Saturday, June 20, 2015

TUMOR MEDIASTINUM


 TUMOR MEDIASTINUM                                                 


No. ICD-10 : C. 38.1, C 38.2, C 38.3

I
Batasan
Adalah semua yag terdapat di mediastinum, dapat berupa tumor jinak atau ganas, kelainan kongenital atau degeneratif pembuluh darah, proses radang kelenjer getah bening dan lain-lain di dalam rongga mediatinum. Arti sempit tumor mediastinumadalah neoplasma jinak/ganas

II
Patofisiologi


III
Gejala Klinis















































·         Kadang-kadang tidak ada
·         Gejala klinis yang paling sering
o      Batuk
o      Nyeri dada
o      Demam / menggigil
o      Sesak nafas

·         Gejala dan tanda yang timbul sesuai organ yang terlibat
Struktur anatomi yang diinvasi
Gejala lokal

-          Brokus / rakea


-          Esofagus
-          Vertebrae / med, spinalis
-          N. laringeus rekuren

-          N. frenikus
-          Ganglion stelata
-          Vena cava superior
-          Tumor neurogenik atau penekanan sistem saraf

Batuk, sesak nafas atau stridor, pneumonia post obstruksi, atelektasis, hemaptoe
Disfagia
Paralisis
Suara serak, paralisis pita suara
Batuk kering
Paralisis diafragma
Sindroma Horner
Sindroma v. cava superior
Nyeri dinding dada

·         Gejala sistemik
Tumor
Penemuan klinis

-          Limfoma


-          Timoma


-          Karsinoid timik

-          Neoplasma sel germ

-          Tiroid intratorasik
-          Feokromasitoma

-          Neoplasma ganglia autonomik
-          Sarkoidosis


Demam, penurunan berat badan, keringat malam, pruritus, hiperkalsemia
Miastenia gravis, hipogamaglobulinemia, aplasia sel darah merah
Sindroma Cushing, sindroma sekresi hormon antidiuretik
Ginekomastia, sindroma Klenefelter, neoplasma hematologik
Hiper / hipotiroid
Hipertensi, hiperkalsemia, polisitemia, sindroma Cushing
Opsomiklonus, hipertensi, diare, sindroma Horner
hiperkalsemia



IV
Pemeriksaan dan Diagnosis





























































Diagnosis banding massa tumor di mediastinum
Pemeriksaan fisik :
Seuai dengan lokasi, ukuran dan keterlibatan organ, misalnya karena penekanan organ sekitarnya

Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum
·           Foto toraks PA dan Lateral (sesuai letak lesi)
Foto toraks PA / Lateral, dapat menentukan lokasi tumor, kecuali tumor yang sangat besar

·           Laboratorium rutin, sering tidak memberi informasi yang berkaitan dengan tumor. LED kadang meningkat pada limfoma dan TB mediastinum

4.2. Khusus
Prosedur radiologi
·           Tomografi*, atau
·           CT scan toraks
·           Fluoroskopi* untuk kemungkinan aneurisma aorta
·           Ekhokardiografi untuk dugaan aneurisma aorta
·           Angiografi* untuk kemungkinan aneurisma aorta
·           Esofagografi* untuk dugaan invasi/penekanan esofagus
·           BMR*, Scaning tiroid untuk kemungkinan tiroid intratorasik
Prosedur Endoskopi
·           Bronkoskopi
·           Mediastinoskopi*
·           Esofagoskopi*
·           Torakoskopi diagnostik*
Prosedur Patologi anatomi
·           Pemeriksaan sitologi
-                Biopsi jarum halus (BJH) untuk KGB atau tumor superfisial
-                Punksi pleura bila ada efusi pleura
-                Bilasan dan sikatan bronkus saat bronkoskopi
-                Transbronchial needle aspiration (TBNA)**
-                Transtoracal biopsy (TTB) dengan tuntunan USG atau CT scan**

·           Pemeriksaan histologi, bila BJH tidak berhasil
-                Biopsi KGB leher atau supraklavikula**
-                Biopsi mediastinal**
-                Biopsi eksisional pada massa tumor yang besar**
-                Torakoskopi diagnostik*
-                Video-assisted thoracic surgery (VATS)*
Pemeriksaan laboraturium
·           Uji tuberkulin bila curiga limfadenopati TB
·           Kadar T3 dan T4 untuk tumor tiroid
·           Tumor marker*/**
-                a- fetoprotein dan β-HCG untuk kelompok tumor sel germinal : meningkat pada tumor nonseminoma
-                LDH (lactate dehidrogenase)
-                PLAP (placental alkaline posphatase)

Tidakan bedah : orakotomi eksplorasi**
Pemeriksaan lain
EMG : kemungkinan adanya miastenia gravis

Pemeriksaan dipilih sesuai dugaan tumor
*  bila ada sarana
** bila mungkin

1.         Tumor mediatinum anterior
·               Timoma
·               Teratoma, Seminoma
·               Limfoma
·               Karsinoma
·               Adenoma paratiroid
·               Tiroid intratorasik
·               Lipoma
·               Limfangioma
·               Aneurisma aorta
2.         Tumor mediastinum medial
·               Limfoma
·               Kista perikardial
·               Kista bronkogenik
·               Kista metastatik
·               Granuloma sistemik
3.         Tumor mediastinum posterior
·               Tumor neurogenik
·               Kista bronkogenik
·               Kista enterik
·               Xantogranuloma
·               Hernia diafragma
·               Meningocele
·               Abses paravertebrae

V
Diagnosis Banding
Kanker paru primer

VI
Penyulit
6.1. Karena penyakit





6.2. Karena tindakan

·           Sindroma vena kava superior
·           Disfagia
·           Miastenia gravis
·           Kelumpuhan diafragma
·           Gagal nafas

Biopsi aspirasi transtorakal : perdarahan

VII
Penatalaksanaan

7.1    Non-Farmakologi

7.2    Farmakologi

7.3    Terapi khusus

Sesuai dengan jenis tumor

-

Kemoterapi bila perlu sesuai jenis tumor

·         Ekstirpasi tumor bila memungkinkan, kecuali limfoma malignum
·         Radioterapi untuk tumor-tumor yang radiosensitif
·         Terapi paliatif, simptomatis
o      Analgetik: asam mefenamat, tramadol, ketoprofen, parasetamol+codein, Mst
o      Radioterapi emergensi untuk sindroma vena cava superior
o       

VIII
Catatan Tambahan


IX
Daftar Pustaka
1.       Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Cabang Jakarta. Standard Pelayanan Medik Paru. Jakarta: PDPI Cabang Jakarta: 1998
2.       Levasseur P. Thymomas. Aisner J, Arriagada R, Green MR, Martini N, Peny MC, Eds. Comprehensive Textbook of Thoracic Oncology. Baltimore Maryland: Williams and Wilkins; 1996. p.653 – 667
3.       Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Tumor mediastinum (Tumor mediastinum nonlimfoma): Pedoman Praktis Diagnosis & Penatalaksanaan Di Indonesia. PDPI. Jakarta: 2003


No comments:

Post a Comment