Agar komponen obat sepenuhnya tersedia untuk
diabsorpsi dalam saluran pencernaan, maka tablet harus hancur dan melepaskan
obatnya ke dalam cairan tubuh untuk dilarutkan. Daya hancur tablet juga penting
untuk tablet yang mengandung bahan obat (seperti antasid dan antidiare) yang
tidak dimaksudkan untuk diabsorpsi tetapi lebih banyak bekerja setempat dalam
saluran cerna. Dalam hal ini, daya hancur tablet memungkinkan partikel obat
menjadi lebih luas untuk bekerja secara lokal dalam tubuh. Semua tablet dalam USP harus melalui
pengujian daya hancur secara resmi yang dilaksanakan invitro dengan alat uji
khusus.
Uji
Waktu Hancur Tablet (FI edisi IV) :
Uji
ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera
dalam masing-masing monografi, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa
tablet/kapsul digunakan sebagai tablet isap atau kunyah, dirancang untuk
pelepasan kandungan obat secara bertahap dalam jangka waktu tertentu, atau
melepaskan obat dalam dua periode berbeda atau lebih dengan jarak waktu yang
jelas diantara periode pelepasan tersebut. Gunakan prosedur yang tepat untuk 6
unit sediaan atau lebih.
Uji waktu hancur tidak menyatakan
bahwa sediaan atau bahan aktifnya terlarut sempurna. Sediaan dinyatakan hancur
sempurna bila sisa sediaan yang tertinggal pada kasa alat uji merupakan massa
lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas. Kecuali bagian dari penyalut atau
cangkang kapsul yang tidak larut.
Desintegrasi
didefinisikan sebagai keadaan dimana tidak ada sisa-sisa tablet kecuali
pecahan-pecahan bahan penyalut tablet yang tidak larut yang tertinggal diatas
dawai kasa alat uji. Pemeriksaan dilakukan terhadap 6 tablet, dengan
menggunakan alat penentu waktu hancur dengan memakai medium air pada suhu 36
oC sampai 38oC.
-
Alat uji desintegrasi yang terdiri dari
tabung kaca atau plastik panjangnya 80 mm sampai 100 mm, diameter sebelah dalam
38 mm dan sebelah luar 30 – 31 mm. Bagian bawah dilengkapi dengan kepingan
dawai anti karat yang memenuhi syarat lobang ayakan 2 mm.
cara kerja uji Desintegrasi Tablet
1.
Isi bejana dengan aguadest yang jumlahnya sedemikian
rupa sehingga pada saat keranjang turun permukaannya tidak tenggelam dalam
cairan dan pada saat naik permukaan bawah tidak melebihi permukaan cairan.
2.
Atur suhu larutan ± 37 oC
3.
Isi tablet 6 buah kedalam masing-masing tabung
4.
Isikan tablet yang diukur waktu hancurnya satu per satu
pada 6 tabung yang ada, setelah itu kedalam masing-masing tabung dimasukkan
pula cakram yang terbuat dari plastic.
5.
Tekan tombol untuk menjalankan alat dan catat waktu
pada saat tablet telah melewati saringan yang terdapat pada setiap tabung
kecuali sisa-sisa tablet yang tidak larut dalam cairan yang digunakan.
6.
Untuk tablet biasa Farmakope Indonesia membatasinya
tidak lebih dari 15 menit, sedangkan tablet bersalut gula tidak lebih dari 60
menit.
No comments:
Post a Comment