Monday, June 22, 2015

Pansitopenia



Pansitopenia
Sitopenia adalah pengurangan jumlah setiap jenis sel darah periferal. Pengurangan semua 3 jenis komponen selular dalam darah periferal disebut pansitopenia dan ini melibatkan anemia, neutropenia dan trombositopenia. Pada awalnya, gangguan ringan dalam sumsum fungsi inapparent dan pansitopenia dapat menjadi jelas hanya selama masa stress (misalnya, pendarahan atau infeksi). Banyak tingkatan sitopenia mempengaruhi jumlah darah periferal bahkan dalam kesetimbangan.
Pansitopenia biasanya diikuti oleh :
·         Jumlah neutrofil  < 500/mm3
·         Jumlah platelet  < 20.000/mm3
·         Jumlah Retikulosit  < 1%
Etiologi
Anemia aplastik merupakan salah satu penyebab yang paling banyak dari pansitopenia. Kegagalan sumsum tulang juga menjadi penyebab pansitopenia.
Penyebab yang berbeda dari pansitopenia karena kegagalan sumsum tulang dibagi menjadi 2, yaitu :
Penyebab Primer :
·         Idiopatik
·         Kongenital/Familial
Penyebab Sekunder :
·         Obat-obatan (Kloramfenikol, NSAID)
·         Infeksi Virus (Virus Hepatitis B dan C, Cytomegalovirus, Virus Eipstein-Barr, HIV)
·         Infeksi Mikroba
·         Penyakit Autoimun
·         Zat-zat kimia (Benzen, Arsen).
·         Sitotoksik
·         Malignant infiltration
Gejala-Gejala Klinis
Tanda-tanda klinis dari pansitopenia yang parah adalah anemia, pendarahan dan infeksi. Sel-sel darah merah bertahan lebih lama dibandingkan trombosit atau neutrofil. Dengan demikian, anemia perlahan-lahan akan berkembang (kecuali ada pendarahan yang signifikan) dengan gejala-gejala khas, yaitu : lemah, lelah, lesu, pembengkakan pada wajah, edema.
Penatalaksanaan
A.  Terapi Suportif
Ini adalah aspek yang paling penting dalam penatalaksanaan pansitopenia. Anemia diperbaiki dengan transfuse sel darah merah untuk menaikkan Haemoglobin menjadi di atas 8-9 g/dl. Telah diamati bahwa pendarahan retinal mungkin terjadi pada tingkat ini. Darah harus diatur secara hati-hati untuk menghindari peredaran darah yang berlebihan. Suntikan intramuscular dan menyikat gigi harus dihindari oleh pasien pansitopenia. Pendarahan aktif harus segera dikendalikan dengan bantuan infuse trombosit. Telah dibuktikan bahwa masing-masing unit trombosit dapat meningkatkan jumlah trombosit 10.000/mm3 pada 1 jam setelah diinfuskan.
B.  Pencegahan Infeksi
Mencegah terjadinya infeksi merupakan langkah-langkh yang paling efektif dalam penatalaksanaan pansitopenia dengan merawat kebersihan kulit, kebersihan gigi dan kebersihan rectal benar-benar penting.
Selama beberapa tahun, beberapa rumah sakit menggunakan antibiotic sebagai profilaksis, seperti ciprofloksasin atau norfloksasin untuk mengurangi timbulnya infeksi gram negative secara tiba-tiba. Kedua obat ini sangat efektif tetapi dapat menimbulkan resiko terjadinya resistensi antibiotic (Kar, 2002).

Daftar Pustaka

Kar, M, Ghosh, A, 2002, Pancytopenia, Journal Indian Academy of Clinical Medicine, Kolkata, Volume 3, p : 29-34

No comments:

Post a Comment