Wednesday, July 1, 2015

PASTA dan PASTA STERIL



PASTA
Teknologi Farmasi
Definisi Pasta
  • Berdasarkan FI IV : Pasta merupakan sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal
  • Dispensing of Medication (Husa’s Pharm) : Pasta adalah produk seperti ointment untuk penggunaan eksternal yang dikarakterisasi dengan adanya bagian serbuk padat yang lebih banyak. Pasta lebih kental dan keras, serta kurang oklusif dibandingkan ointment lain.
  • Pharmaceutical Practice : Pasta merupakan ointment yang mengandung sekitar 50% serbuk yang terdispersi dalam basis berlemak, namus pasta kurang berlemak dibandinkan ointment karena serbuk akan mengabsorpsi sebagian hidrokarbon air.
  • Fornas : Pasta adalah sediaan berupa massa lembek yang dimaksudkan untuk pemakaian luar, digunakan sebagai antiseptikum atau pelindung kulit.
  • Industri buku 2 : Pasta merupakan salep yang didalamnya ditambahkan zat padat yang tidak larut dalam konsentrasi yang tinggi, biasanya digunakan sebagai penghambat yang melindungi kulit, seperti pengobatan dengan masker atau pelindung muka dan bibir dari sinar matahari. 
  • Pasta sama dengan salep digunakan untuk pemakaian luar kulit, namun perbedaannya dengan salep adalah kandungannya, secara umum %tase bahan padat pada pasta lebih besar dibandingkan salep. Oleh karena itu pasta lebih kental dan kaku, daya absorpsinya lebih besar dan kurang berlemak daripada salep yang dibuat dengan komponen yang sama.
  • Contoh Pasta yang sering digunakan : Pasta gigi, pasta zink oksida dan lain-lain.
Penggolongan Pasta (FI IV)
Ada dua kelompok utama pasta
  1. Kelompok pasta yang dibuat dari gel fase tunggal mengandung air.  Ex : Pasta Natrium carboksimetilcellulosa (CMC)
  2. Kelompok pasta berlemak. Ex : Pasta Zink oksida
Penggolongan Pasta (IMO)
Ada 3 Macam Pasta
  1. Pasta Berlemak, Merupakan salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat. Bahan dasar salep : vaselin, parafin cair. Jumlah lemak yang lebih sedikit dibanding serbuk padatnya harus dilelehkan dulu supaya homogen.
  2. Pasta Kering, Merupakan pasta bebas lemak mengandung 60% zat padat (serbuk)
  3. Pasta Pendingin
Formula Umum / Standard
R/
Zat Aktif
Basis

Zat Aktif
Zat aktif yang sering digunakan misalnya zink okside, sulfur dan zat aktif lain yang tentunya dapat dibuat dalam bentuk semisolid.

Penggunaan Pasta pada umumnya untuk antiseptik, perlindungan, penyejuk kulit dan absorben.
Sifat zat aktif harus mampu didispersikan secara homogen pada basis namun dapat lepas dengan baik dari basis dan dapat menembus kulit untuk mencapai tujuan farmakologisnya

Basis Pasta (Dispensing for Pharm)
1. Basis Hidrokarbon
                Eks : Vaselin untuk pasta zinc, Parafin cair untuk pasta alluminium
2. Basis Absorpsi
                Eks : Lanolin
3. Basis air – misibel
4. Basis Larut air 
Zat Tambahan (pengawet, antioksidan, emolien, emulsifier, surfaktan, zat penstabil, peningkat penetrasi, dan lainnya)
  • Pengawet : efektif untuk menjaga sediaan dari kontaminan terutama mikroba yang dapat membahayakan.
  • Antioksidan : digunakan untuk kemungkinan sediaan teroksidasi.
  • Emulsifier : untuk memperoleh stabilitas yang lebih baik dan sifat iritan yang lebih rendah.
  • Zat Penstabil : jika sediaan sulit mencapai stabilitas yang baik terutama selama penyimpanan.

Contoh Formula
Pasta Berlemak
R/ Asam salisilat                    200 mg
                ZnO                            2,5 g
                Amylum tritici        2,5 g
                Vaselin flavum ad10 g
Contoh Formula (Lanjutan)
Pasta Pendingin
R/ ZnO                                 
                Olei olivae
                Calcii Hydroxidi solutio ad 10
Perhitungan Formula
Perhitungan Formula Pasta mengacu kepada metoda perhitungan Salep 
Prosedur Pembuatan
Modul Praktikum Teknologi Sediaan Likuida dan semi solida (sama dengan salep)
  1. Metoda Fasion
  2. Metoda Triturasi
Pasta Steril
Sangat jarang dipakai dan dibuat, pembuatan dilakukan sama seperti cara pembuatan salep mata steril.
Menurut FI IV
Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptis yang memenuhi syarat uji sterilitas.
Sediaan tidak disterilisasi akhir tetapi dibuat dengan teknis aseptis. 
Metode Pembuatan Pasta Steril
  • Metoda Aseptis
  • Metoda Aliran Udara Laminar

Evaluasi Pasta
  • Evaluasi Fisik : Penampilan, Distribusi Ukuran Partikel, Homogenitas, Konsistensi, Uji Kebocoran tube, Isi Minimum, Pengukuran kecepatan pelepasan zat aktif dari sediaan dan Pengujian difusi zat aktif dari sediaan.
  • Evaluasi Kimia : Penetapan kadar zat aktif dan Identifikasi zat aktif.
  • Evaluasi Biologi : Uji Penetapan potensi Antibiotika dan Uji Sterilitas

No comments:

Post a Comment