Bidang Penelitian dan
Pengembangan
- Metoda Analisa
- Formulasi
- Registrasi produk baru dan kemasan
- Stabilitas
***metoda analisa bertugas
melakukan percobaan untuk mendapatkan metoda analisa yang valid serta
memberikan ketelitian dan ketetapan yang tinggi, spesifik, namun cukup praktis
dan sedapat mungkin biayanya murah.
Hasil penelitian tsb disusun dalam dokumen ;
- Dokumen metoda analisa bahan
baku
- Dokumen metoda analisa produk
antara
- Dokumen metoda analisa produk
ruahan
- Metoda analisa bahan pengemas
Formulasi
Melakukan penelitian dan
pengembangan formulasi produk lama dan baru.
Produk baru yang dimaksud
adalah produk farmasi yang belum pernah diproduksi .
Penelitian dalam pengembangan produk baru ;
- formulasi produk baru
- proses pembuatan
- pemilihan metoda analisa
- tes stabilitas obat
- disain produk
- nomor batch produk baru
- pemberian nomor registrasi
- farmakologi dan klinik
Dalam memilih formula produk
baru, bagian litbang haruslah mempertimbangkan ” formula haruslah efektif dan
efisien “
Registrasi produk baru dan kemasan
Bagian registrasi dan kemasan
bertugas mendaftarkan produk baru ke Badan Pengawasan 0bat dan Makanan yang
disertai dokumen yang dibutuhkan, antara lain ;
- spesifikasi bahan baku dan produk jadi
- prosedur tetap dalam proses pengolahan dan pengamasan produk jadi
- metoda analisa bahan baku dan produk jadi
- disain kemasan
Stabilitas
Bertugas untuk menentukan
sampai kapan spesifikasi produk baru yang dihasilkan masih memenuhi syarat.
Tujuan Uji Stabilitas :
- Mengetahui kondisi penyimpanan yang kritis, yang masih dapat diterima dalam jangka waktu tertentu
- menentukan batas waktu penyimpanan atau penggunaan obat pada kondisi tertentu.
- menentukan bahan pengemas yang sesuai.
- Menentukan batas waktu pemakaian obat / kadaluarsa
Obat masih memenuhi syarat
mengandung bahan aktif = 90%
Dibawah 90% dikatakan dibawah
standar [ substandar ]
Untuk menghitung perubahan
kadar dari 100% menjadi 90% selama penyimpanan, salah satunya menggunakan
persamaan tingkat reaksi .
Reaksi
tingkat nol [ zero order ]
Ct =
Co – kt
Ct =
konsentrasi zat aktif pada waktu t
Co =
konsentrasi zat aktif pada waktu nol
t =
waktu
k =
konstanta penguraian.
Reaksi tingkat 1
log Ct = log Co –
k/2,303 .t
Reaksi tingkat 2
1/Ct = 1/Co + k.t
Mencari tingkat reaksi ;
- Cara grafik : lihat hasil percobaan masukkan data data kedalam grafik. Kalau hubungan waktu t dengan konsentrasi Ct merupakan garis lurus pada reaksi tkt nol, maka penguraian zat aktif terjadi pada tingkat nol. Tapi bila tdk garis lurus maka data dicobakan pada persamaan yang lain.
- Cara subsitusi : Masukkan data percobaan ke persamaan diatas. Hitung nilai konstanta penguraian=k pada masing percobaan [ t.1 s/d t.10 ]. Hitung nilai k [ k.1 s/d k.10 ]. Bila pada persamaan tingkat nol nilai k.1 s/d k.10 sama, maka reaksi tsb adalah tingkat nol. Kalau tidak lanjutkan ke persamaan selanjutnya.
Cara lain untuk ujian stabilitas dilakukan dengan cara
:
Menaikan suhu [ accelerated
stability analysis ]
Pada dasarnya obat
dipaksakan untuk penguraiannya, dapat dipercepat dengan jalan menaikkan suhu.
Cara ini berdasarkan pada
hukum “ Arrhenius “
Kecepatan reaksi dapat
meningkat 2-3 kali lipat pada setiap kenaikan suhu 10 C.
Ketidak stabilan sediaan obat dapat terjadi ;
1. Mekanisme [ proses pabrikasi
]
2. Fisis [ lembab udara, suhu,
pelarut, cahaya ]
3. Mikroorganisme
4. Kimia
Penyimpanan obat untuk mempertahankan stabilitasnya
a.l ;
a. Bebas dari sinar /
cahaya
b. Bebas lembab / basah
udara
c. Bebas udara / oksigen
d. Tempat yang dingin /
sejuk
Perubahan stabilitas sediaan dapat dilihat secara ;
- Visual dan organoleptik, misalnya perubahan rupa, bau, rasa dan warna.
- Kimia atau kimia fisik
Perubahan ini sulit diamati secara
visual.
== rasemisasi / epimerisasi
[ hanya ada satu bentuk optis aktif bahan obat
yang mempunyai respon biologis ], dextro – levo
== Perubahan bentuk kristal atau polimorfisa
- Reaksi pengendapan [ caking = semen ]
No comments:
Post a Comment