ANALISIS KASUS ANNE HUTAPEA
Data Kasus
:
Pasien melakukan check up rahim kepada dokter, didiagnosa infesi pada
rahim. Menurut dokter yang bersangkutan
untuk pengobatan perlu dilakukan pengangkatan rahim. Sebelum pengangkatan rahim
pasien diberi antibiotik (profilaksis) ciprofloxacin sebanyak 20 butir selama seminggu (1500 mg selama sehari).
Setelah mengkonsumsi obat tersebut keadaan pasien semakin memburuk ,
timbul muntah muntah dan sekujur tubuh lemas (menurut keterangan pasien).
Menurut hasil pemeriksaan kondisi ginjal pasien mengalami penurunan sampai 72
%. Unsur kreatini meningkat hingga angka 5,07 mg /dL sampai 6.60 mg /dL
(normalnya 0.07-1.20 mg/dL)
Jadi dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan kondisi pasien yang
buruk timbul karena penggunaan ciprofloxacin tanpa pengawasan dokter dan tanpa
monitoring dosis.
Data Ciprofloxacin :
Farmakokinetik :
Ciprofloxacin adalah antibiotik golongan kuinolon. Pada pemberian oral ciprofloxacin diserap
dengan cepat dan baik oleh saluran cerna dengan bioavaibilitas mencapai 70 %
tanpa kehilangan berarti pada efek metabolisme lintas pertama di hati. Kadar
maksimum disampai setelah 1-2 jam
pemberian oral. Waktu paruh eliminasi serum pada subjek dengan kondisi normal
adalah sekitar 4 jam. Ikatan ciprofloxacin dengan protein serum cukup rendah
sekitar 20-40 % sehingga tidak cukup
untuk menyebabkan interaksi yang dengan obat lain.
Farmakologi :
Ciprofloxacin bekerja dengan cara mempengaruhi enzim DNA girase pada
bakteri gram positif dan negatif. Contoh bakteri gram positif Enterococcus faecalis, Staphylococcus
aureus, Staph. epidermis, Sterptococcus pyogenes, bakteri gram negatif Salmonella
thypii, E. coli, Campilobacter jejuni.
Indikasi :
Infeksi saluran kemih termasuk
prostatitis , urethritis, dan cervicitis gonnorhea,
Infeksi saluran cerna,
Demam tipoid yang disebabkan
oleh Salmonella thypii,
Infeksi saluran cerna kecuali
pnumonia akibat Streptococcus.
Infeksi kulit dan jaringan lemak
Infeksi tulang dan sendi
Kontraindikasi :
Penderita yang hipersensitivitas
terhadap siprofloxacin
Ibu hamil dan menyusui
Anak-anak dibawah usia 18 tahun
Efek samping :
Terhadap saluran cerna yaitu
mual, diare, gangguan pencernaan, muntah, nausea, disphagea, dan nyeri abdomen.
Terhadap saraf yaitu pusing ,
sakit kepala, rasa letih , insomnia, agitasi, tremor.
Reaksi hipersensitivitas seperti
kulit kemerahan
Terhadap renal yaitu nefritis
intestinal, gagal ginjal, pendarahan uretral, vaginitis dan aginitis
Reaksi anafilaktif
Efek pada darah yaitu eusinofilia, leukositopenia, anemia
granulositopenia.
Cara Penggunaan :
Dosis digunakan per oral 400-500 mg yang digunakan setiap 12 jam
digunakan dalam jangka waktu 7-14 hari.
Interaksi obat :
Pemberian bersama makanan yang mengabsorbsi ciprofloxacin .
Antasida yang mengandung alumunium hidroksida dan magnesium hidroksida
yang mengurangi bioavabilitas sampai 90%.
Ciprofloxacin dapat berinteraksi dengan theophyllin dan caffein
dimana dapat meningkatkan kadar kedua
zat tersebut dalam serum
Nama dagang
:
Bactiprox, Cidiprox, ciprofloxacin hexapharm.
Fakta Terbaru dari Ciprofloxacin
Baru digolongkan sebagai obat black box oleh FDA pada july 2008 karena
banyaknya laporan efek samping yang serius pada pasien. Sebelumnya banyak
dokter yang menggganggap ciprifloxacin memilik efektifitas maksimal denagn efek
samping yang dapt ditoleransi oleh tubuh.
Kesimpulan :
1.
Ciprofloxacin
yang digunakan oleh pasien dosisnya terlalu besar, penggunaan dalam sehari 1500
mg padahal penggunaan yang dibolehkan adalh 500 mg sekali pakai maksimum
pemakaian adalah dua kali sehari.
2.
Ciprofloxacin
dapat menimbulakan kerusakan pada ginjal karena diekskresikan melalui ginjal
dengan T1/2 el yang panjang, sehingga memberatkan kerja ginjal.
3.
Ciprofloxacin
juga dapat menimbulkan kristal urea yang dapat menumpuk pada ginjal, sehingga
dapat menimbulkan gagal ginjal.
4.
Ciprofloxacin
pemakaiannya harus dimonitor.
5.
Efek
samping serius ciprofloxacin baru populer diketahui akhir-akhir ini dan
digolongkan black box oleh FDA. Sebelumnya ciprofloxaxin termasuk drug of
choice untuk profilaksis. Dan untuk mengobati infeksi penyakit yang telah
resisten dengna antibiotk penisilin dan derivatnya.
No comments:
Post a Comment