Tuesday, September 8, 2015

OBAT TETES MATA



Obat Tetes Mata
Farmakope Indonesia Ed. III.
 Tetes mata (Guttae ophthalmicae) adalah sediaan steril  berupa larutan atau suspensi, digunakan untuk mata, dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dan bola mata.

Farmakope Indonesia Ed. IV
Larutan obat mata adalah larutan steril bebas partikel asing, merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa  hingga sesuai untuk digunakan pada mata.
Untuk larutan obat mata perlu diperhatikan :
-          Toksisitas bahan obat
-          Nilai isotonis
-          Kebutuhan akan dapar
-          Kebutuhan akan pengawet
-          Sterilisasi
-          kemasan yang tepat.
Juga untuk sediaan hidung dan telinga
Suspensi obat mata
·         Suspensi obat mata adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel tidak larut yang terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada mata seperti yang tertera dalam suspensi.
·         Obat dalam suspensi harus dalam bentuk termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi dan atau goresan pada kornea.
·         Tidak boleh digunakan bila terjadi massa yang mengeras atau penggumpalan.
Tujuan penggunaan tetes mata ;
a.    Effek diagnosa
b.    Efek terapi
Obat-obat mata yang resmi :
a.         Mydriatica
à Pemeriksaan cornea melalui dilatasi pupil.
Contoh : Atropin – Scopolamin – phenyleprin – Adrenalin – Napahazolin – Cocain – Tropicamide – Homatropin.

b. Myotica.
Mulanya digunakan untuk terapi glaucoma, tetapi sekarang sudah digunakan juga untuk kondisi lainnya seperti, pengobatan lokal dari Myastenia gravis.
Contoh : Pilocarpin – Physostigmin – Neostigmin – Paraoxon – Carbachol – Isoflurophate.

c.  Anti bakteri
Contoh : Garam perak – Gentamycin – Tetracyclin – Antibiotika lain (Khloramphenicol)  - Thyrothricin Sulfacetamide.

d.         Lokal anastesi.
Contoh : Cocain – Tetrakain – benzokain – Piperocain.

e.         Antiphlogistis.
Contoh : Zinksulfas – Kortikosteroid.

No comments:

Post a Comment