Thursday, August 20, 2015

Pyrazinamid



Pyrazinamid

·         Kemasan : Tablet 500 mg
·         Cara Kerja Obat:
Pyrazinamide (Pirazinamid) merupakan obat antituberkulosis yang digunakan sebagai terapi kombinasi dengan antituberkulosis (TBC) lainnya. Pirazinamid aktif terhadap suasana asam terhadap mikobakterium. Pirazinamid bersifat bakterisid terutama pada basil tuberkulosis intraselular.

·         Indikasi:
Tuberkulosis, dalam kombinasi dengan obat lain
* Kontraindikasi :
-     Hipersensitif atau alergi terhadap Pirazinamid
-     Gangguan fungsi hati atau gangguan fungsi ginjal
-     Hiperurisemia dan atau gout / asam urat
-     Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
-     Penderita diabetes
-     Wanita hamil
* Dosis:
Oral : pengobatan tuberkolosis
Catatan : Digunakan sebagai bagian dari multidrug regimen. Regimen pengobatan meliputi fase pengobatan awal 2 bulan, diikuti dengan fase lanjutan 4 hingga 7 bulan; frekuensi dan dosis berbeda tergantung dari fase terapi
1.  Anak-anak :
-     Terapi harian 15 – 30 mg/kg/hari (maksimum : 2 g/hari)
-     Dua kali seminggu DOT (directly observed therapy) : 50 mg/kg/dosis (maksimal 4 g/dosis)
2.  Dewasa :
-     Terapi  harian 15 – 30 mg/kg/hari
40 – 55 kg  : 1000 mg
56 – 75 kg  : 1500 mg
76 – 90 kg  : 2000 mg
-     Dua kali seminggu DOT (directly observed therapy): 50 mg/kg
40 – 55 kg  : 2000 mg
56 – 75 kg  : 3000 mg
76 – 90 kg  : 4000 mg
-     Tiga kali seminggu DOT (directly observed therapy): 25 – 30 mg/kg (maks. 2,5 g)
40 – 55 kg  : 1500 mg
56 – 75 kg  : 2500 mg
76 – 90 kg  : 3000 mg
-     Pasien usia lanjut : mulai dari dosis harian yang lebih rendah (15 mg/kg) dan ditingkatkan sampai dosis yang masih dapat ditoleransi
* Peringatan dan Perhatian :
Kehamilan, kerusakan hati (monitor fungsi hati) ; diabetes ; gout (dihindari pada serangan akut). Penggunaan obat pada pasien dengan penyakit hati : pasien atau keluarganya harus diberitahu tanda-tanda gangguan fungsi hati , dan menyarankan untuk tidak meneruskan pengobatan dan segera  memeriksakan diri jika timbul gejala seperti: mual, muntah, malaise dan jaundice.
·         Efek Samping :
Hepatotoksisitas, gout, anemia skleroblastik, intoleransi saluran pencernaan, ulkus peptikum yang bertambah parah, disuria, perasaan tidak enak badan yang tidak jelas, demam, urtikaria

No comments:

Post a Comment