Evaluasi Tablet
- Ukuran Tablet
Farmakope Indonesia menetapkan bentuk tablet kecuali
dinyatakan lain, diameter tablet tidak boleh melebihi tiga kali dan tidak
kurang dari satu sepertiga tebal tablet. Perbandingan ini ada kaitannya dengan
penampilan yang menarik sebagai hasil perkiraan bobot per tablet sesuai dengan
jumlah zat khasiat yang dikandungnya.
Pemeriksaan
dilakukan terhadap tablet dengan menggunakan alat micrometer atau jangka sorong
yang bersifat manual. Pengukuran dilakukan terhadap 20 tablet dan diambil
rata-ratanya, maka rata-rata tersebut merupakan ukuran diameter tablet yang
dimaksud keseragaman bobot.
- Keseragaman Bobot tablet
Tablet yang tidak dilapsi (seperti dengan gula atau salut enterik) harus memenuhi
peraturan berikut ini :
Berat
rata-rata dilakukan dengan menimbang 20 tablet satu persatu. Farmakope
Indonesia menyatakan bahwa tidak lebih dari dua tablet mempunyai penyimpangan
lebih besar dari kolom A dan tidak boleh ada satu tablet pun yang mempunyai
penyimpangan lebih dari kolom B, sesuai dengan table berikut.
Bobot Rata-Rata
|
Penyimpangan bobot rata-rata dalam %
|
|
A
|
B
|
|
25 mg atau
kurang
26 mg sampai
dengan 150 mg
151 mg sampai
dengan 300 mg
Lebih dari 300
mg
|
15 %
10 %
7,5 %
5 %
|
30 %
20 %
15 %
10 %
|
- Kekerasan Tablet
Pengukuran dilakukan terhadap 10 tablet, petunjuk
resmi tentang jumlah tablet ini masih berbagai ragam, tetapi dengan makin
banyak diukur jumlahnya maka makin kecil kesalahan yang ditemui. Petunjuk resmi
tentang berapa kekerasan suatu tablet belum ada. Bagaimanapun tablet yang
begitu rapuh akan rendah mutunya. Kekerasan tablet perlu dinilai untuk menjamin
keutuhan bentuknya selama waktu penyimpanan dan proses pengemasan dan pengangkutannya
serta ada kaitannya dengan waktu hancur. Pada praktikum ini ditetapkan bahwa
kekerasan tablet yang bagus adalah 5 sampai 8 kg/cm2.
Alat-alat yang
digunakan dengan petunjuk angka kekerasan banyak diperoleh. Diantaranya adalah
alat uji kekerasan ‘Strong Cobb’, ‘Stokes- Monsato’, dan alat uji kekerasan
‘Erweka’. Di dalam praktikum ini digunakan salah satunya yaitu ‘Stokes –
Monsanto’ yang merupakan kategori alat yang manual.
cara kerja menentukan Ukuran tablet:
-
Pemeriksaan dilakukan terhadap 20 tablet dengan menggunakan
micrometer atau jangka sorong yang bersifat manual.
-
Lakukan pengukuran diameter dan tebal terhadap 20
tablet tersebut, dengan ketentuan diameter tablet tidak boleh melebihi 3 kali dan tidak
kurang dari satu sepertiga tebal tablet.
cara kerja menentukan Keseragaman Bobot tablet:
-
Keseragaman bobot dilakukan dengan menimbang 20 tablet satu persatu.
Farmakope Indonesia menyatakan bahwa tidak lebih dari dua tablet mempunyai
penyimpangan lebih besar dari 5 % (kolom A) dan tidak boleh ada satu tablet pun
yang mempunyai penyimpangan lebih dari 10 % ( kolom B), sesuai dengan table
berikut.
-
Hitung berat rata-rata dengan menggunakan standar
deviasi sebagai berikut :
SD
= Standar deviasi
X1 =
berat tablet dalam gram
X2 =
kuadrat deviasi
cara kerja menentukan Kekerasan Tablet:
1.
Percobaan dilakukan terhadap 6 tablet dengan
menggunakan alat hardnesstester
2.
Letakkan tablet pada alat
3.
Putar skrup pada alat sampai tablet pecah
4.
Baca skalanya
No comments:
Post a Comment