LARUTAN
·
Emulsi
Dikerjakan bila dua zat cair yang tidak bercampur,yang
satu obat dan yang satu agi pembawa.misalnya air,harus ada emulgator supaya
partikel tadi tidak berkumpul, ditutup oleh lapisan film sehingga tidak bertemu
lagi.
·
Suspensi
Sediaan cair yang zatnya zat padat yang pelarutnya air
ada zat suspensi.Obat diaduk dengan pengaduk sehingga zat tiu dibuat sampai
ukuran tertentu maka terbagi rata dalam larutan, bil akita mengocok obat lalu dimasukkan ke sendok
akan terbagi rata.
·
Elixir
Zat aktifnya cairan tapi larut dalam etanol, larut air
tidak perlu pengocokkan dahulu sebelum dipakai karena ia sudah larut,yang
penting larutnya pelarut campur alkohol dengan air.
·
Solubilisasi
Sediaan larutan tanpa pengocokkan zat adalah melayang –
layang saja dalam larutan kita perlu menambahkan zat permukaan, surfaktan
(surface, aktif, agent) + zat yang dapat menurunkan tegangan permukaan bila
dimasukkan larutan tegangan antar permukaan suatu cairan adalah turun tapi
suatu zat bentuknya seperti benang karena didalamnya bebentuk missei → seperti
rambut kalau masuk kapur dirambut tidak kompak.
NB:larutan diikat BU vinny
Zat yang akan dilarutkan tersebut dan digunakan pelarut
disebut “solven”.Dalam F1 jumlah bagian pelarut yang diperlukan untuk
melarutkan 1 bagian dalam F1, parsentase (%) adalah bagian bobot perbobot
(b/b).
-
% b/b → % bobot /
bobot
→
Jumlah gram zat dalam 100 gr
-
% b/v → % berat /
volume
→
Jumlah gram zat dalam 100 ml
-
% v/v → % volume /
volume
→
Jumlah ml zat dalam 100ml
-
% v/b → % volume /
bobot
→
Jumlah ml zat dalam 100 gr bahan atau hasil akhir
M → Molaritas = Jumlah mol zat terlarut tiap 100 gram pelarut
m → molalitas =
jumlah mol zat terlarut tiap1000 gr pelarut
N → Normalitas = jumlah grek zat terlarut dalam tiap
liter air
Dalam Pembuatan Obat Faktor Kelarutan
Dipengaruhi oleh :
a. Suhu
Dengan suhu panas obat bisa larut, tapi dengan suhu ada
kelarutannya yang berkurang misalnya, kalsium asetat, infus itu biasanya cairan
tubuh dan makanan misalnya,mencpet ditambahkan ion – ion NaCl, tidak
dipengaruhi oleh suhu.
b. Ukuran partikel
Seperti gula besar – besar halus dihaluskan sedikit maka
akan menambah kelarutan tapi tidak boleh melebihi baku.
c. Penambahan ion senama
Misalnya: NaCl, Na…, juga akan mempengaruhi kelarutan
Adayang memutar bidang polarisasi kekiri / kekanan, Cuma
satu yang berkhasiat obat , dan ada bentuk obat yang hanya satu yang bisa
larut.
d. Penambahan sulfaktan
Seperti solubilisasi – sulfaktan tidak boleh terlalu
banyak .
Tujuan:
-
Mudah dipakai
-
Bisa bagus warnanya
sekehendak hati pasien
-
Lebih cepat diserap
oleh usus
Formula Lengkap Sediaan
Zat aktif
Zat pembantu (untuk keperluan zat aktif , misalnya
pembasah, pengikat, kelarutan, pensuspensi, pengemulsi, pensolubilisasi)
Pemanis (saporis)
Pengharum (adoris)
Pengawet(freservative)
pH
pH
Antioksidan
Pelarut
Contoh: Warna, bau, rasa, memilihnya haruslah sangat
terkait dan teliti dengan ketentuan .ketentuan ini harus dipakai kalau tidak
dianggap penipu.
Pemanis: Sorbital, sukrosa,. Silklonat, sakarin, campuran
siklonat dan sakarin (1:10), Campuran siklonat dangan sakharin(10:1)
Sakarin dan siklonat menghadapi tantangan tentang
keselamatannya oleh FDA dan ketentuan penyetatan penggunaan dalam penjualannya
siklonat dilarang akhir-akhir ini.Kalau pakai bahan pembantu efek obat bisa
diatur sesuai dengan keinginan.15 menit sudah dimakan bisa hilang sakit
kepalanya.
Syarat-syrat bau, rasa dan warna:
1. Stabil
2. Tahan terhadap suhu10-100
3. Stabil pada PH 2 – 9
No comments:
Post a Comment