Tuesday, September 8, 2015

Pengontrolan lingkungan RUANG PRODUKSI SEDIAAN STERIL



Pengontrolan lingkungan
Ruang bersih adalah ruang yang lingkungannya dikontrol secara total misalnya temperatur ruangan, kelembaban kontaminasi partikel dan mempunyai tekanan udara yang cukup, sumber pencemaran partikel dan mikroorganisme yang utama adalah :
  1. Pasokan udara ke ruangan
  2. penyusupan udara luar ke dalam ruangan
  3. pencemaran yang berasal dari ruangan itu sendiri


semua kemungkinan sumber tersebut harus dicegah atau diusahakan  seminimal mungkin dengan cara-cara sebagai berikut:
  1. Pasokan udara ke dalam ruang
Untuk mendapatkan lingkungan udara yang bersih, bebas dari kontaminasi debu dan mikroorganisme maka udara yang akan dipasok ke ruang bersih atau steril harus disaring terlebih dahulu.
Pasokan udara ke ruang bersih dapat dialkukan dengan berbagai cara :
Satu arah
Udara masuk ke dalam ruangan melalui alat penyaring udara menuju dinding (arah horizontal) atau langit-langit (arah vertikal) dan meninggalkan ruangan melalui dinding yang berlawanan atau lantai.

Aliran konvensional
Udara masuk ke dalam ruangan melalui alat penyaring udara yang ditempatkan di langit-langit atau bagian atas dan meninggalkan ruangan melalui lubang pengeluaran yang ditempatkan di lantai atau bagian bawah dinding.
Aliran udara tidak boleh kurang dari 20 pertukaran udara per jam, oelh karena itu harus dikontrol dengan baik terutama pada saat umur dari alat penyaring sudah mendekati batas pemakaian. Tidak boleh terjadi aliran udara turbulensi.

Untuk menghemat energi, udara yang keluar dari ruangan dapat disirkulasikan kembali karena udara sudah dipanaskan dan bersih. Untuk hal ini perlu penambahan udara segar. Hati-hati jangan samapai uap-uap yang berasal dari berbagai pelarut untuk membersihkan ruangan itu tersirkulasikan kembali.

Teori aliran udara laminar
Bila udara bergerak perlahan-lahan, seakan-akan menyerupai suatu massa atau blok yang bergerak secara paralel maka dinamakan aliran laminar. Bula suatu benda ditempatkan didalam aliran tersebut maka aliran tersebut akan berbentuk aliran “lamellae” pada benda tersebut dan setelah meninggalkan benda tersebut akan terbentuk kembali aliran laminar
Aliran udara laminar ini dapat membawa kotoran, kontaminasi debu atau mikroorganisme yang terdapat pada benda tersebut.
Bila kecepatan aliran udara ditambah maka arus kisaran udara meulai terbentuk pada sebelah kanan benda sehingga terbentuk suatau daerah kecil (daerah transisi) dimana aliran udara menjadi berlawanan dengan aliran udara yang datang.
Bila kecepatan aliran udara ditambah lagi maka akan terbentuk suatu aliran yang turbulen di sekitar benda. Aliran udara turbulen ini tidak dikehendaki karena tidak dapat membawa kotoran atau kontaminas meninggalkan benda tersebut.

