EMULSI
Menutur FI.IV a/ : sistem dua fasa cair yg salah
satu cairannya terdispresi dlm cairan lain dlm bentuk tetesan kecil.
Elmusi scr umum a/ : sediaan cair mgandung 2 fasa cair
yg jls memisah, distabilkan dg penambahan zat pengelmusi/ surfaktan yg cocok.
JENIS2 EMULSI :
1. emulsi
minyak dlm air (m/a)
minyak --- fasa terdispersi
air--- fasa pendispersi
2. emulsi
air dlm minyak
air --- fasa terdispersi
minyak ---fasa pendispersi
3. emulsi
multiple (a/m/a atau m/a/m)
n
airterdispesi pd minyak dlm air/ minyak
terdispersi pd fasa air dlm minyak ,
kegunaan : pd pembuatan injeksi dmn diperpanjang waktunya
untuk mdptk emulsi stabil ada teori :
1. tahap
emulsifikasi (mengecilkan u/ partikel pd tahap ini partikel2 fasa terdispersi
dipecah mjd partikel2 halus/ globul yg nantinya partikel inilah yg terdispersi
u/ seterusnya dan terdispersi dlm cairan lainnya.
2. tahap
stabilitas
pe+an emulgator / zat pengmulsi yg
bertujuan mencegah tjdy koalesensi
(pgobatan partikel2 halus mjd lbh besar yg bs memisahkan fasa
pendispersi dan fasa terdifersi / kbl kbebtuk asli)
TEORI U/ MENCAPAI EMULSA YG STABIL :
1. Teori
film antar permukaan
Hk. Gibbs : ttg adsorbsi pd
tegangan permukaan. Bbrapa jns emulgator dpt memekat n mbtk lap. Film pd antar
dua pmukaan cair yg tdk bcampur, dg konsentrasi yg ckp zat emulgator dpt mbtk
lap film pd antar 2 pmukaan cairan yg tdk bercampur, dg konsentrasi yg ckp zat
emulgator dpt mbtk film pd slrh permukaan globul fase terdispersi.film itu akan
mnentukan tipe emulsi ditentukan o/ teg antar permukaan antara cairan dg film.
Tap I--- minyak – film
Tap II --- film --- air
Jika TAP I lbh kcl TAP II, mk :
--- cairan 1 lbh cpt mbsahi film
dibandingkan dg cairan II, mk film akan melingkari cairan II.0(0--- emulsi a/m
2. teori
perbandingan vol. Fasa
hk. Osvaa : berdasarkan
kedudukan partikel serbuk (ada longgar dan rapat)
pada kedudukan bundar (sphaeris)
ada kddkan
a. kdudukan
rapat --- porositas serbuk 26%
jd ditempati serbuk itu sendiri 74%
b. kedudukan
longgar --- porositas 48%, ditempati serbuk
3. teori
muatan listrik/ muatan ion
partikel2 yg terdispersi dalam
btk koloid dalam emulsi dan suspensi ndpt bermuatan +/-. Muatan pd partikel dp
berasal dr :
-
Ionisasi, fisiolisasi, gesekan, adsorbsi
KETIDAK STABILAN
EMULSI :
1. kriming
2. inversi
3. demulsifikasi
ad.1. Kriming
fase terdispersi msh ttp diselubungi film antar
permukaan dan emulsi msh bisa diperbaiki dg pengocokan yg sederhana .
supaya tidak terjad kriming:
1. cara
pembuatan harus tepat
2. formulasi
harus tepat
kriming msh bs dimengerti dr sudut sedi,mentasi, krn
kriming jg dipengarihi o/ gaya gravitasi n bobot jenis. Fase pendispersi n
terdispersi dpt dilihat dr hk. Stokes.
FAKTOR YG MPENGARUHI DERAJAT KEMIRINGAN DAN KEC.
