menunjukkan gejala keracunan sebelum menngkonsumsi makanan
yang diberikan pada perjalanan Singapura-Amsterdam. Jadi, kemungkinan besar
Munir diracuni pada penerbangan Jakarta-Singapura.
Alat Sex Pria
ReplyDeleteAlat Sex Wanita
Jual alat sex
Alat Bantu Sex
Alat Sex
Obat Pembesar Penis
Obat Pembesar Alat vital
Pil Pembesar Penis
Jual Obat Viagra
Obat Kuat Viagra
Obat Viagra Original
Obat Viagra Original
Obat forx asli
titan gel asli
HELLO !!!
ReplyDeleteCialis
Cialis Asli
Levitra
Levitra Asli
Soloco
Soloco Asli
Blue Wizard
Blue Wizard Asli
Potenzol
Potenzol Asli
Vakum Penis
Vakum Pembesar Penis
smm panel
ReplyDeletesmm panel
İs İlanlari
instagram takipçi satın al
hirdavatciburada.com
beyazesyateknikservisi.com.tr
servis
jeton hile indir