penyaringan udara
penyaringan udara dilakukan untuk mendapatkan udara bersih bebas partikel. Hal yang perlu diketahui dalam proses penyaringan udara adalah: karakteristik dari debu yang terdapat di udara, mekanisme penyaringan, jenis alat penyaring udara dan uji-uji yang berhubungan dengan hal-hal tersebut.
1.1.1        karakteristik debu
debu yang terdapat di udara terdiri dari berbagai macam konstituen dengan ukuran partikel yang sangat beragam. Oleh karena itu sangatlah sukar untuk menghilangkan semua partikel dengan hanya menggunakan satu ukuran alat penyaring,
1.1.2        mekanisme penyaringan
kasa yang dianggap berfungsi sebagai alat penyaring mampu menahan partikel yang ukurannya lebih besar dari lubang kasa tersebut. Karena konfigurasinya yang dua dimensi maka kasa ini sangat mudah tersumbat. Oleh karena it ualat penyaring udara biasanya terbuat dari serat yang tersusun secara tiga dimensi yang direkat satu sama lain. Agak berbeda dengan penyaringan melaui kasa, maka mekanisme penghilangan partikel udara dilakukan dengan cara :
  1. penjeratan (penangkapan) langsung
proses ini terjadi untuk partikel yang terlalu besar untuk berdifusi dimana partikel debu bergabung dengan serat alat penyaring.
  1. pengendapan
terjadi pada partikel yang relatif besar dan cukup berat untuk jatuh dari aliran udara dan mengendap di permukaan alat penyaring
  1. efek kelembapan
udara ang mengalir melalui alat penyaring selalu berubah arah. Kelembapan dari partikel besar akan mencegah partikel tersebut berubah arah dan menyebabkan partikel tersebut berhenti pada serat-serat alat penyaring.
  1. difusi
mekanisme penghilangan partikel kecil adalah melalui proses difusi, seperti  yang terjadi pada difusi molekuler. Akibatnya partikel kecil terebut akan bergerak secara turbulen didalam filter dan cenderung bertahan lebih lama di dalam alat penyaring tersebut. Sehingga mudah dikumpulkan.
  1. efek elektrostatik
beberaa jenis alat penyaring dapat menarik dan menahan partikel dari udara karena muatan elektrostatiknya. Biasanya lempengan atau kawat dengan voltasi yang tinggi dapat memberikan muatan elektrostatik kepada partikel yang kemudian akan tertarik pada lempengan atau kawat lain yang muatannya berlawanan.
1.1.3        jenis-jenis alat penyaring
Alat penyaring HEPA (High Efficiency Particulate Air).
Alat ini biasanya berbentuk kotak dengan alat penyaring berupa serat gelas tipis yang terlipat seperti akordion agar permukaannya menjadi sangat luas. Biasanya kira-kira 23 m2. medium serat gelas tersebut dilipat-lipat menjadi alat penyaring dengan diameter 61 x 61 cm dan kedalaman 30,5 cm.
Alat penyaring ini mampu menghilangkan partikel dengan ukuran 0,3 mikron dari aliran udara. Alat penyaring HEPA yang standar mempunyai efisiensi 99,97% sedangkan ultra HEPA dapat menyaring sampai dengan 99,99%.
Penempatan alat penyaring udara HEPA sebaiknya pada jalan masuk menuju daerah bersih atau sedekat mungkin ke jalan masuk tersebut. Untuk memperpanjang umur alat penyaring HEPA, maka sebaiknya sebelum melaui alat penyaring udara HEPA, udara dialirkan dulu melalui pra filte. Unutk menjaga integritas dari raung bersih maka sistem harus dirancang sedemikian rupa dimana sebuah alat penyarung HEPA yang besar ditempatkan di tengah-tengah saluran utama. Baru kemudian dibuat cabang ke bagian-bagain daerah bersih karena terhindar kontaminasi kontaminasi partikel yang tinggi. Kerugiannya adalah diperlukan suatu sistem kipa angin (fan) yang besar agar udara dapat didorong menuju alat penyaring udara tambahan dimasing-masing ruangan tersebut. Alat pengukur aliran udara harus ditempatkan untuk melihat kemungikan terjadinya sumbatan pada filter (aliran udara menjadi lambat). Meteran ini harus dihubungkan dengan alarm yang akan berbunyi secara otomatis jika hal itu terjadi.
Alat penyaring HEPA ini biasanya diganti bila daya tahan terhadap aliran mencapai 75 mm meteran air.

Alat penyaring menengah  (intermediet filter)
Biasanya merupakan alat penyaring dengan jenis “extended surface pocket”
Alat penyaring ini biasanya menggunakan serat gelas halus sebagai medium penyaring yang efisiensinya tergantung pada density dari serat. Standar untuk alat penyaring menengah yang baik adalah yang mempunyai efisiensi 80-90%

Alat penyaring awal (initial pre-filter)
Dapat berupa alat penyaring tipe “pocket” yang mempunyai efisiensi rendah atau alat berupa panel sekali pakai (disposible). Efisiensi dari alat penyaring awal ini adalah 20 – 30 %.
1.1.4        pengujian dan penilaian alat penyaring
karena jenis dan kegunaan alat penyarign bermacam-macam maka perlu dilakukan pengujian dan penilaian terhadap alat penyaring tersebut. Standar yang diusulkan oleh “American society of Heating Refrigeration and Air Conditioning  engineers (ASHRAE) No. 52 – 76 dapat digunakan nutuk pengujian hampir semua alat penyaring kecuali yang mempunyai efisiensi lebih besar dari 98 % . ada 3 karakteristik penampilan alat penyaring yang diuji, yaitu :
1. kemampuan menghilangkan partikel
2. Resistensi aliran udara
3. Umur masa operasi
Pengujian alat penyaring HEPA dapat dilakukan  dengan menggunakan militer (military standard) No. 282 yang disebut dalam ASHRAE No. 52-76. menurut standar tersebut pengujian alat penyaring HEPA adlaah melibatkan pembentukan aerosol dengan ukuran partikel yang seragam dan mengukur jumlah partikel yang dapat melalui alat penyaring tersebut. Untuk keperluan ini dapat digunakan dioktil ftalat yang bila dipanaskan akan menghasilkan asap yang mengandung partikel dengan ukuran 0,3 mikron dalam jumlah yang besar. Adap ini kemudian bercampur dengan udara dan dilakukan pada alat penyaring yang akan diuji.