KRIMING :
1. suhu
--- suhu meningkat kec. Kriming meningkat viskositas menurun
2. pe+an
zat --- elektrolit dlm emulsi dpt mempercepat kriming krn elektrolit menurunkan
zeta potensial
3. bakteri
--- krn dpt tumbuh bakteri tsb diemugator cpt
4. 4.
cahaya (pengaruh udara yg berlebihan)
5. jenis
emulgator
6. teknik
pembuatan emulsi yg salah
ad.2. Inversi
--- peristiwa perubahannya scr tiba2 tipa emulsi,
terutama dipengaruhi o/: penambahan elektolit n perubahan suhu tubuh yg tiba2.
Ad.3. demulsifikasi
--- ketidak stabilan sempurna dr emulsi dmn emulsi
akan peca2, sukar u/ didispersikan lg walaupun dg pengocokan kuat .
PROSES PEMISAHAN :
1. mula2
mbtk flokulasi, globul2 kecil/ halus selagi berikatan mbtk globul yg lbh besar.
2. koalesensi,
a/ globul besar bgabung lg dg globul bsr mbtrk irreversibel dpt dilihat scr
visual --- btk sudah pecah
PENENTUAAN TIPE EMULSI
1. pengenceran
pada fasa luar
--- m/a--- fasa luarnya air,
diencerkan dg air
ck: pd kaca objek diteteskan
emulsi diencerkan dg air. Bila merata berarti emulsi tsbt a/ emulsi m/a.bila
brp totolan --- a/m
2. memakai
zat warna
--- zat warna yg larut air u/
tipe emulsi m/a metilen biru, kmdn bl larut metilen biru itu--- emulsi m/a.
Dilihat dlm mikroskop.
3. metoda
flouresensi
--- didasari atas sebagaian
minyak berfluoesensi dibawah sinar UV
CK : emulsi diletakan dibawah UV,
klu sblm emulsi berflouresensi ---
emulsi a/m. Klu berupa totolan saja/ tdk seberapa. Berfloresensi m/a
4. Metode
konduktivitas
--- suatu elektroda dihubungkan dg lampu,
elektroda lain dihubungkan dg emulsi. Lampu hidup---- emulsi m/a krn air
pgantar arus listrik, lampu tdk nyala --- emulsi a/m
EMULGATOR
Berperan pada stabilitas emulsi, terutama dalam
faktor2:
-
penurunan tegangan permukaan
-
pembentukan film yg kuat yg memyelubungi
partikel fase terdispersi
-
pengalaman muatan pd fase terdispersi
-
mptinggi fasa luar
EMULGATOR A/ : zat yg di+kan pd emulsi yg berperan pd
antar permukaan 2 cairan yg tidak bercampur berfg mempermuda emulsifikasi dan
stabilisasi
Ada beberapa faktor yg hrs diperhatikan dlm memilih
emulgator:
1. kestaaabilan
fisika dan kimia emulgator
2. emulgator
yg tepat u/ tipe emulsi yg diinginkan
3. tidak
toksik
4. tersatukan
dg zat yg berkhasiat
5. mpyi
bau, rasa dan warna yg tidak mengganggu
EMULGATOR TERBAGI 3 GOLONGGAN :
-
emulgator bshsn alam
-
emulgator zat padat halus
-
surfaktan
ad.1. emulgator bahan alam
--- ex : PGA, Tragacant, Na. Alginat. Merupakan koloid
hidrofil yg tdr dr:
-
senyawa karbohidrat. S.Protein. S sterol dan
fosfolopid
# Senyaw KH
syw karbohidrat emulgator jenis ini bekerja tdk
menurunkan tegangan permkaan tapi menyalut partikel2 fasa terdispersi dg
selaput yg bermuatan. Menaikan viskositas FL shg kecepatan freming dpt
diperlambat.emulgator ini dapat disebutr jg “
protektif koloid” yaitu koloid hidrofil yg dipakai u/
menstabilisir sistem hidrofob.
Ex: GOM ARAB --- khusus Pga larutkan dalam air .biasanya
brx asam krn adanya as D- glykoronik dlm larutan. PGA tidak tersalut dg fenol2
asam tarta,borat dan alkohol konsentrasi tinggi,HLB 8
Tragacant:
Ada bagian yg larut air --- tragacanthin
Ada bagian yg tdk larut air--- bascorin
# Senyawa protein
Yg biasa :’ gelatin, cossein dan kuning telur
Gelatin terbagi 2: A. Titik kolektriknya, ph = 7-9
B. titik
kolektriknya, ph = 4,7-5
Pa ph dbwh titik isoelektrik molekul2 gelatin ini a/
bermuatan (+) sdgk titik isoelektrik (-), gelatin dibuat dr kulit babi.
