Monday, August 17, 2015

tanya jawab filariasis



FILARIASIS
  1. Mana yang lebih didahulukan, pemberian obat atau operasi?operasi dilakukan jika telah ampai ke mata
  2. Bagaimana bisa samai ke mata?apakah akan menetap dimata? 1-4;ahun terbentuk menjadi cacing dewasa lalu bermigrasi ke subcutan dan bisa mencapai tangan atau bagian tubuh lainny dan mata, karena mata mengandung jaringan minyak
  3. Pada siklus hidupny, bagaimana bentuk larva stadium 2?bentuk tersebut bukan tahapanny melainkan hanya sebuah istilah.larva 2>bentuk intermediet. Larva 3>bisa menginfeksi
  4. Diagnosa yang lebih spesifik?apakah ada pemeriksaan setelah pengobatan?pemeriksaan sampel darah, pemeriksaan cacing dalam tubuh, dan elisa
  5. DEC kontra indikasi dengan apa?apa saran farmasis?kontraindikasi untuk wanita hamildan lansia. saran:ada efek samping mual dan muntah
  6. Ada peningkatan IgE dan eosinofil. apa treatment perlu ditambah anti inflamasi?tidak karena radang yang terjadi karena cacing yang berpindah-pindah
 

FILARIASIS

DEFINISI
            Filariasis adalah penyakit menular (Penyakit Kaki Gajah) yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.

CACING FILARIAL
Tiga spesies cacing filarial yaitu;
  1. Wucheria Bancrofti
  2. Brugia Malayi
  3. Brugia Timori

Morfologi:
  • Cacing dewasa berbentuk silindris, halus seperti benang putih serta berukuran panjang 55 – 100 mm dan tebal 0,16 mm
  • Cacing jantan lebih kecil, 55 mm – 0,09 mm

Daur hidup:
Cacing tumbuh dan berkembang dalam otot nyamuk. Sekitar 3 minggu, pada stadium 3, larva mulai bergerak aktif dan berpindah ke alat tusuk nyamuk. Lalu nyamuk pembawa mikrofilaria menggigit manusia. Didalam tubuh manusia, bersama aliran darah, larva keluar dari pembuluh kapiler dan masuk ke pembuluh limfe. Setelah dewasa, cacing menyumbat pembuluh limfe dan menghalangi cairan limfe sehingga terjadi pembengkakan. Selain di kaki, pembengkakan bisa terjadi di tangan, payudara, atau buah zakar.


VEKTOR
            Hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres yang dapat berperan sebagai vector penular penyakit kaki gajah di wilayah Indonesia.

EPIDEMIOLOGI
            Penyakit Kaki Gajah tersebar luas hampir di Seluruh propinsi di Indonesia. Berdasarkan laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat sebanyak 1553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. Hasil survai laboratorium, melalui pemeriksaan darah jari, rata-rata Mikrofilaria rate (Mf rate) 3,1 %, berarti sekitar 6 juta orang sudah terinfeksi cacing filaria dan sekitar 100 juta orang mempunyai resiko tinggi untuk ketularan karena nyamuk penularnya tersebar luas.

CARA PENULARAN
            Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut digigit nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva stadium III ( L3 ). Nyamuk tersebut mendapat cacing filarial kecil ( mikrofilaria ) sewaktu menghisap darah penderita mengandung microfilaria atau binatang reservoir yang mengandung microfilaria. Siklus Penularan penyakit kaiki gajah ini melalui dua tahap, yaitu perkembangan dalam tubuh nyamuk ( vector ) dan tahap kedua perkembangan dalam tubuh manusia (hospes) dan reservoair.

PENCEGAHAN
            Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk vector ( mengurangi kontak dengan vector) misalnya dengan menggunakan kelambu sewaktu tidur, menutup ventilasi rumah dengan kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk semprot atau obat nyamuk baker, mengoles kulit dengan obat anti nyamuk.

GEJALA KLINIS
Gejala klinis Filariais Akut adalah;
  • Demam berulang-ulang selama 3 - 5 hari, Demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
  • pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
  • radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
  • filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
  • pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)

Gejal klinis yang kronis adalah;
  • pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti)

DIAGNOSIS
            Filariasis dapat ditegakkan secara Klinis yaitu bila seseorang tersangka Filariasis ditemukan tanda-tanda dan gejala akut ataupun kronis ; dengan pemeriksaan darah jari yang dilakukan mulai pukul 20.00 malam waktu setempat, seseorang dinyatakan sebagai penderita Filariasis, apabila dalam sediaan darah tebal ditemukan mikrofilaria.

PENGOBATAN
            Pengobatan sudah ditetapkan oleh WHO dalam Kesepakatan Global (The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by The Year 2020). Program eliminasi dilaksanakan melalui pengobatan massal dengan DEC (Diethyl Carbamazine Citrate) dan Albendazol setahun sekali selama 5 tahun dilokasi yang endemis dan perawatan kasus klinis baik yang akut maupun kronis untuk mencegah kecacatan dan mengurangi penderitanya.
            Dosis obat untuk sekali minum adalah, DEC 6 mg/kg/berat badan, Albenzol 400 mg albenzol (1 tablet ). Pengobatan massal dihentikan apabila Mf rate sudah mencapai < 1 %, Secara individual dilakukan pada kasus klinis, baik stadium dini maupun stadium lanjut, jenis dan obat tergantung dari keadaan kasus.
            Indonesia akan melaksanakan eliminasi penyakit kaki gajah secara bertahap dimulai pada tahun 2002 di 5 kabupaten percontohan. Perluasan wilayah akan dilaksanakan setiap tahun.
            Pencegah reaksi samping seperti demam dilakukan dengan memberikan paracetamol.

No comments:

Post a Comment