Sunday, June 14, 2015

GAGAL TUMBUH



GAGAL TUMBUH

Batasan dan uraian umum
            Gagal tumbuh (failure to thrive) adalah terminologi yang digunakan untuk menunjukkan bayi dan anak yang tidak dapat tumbuh  sesuai kurva pertumbuhan normal. Jadi gagal tumbuh lebih merupakan  tanda atau gejala  dari masalah pada pasien dan bukan merupakan  suatu diagnosis atau derajat suatu penyakit. Seorang pasien dinyatakan gagal tumbuh bila berat badan menurut umur di bawah persentil 3 atau berat badan menurut tinggi badan dan tinggi menurut umurdi bawah persentil 10 kurva CDC 2000.

Manifestasi Klinis
Anamnesis
  • Masa neonatal: FTT dapat disebabkan oleh manajemen ASI yang salah. Cara pemberian susu formula yang salah. Kelainan metabolik, kelainan kromosom dan kelainan anatomis (jarang).
  • Usia 3-6 bulan: kemungkinan penyebab antara lain underfeeding (karena kemiskinan), cara pembuatan fomula yang salah, intoleransi protein susu, disfungsi motorik oral, refluks gastrointestinal dan penyakit jantung bawaan.
  • Usia 7-12 bulan: keterlambatan pemberian makanan padat, intoleransi makanan, disfungsi motorik oral, orangtua protektif
  • Di atas usia 12 bulan: masalah seperti diatas ditambah dengan masalah psikososial.
Pemeriksaan fisis
  • Dilakukan pengukuran BB, TB dan lingkaran kepala. Kemudian ditentukan status gizi anak tersebut.
  • Pada pasien yang gizinya masih cukup tidak ditemukan gejala yang khas, sedangkan anak dengan gizi kurang anak tampak kurus tanpa disertai kelainan fisis lain.
  • Pasien dengan gizi buruk terlihat cengeng, kurus sekali, ditemukan wasting, ekstremitas hipo/atrofi, crazy pavement dermatosis
  • Pasien FTT akibat kelainan kromosom atau genetik dapat terlihat dismorfik
  • Perhatikan terhadap kemungkinan adanya child abuse
Pemeriksaan penunjang
  • Darah tepi lengkap
  • Urinalisis dan feses lengkap
  • Uji tuberkulin
  • Pemeriksaan lain dilakukan atas indikasi sesuai dasar yang dicurigai (misal: analisis gas darah, elektrolit)

PENATALAKSANAAN

Terapi Non-Farmakologi
1.      Mencari dan mengobati penyakit dasarnya apakah merupakan kelainan organik atau non-organik.      
2.      Pasien dengan FTT membutuhkan asupan kalori sampai 150% di atas kebutuhan hariannya (RDA). Kebutuhan harian dihitung berdasarkan berat badan yang diharapkan (expected body weight: berat badan menurut tinggi badannya)
3.      Asupan vitamin dan mineral yang berlebihan tidak terindikasi
4.      Pasien dengan status gizi buruk harus dirawat dan ditatalaksana sesuai pedoman tatalaksana gizi buruk yang telah tersedia yaitu:
  • Fase resusitasi dilakukan resusiatasi cairan, gangguan asam basa, elektrolit, mengatasi hipotermia dan hipoglikemia. Pemberian antibiotika dengan ketentuan sebagai berikut. Bila tanpa komplikasi diberikan Kontrimoksazol suspensi pediatric secara oral, 2x/hari selama 5 hari (2.5 ml bila BB < 4 kg). Bila anak sakit berat (apatis, letargi) atau ada komplikasi (hipoglikemia, hipotermia, infeksi kulit, saluran nafas atau saluran kencing) diberikan : ampisilin 50 mg/kg/i.m/iv, setiap 6 jam selama 2 hari, dilanjutkan dengan amoksisilin secara oral 15 mg/Kg setiap 8 jam selama 5 hari. Bila amoksisilin tidak ada, teruskan ampisilin 50 mg/kgBB setiap 6 jam secara oral. Ditambah gentamisin 7.5 mg/kg/im/iv sekali sehari selama 7 hari. Bila dalam 48 jam tidak terdapat kemajuan klinis, tambahkan kolramfenikol 25 mg/kg/im/iv setiap 6 jam selama 5 hari. Bila terdeksi kuman yang spesifik, diberikan antibiotika yang sesuai. Bila anoreksia menetap setelah 5 hari, pemberian antibiotika diteruskan sampai 10 hari.
  • Fase stabilisasi diberikan makanan cair formula 75 dengan asupan kalori sebesar 80-100 kkal/KgBB menggunakan formula F75. dilakukan koreksi mikronutrien.
  • Fase transisi dilakukan peningkatan pemberian makanan dengan asupan kalori sampai sebesar 150-200 kkal/kg dengan tujuan untuk tumbuh kejar, Formula yang digunkan adalah F100. diberikan suplementasi Fe, serta stimulasi diteruskan.
  • Pada fase rehabilitasi diberikan formula F135, stimulasi tetap diteruskan. Pasien dipulangkan bila sudah dalam keadaan status gizi kurang, asupan makanan baik, orang tua mengerti cara pemberian makanan dan tidak ditemukan lagi penyakit.
Pencegahan dan pendidikan
  • Pemantauan Pertumbuhan secara teratur
  • Pemberian nutrisi sesuai umur
 

No comments:

Post a Comment