# sterol
sterol bs diambildr lemak dan minyak2 alam. Kolesterol
senyawa yg non polar lbh dominan dr polar shggah bs dpki u/ emulgator air dlm
minyak. Ex:kolesterol.
#fospolipid
ex: lecetin, sangat tbatas krn mudah terurai karena adanya
cahaya, alkali maupun oksidator
cara pengembangannya 10-12x--- gel
veegum =
magnesium allumunium silikat coloid
pengembangan 10-12x. 16 x jg bisa.
Surfactan
---zat yang dapat memekat pd prmukaan dan absorpsi pd
permukaan.
Fungsih ---tergantung HLB
1. WA
(Wetting Agent)
2. detergent
3. Pengemulsi
→m/a, a/m
4. Pensuspensi
5. Pengolubilasi
6. Anti
busa
7. Flokulating
agent
Dari pengionanya:
-
Ionik
-
Non ionik ( )
→ Paling banyak untuk emulgator
Ada 4 ikatan atom:
# eter
# ester
# eter – ester
# amida
HLB (Hydrophyl lypophyl Balance)
Menurut Graffin
---HLB adalah angka yang menunjukan ukuran dan
kekuatan gugus hydrofil dan hydrofob yg membentuk suatu senyawa.
Makin besar nilai HLB suatu senyawa maka ia akan
bersifat hydrofil
Untuk membuat emulsi minyak dalam air (m/a) dipakai
HLB 8 – 18.Untuk air dalam minyak (a/m) HLB = < 8
METODE PENENTUAN HLB EMULGATOR
1. Metode Graffik
a. Untuk
ester alkohol polihidris asam lemak
ket: S = angka penyabunan asam
lemak
A = angka asam dari asm lemak
b. untuk
ester yang sukar ditentukan angka penyabunannya
ex: cera
ket : E = % gugus etilen otesida
dlm molekul
P = % gugus alkohol polihidris dlm
molekul
c. untuk
surfactan yang bagian hidrofilnya hanya terdiri dari gugushidroksi etilen saja
dipakai:
ket: E = % dari oksitilen dalam
molekul
2. Metode chun & martin
---ia memperkenalkan metode HLB untuk surfactan non
ionik type polyoksietilen.Berdasarkan angka H/L & jml atom c yg ada pd bgn
hydrofob,sehingga angka H/L menjadi
H/L paralel dengan HBL, tapi nilainya antara 20 – 150
Yang paling kecil = 20 sifat hidrofobnya >>>
3. metoda chun & martin
---Metoda tegangan antar permukaan ,ia mencoba 0,1 %
sulfaktan dilarutkan dalam aquades setelah 5 menit pd suhu 25c diukur teg.peremukaannya maka akan dibuat grafik antar hubungan permukaan dengan
HLB
dimana pers grs
ﻻ = 45,7 –
2,36 HLB
Chun & martin ini yang menghubungkan H/L & HLB
di dapat
4. Metoda Davis
METODA PENENTUAN STABILITAS EMULSI
1. Tes
dengan jangka waktu dipercepat
Prinsip: mendiamkan sediaan
emulsi pd suhu diatas suhu kamar dari jangka waktu tertentu, biasa dilakukan pd
suhu 50-70c
Dilakukan 2-3 minggu
Evaluasi emulsi :
1. Perubahan
warna, bau, rasa, sebelum & sesudah dipanaskan
2. Visikositas
& sifat alirnya
3. Ukuran
partikel / fase terdispersinya
Amati terjadinya :
-
kriming
-
inversi
-
demusifikasi
2. Test
kriming dipercepat
Prinsip : menentukan kecepatan
kriming dengan mensentrifuse emulsi dengan kecepatan tertentu
w = anguller velocity
R = jarak emulsi dari pusat ke
rotari
g = gravitasi dipercepat beberapa ribu kali dg
mentrifus.
No comments:
Post a Comment