Sunday, July 12, 2015

patofisiologi hipertensi



Patofisiologi
Tekanan darah arteri
Tekanan darah arteri adalah tekanan yang diukur pada dinding arteri dalam millimeter merkuri. Dua tekanan darah arteri yang biasanya diukur, tekanan darah sistolik (TDS) dan tekanan darah diastolik (TDD). TDS diperoleh selama kontraksi jantung dan TDD diperoleh setelah kontraksi sewaktu bilik jantung diisi. Banyak faktor yang mengontrol tekanan darah berkontribusi secara potensial dalam terbentuknya hipertensi; faktor-faktor tersebut adalah
Ø  Meningkatnya aktifitas sistem saraf simpatik (tonus simpatis dan/atau variasi diurnal), mungkin berhubungan dengan meningkatnya respons terhadap stress psikososial dll
Ø  Produksi berlebihan hormon yang menahan natrium dan vasokonstriktor
Ø  Asupan natrium (garam) berlebihan
Ø  Tidak cukupnya asupan kalium dan kalsium
Ø  Meningkatnya sekresi renin sehingga mengakibatkan meningkatnya produksi angiotensin II dan aldosteron
Ø  Defisiensi vasodilator seperti prostasiklin, nitrik oxida (NO), dan peptide natriuretik
Ø  Perubahan dalam ekspresi sistem kallikrein-kinin yang mempengaruhi tonus vaskular dan penanganan garam oleh ginjal
Ø  Abnormalitas tahanan pembuluh darah, termasuk gangguan pada pembuluh darah kecil di ginjal
Ø  Diabetes mellitus
Ø  Resistensi insulin
Ø  Obesitas
Ø  Meningkatnya aktivitas vascular growth factors
Ø  Perubahan reseptor adrenergik yang mempengaruhi denyut jantung, karakteristik inotropik dari jantung, dan tonus vaskular

No comments:

Post a Comment