Metoda Single-Step
Nilai
tersebut bermanfaat untuk serbuk material yang dibandingankan dengan manolit,
volume yang didapat pada fase pendispersi diatas 0,8. Tidak ada ukuran
monolit yang diperoleh dengan metoda ini, dengan memakai konsentrasi emulsi
tinggi. Bentuk seperti ini tidak dikehendaki karena
mempunyai ketebalan mekanis yang kurang, mempengaruhi keteraturan bentuk emulsi
yang kita peroleh.
Kesimpulannya, meso/macroporous
material yang tidak terbentuk dan berhubungan macroporous monodispersi dapat diperoleh. alkoxysilane secara komersial Tersedia, menggunakan
tetraetoksilen (biasanya ditandai tetraetil ortosilikat, TEOS) bisa digunakan untuk senyawa organic.
Pemilihan surfaktan dalam hal ini cukup rumit, sejak TEOS hidrolisis hasil
etanol, yang mana bisa mempengaruhi stabilitas emulsi. Surfaktan bisa juga
ionic atau nonionic. Tetradesiltrimetil ammonium bromida (TTAB) dan
poly(etilenoksida)-block-poly(propylene oksida)-block-poly(etilen oksida) triblock co-polimer surfaktan (EO)n-(PO)m-(EO)n yang
telah diuraikan.
Reaksi TEOS pada fase dalam secara berkelanjutan dari
emulsi konsentrasi tinggi biasanya memerlukan waktu panjang, memerlukan waktu 1
minggu. Solusi untuk membutuhkan material meso/makropori, membutuhkan
metoda single-steph, adalah akan
mempercepat hasil reaksi etanol berupa penguapan yang dihasilkan dari TEOS,
diuraikan oleh Esquena et al. Konsentrasi emulsi yang tinggi,
berisikan TEOS, adalah yang diletakkan dala open yang mempunyai suhu konsisten.
Etanol yang diperoleh dari hasil reaksi lalu dipindahkan dan padatan busa dapat
dipindahkan lewat 24 jam. Emulsi yang mempunyai konsentrasi tinggi tertinggal
kestabilan, yang mana didapat dari pengukuran macropose.
Contoh dari emulsi konsentrasi o/w yang tinggi dan
silika meso/makroporous. Emulsi droplet bertempat pada
peletakan dari makropose, dan ukuran dan bentuk polyhedral dari hasil reaksi.
No comments:
Post a Comment