Kebutuhan
akan pengawasan mutu timbul setelah adanya revolusi industri , oleh karena
proses produksi dikerjakan oleh mesin, maka diperlukan adanya orang –
orang yang betugas untuk menyortir pekerjaan yang tidak memuaskan dan
menyingkirkan ke suatu tempat dan pada
saat inilah dikenal dengan pengawasan mutu.
Adapun
pengawasan mutu menurut sofyan assauri
adalah “ Kegiatan untuk
memastikan apakah kebijaksanaan dalam
hal mutu (standar) dapat tercermin dalam hasil akhir”.
Menurut
Agus ahyari pengawasan mutu adalah “ merupakan aktivitas untuk menjaga dan
mengarahkan agar mutu produk perusahaan dapat dipertahankan sebagaimana yang
telah direncanakan.
Sedangkan
pengawasan mutu menurut Harold T Amrine
adalah pengendalian mutu adalah suatu fungsi staf yang bersangkutan
dengan pencegahan kesalahan – kesalahan
manufaktur sedemikian sehingga barang –
barang yang dibuat betul pada pertama kali dan tidak perlu diafkir.
Dari
beberapa defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pengawasan mutu adalah
suatu fungsi staf yang bersangkutan
dengan usaha untuk mempertahankan
mutu dari barang yang dihasilkan agar sesuai dengan standar produk yang
telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan
pimpinan perusahaan sehingga memuaskan konsumen.
Dengan
adanya standar mutu yang telah ditetapkan tersebut maka dapat diadakan suatu pemeriksaan atas
kemungkinan timbulnya penyimpangan – penyimpangan (deviasi) antara pelaksanaan
dengan standar yang telah ditetapkan.
Jadi
dalam pengawasan mutu terdapat beberapa unsur – unsur yang penting antara lain :
§ Adanya
standar mutu yang telah ditetapkan
§ Harus
ada cara untuk mengukur mutu dari produk yang dihasilkan
§ Cara
yang diperlukan untuk mengadakan perbandingan antara mutu dari produk yang
dihasilkan dengan standar mutu produk yang dihasilkan
§ Cara
yang diperlukan untuk mengadakan perbaikan – perbaikan terhadap mutu produk
yang dihasilkan apabila tidak sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
No comments:
Post a Comment