PERAN APOTEKER DALAM SWAMEDIKASI
Dengan semakin banyak masyarakat yang melakukan pengobatan
sendiri atau swamedikasi, maka informasi mengenai obat yang tepat & sesuai
dengan kebutuhan mereka juga semakin diperlukan. Dalam hal itulah maka apoteker
mempunyai peranan penting untuk memberikan informasi yang tepat tentang obat
kepada pasien atau konsumen.
Berikut
adalah peranan apoteker dalam pengobatan sendiri atau swamedikasi, menurut WHO
:
1. Peran apoteker sebagai komunikator
-
Apoteker
harus menginisiasi dialog dengan pasien atau dokter pasien tersebut bila
diperlukan, untuk memperoleh riwayat pengobatan pasien sebelumnya.
-
Untuk
dapat memberikan saran mengenai obat bebas yang sesuai, maka apoteker harus
bertanya pertanyaan yang sesuai kepada pasien & juga mampu memberikan
informasi penting yang dibutuhkan (seperti cara konsumsi obat atau indeks
keamanan obat).
-
Apoteker
juga harus mempersiapkan diri & dilengkapi dengan peralatan yang memadai
untuk melakukan skrening terhadap kondisi atau penyakit tertentu, tanpa
melampaui kewenangan seorang dokter.
-
Apoteker
juga harus menyediakan informasi yang objektif tentang obat.
-
Apoteker
juga harus dapat menggunakan & mengartikan sumber informasi lain, untuk
dapat memenuhi kebutuhan pasien atau konsumen.
-
Apoteker
harus dapat membantu pasien melakukan pengobatan sendiri atau swamedikasi yang
tepat & bertanggung jawab, atau memberikan saran ke pasien untuk konsultasi
lebih lanjut ke dokter bila diperlukan.
-
Apoteker
harus dapat menjamin kerahasiaan informasi tentang keadaan kesehatan pasien.
2. Peran apoteker sebagai penyedia obat
-
Apoteker
harus dapat menjamin, bahwa obat-obatan yang disediakannya berasal dari sumber
resmi yang dapat dipercaya serta mempunyai kualitas yang baik.
-
Apoteker
juga harus menyediakan penyimpanan yang tepat untuk obat-obatan yang ada.
3. Peran apoteker sebagai seorang pengajar &
pengawas.
Untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik, maka apoteker
juga disarankan untuk berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan kemampuan diri
yang berkelanjutan, seperti misalnya melanjutkan pendidikannya lagi. Selain
itu, apoteker biasanya juga didampingi oleh staf non-apoteker lain, yang perlu
untuk diawasi & diberikan pelatihan yang sesuai. Oleh karena itu, apoteker
juga sebaiknya membuat :
-
Pedoman
penyerahan ke apoteker.
-
Pedoman
untuk tenaga kesehatan lainnya yang terlibat dalam hal penanganan obat.
4. Peran apoteker sebagai rekan
setara
Untuk
dapat memberikan informasi yang tepat, maka sangat penting bagi apoteker untuk
dapat memiliki kerjasam yang baik dengan berbagai kalangan, seperti :
- Tenaga kesehatan lainnya.
- Perkumpulan seprofesi.
- Industri farmasi.
- Pemerintahan (baik lokal maupun nasional).
- Pasien & masyarakat umum.
5. peran apoteker
sebagai promotor kesehatan
Sebagai
seorang anggota tenaga kesehatan, maka apoteker juga harus dapat :
-
Berpartisipasi
dalam skrening masalah kesehatan untuk dapat mengidentifikasi adanya masalah
kesehatan.
-
Berpartisipasi
dalam hal promosi masalah kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kesadaran
mengenai masalah kesehatan ataupun pencegahan penyakit.
No comments:
Post a Comment