2. Penyusupan udara luar
Hal ini dapat dicegah dengan menjaga tekanan udra yang ada dalam ruangan agar selalu ebih tinggi dari tekanan udara lain di ruang-ruang sekitarnya. Perbedaan tekanan udara tersebut tidak boleh kurang dari 15 PA.
Daerah steril harus memunyai tekanan udara paling tinggi.
Lemari aliran udara laminar
Suatu stasiun kerja dengan lemari aliran udara laminar dapat menyediakan lingkungan udara kelas sattu.
Lemari aliran udara laminar tersedia dalam berbagai ukuran mulai dari panjang 300 mm sampai 2 meter, tergantung pada kebutuhan. Konfigurasinya terdiri dari dua bentuk aliran udara yang vertikal dan horizontal.
Lemari ii harus terbuat dari bahan yang sesuai dan tahan lama. Bila digunakan bahan-bahan oraganik maka semua permukaannya harus dilapisi dengan plastik yang dilaminasi atau bahan lain terhadap pengikisan oleh partikel.
Untuk bahan anorganik harus dicat sedemikian rupa sehingga permukaan nya halus, kecuali kalau bahan lemari tersebut terbuat dari baja tahan karat. Panel samping atau penutup debu harus terbuat dari bahan plastik yang tebal atau gelas yang kuat dan transparan. Hati-hati terhadap resiko kebakaran bila mengunakan bahan organik atau bahan lain yang mudah ternakar dalam konstruksi lemari ini.

            2.2 Stasiun kerja tertutup
            Sediaan radiofarmasi dan sitotoksik dapat menghasikan serosol yang sangat mudah terhisap oleh karyawan yang bekerja ataupun terdistribusi ke lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu untuk memproduksi sediaan jenis ini diperlukan persyaratan tambahan yang dapat melindungi lingkungan, petugas yang bekerja maupun produk yang dibuat. Lemari yang sama seperti lemari aliran udara laminar dengan klasifikasikelas II dapat digunakan untuk keperluan ini. Lemari ini dirancang untuk :
            1. melindungi petugas yang bekerja dari partikel aerosol atau uap produk-produk yang diketahui bersifat mutagenik atau diduga bersifat karsinogenik dan teratogenik.
            2. melindungi produk dari kontaminasi mikroorganisme dan partikel
            3. melindungi petugas pemeliharaan.
            Bagian lemari yang dapat dibuka adalah bagian depan dimana lairan udara masuk kearah dalam melalui lubang kerja membentuk suatu tirai udara antara petugas dan daerah kerja. Hal ini mencega aerosol yang dihasilkan oleh senyawa – senyawa toksik terdorong keluar dari elmari menuju petugas. Udara yang masuk kemudan bercampur dengan udara laminar dan dikeluarkan melalui saluran yang sesuai atau disirkulasikan kembali ke alat penyaring “HEPA”. Biasanya unit ini akan dapat menjaga keseimbangan sendiri dan dilengkapi dengan  alarm bila terjadi penyimpangan.
            2.3. Stasiun kerja tertutup lokal
            Lemari yang dilengkapi dengan sistem sarung tangan untuk pekerjaan steril dan bebas partikel untuk bahan-bahan normal maupun bahan-bahan yang sangat toksik. Lemari dirancang sedemikian rupa dan dilengkapi dengan alat penyaring untuk partikel ataupun uap. Salurannya tidak dihubungkan dengan saluran induk di ruang tersebut sehingga lebih fleksibel dan bisa dipindahkan sesuai kebutuhan. Lemari ni mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap zat kimia dan bagian dalamnya dirancang khusus sehigga mencegah penumpukan debu, mudah dibersihkan dan disterilkan. Pada waktu digunakan udara masuk ke dalam lemari melalui lubang masuk laat penyaring HEPA sehingga menjamin lingkungan udara bebas partikel kelas satu. Udara keluar melalui lobang keluar alat penyaring HEPA untuk menghilangkan partikel, kemudian menuju alat penyaring utama yang berupa karbon aktif  ataupun bahan penyerap kimia lainnya untuk menghilangkan gas- gas aau upa air. Udara tesebut disirkulasikan kembali melalui kipas angin sentrifugal dan lobang masuk alat penyaring HEPA.
            Sistem udara masuk dan keluar diatur oleh suatu katup yang dapat menyesuaikan tekanan udara didalam lemari sesuai kebutuhan. Untuk penggunaan yang membutuhkan sterilitas yang tinggi maka digunakan tekanan udara yang positif, sehingga udara dari luar tidak dapat masuk. Tetapi penggunaan untuk penggunaan yang membutuhkan proteksi lingkungan yang maksimum seperti pembuatan sedian sitotoksik diperlukan tekanan udara negatif. Saluran udara masuk dan keluar ditempatkan disamping lemari dan dipasang dengan pintu ganda dan dapat dibilas dengan udara yang sudah tersaring untuk mencegah kontaminasi ke dalam lemari. Empat buah sarung tangan ditempatkan dibagian depan lemari. Tombol listrik, meteran utnuk mengukur tekanan dan lampu ditempatkan pada bagian atas lemari. Juga tersedia unit tambahan untuk sterilisasi ruangan denga formaldehid, alarm pendeteksi kejenuhanan filter utamadan indikator aliran udara dalam lemari.
            Keuntungan lemari ini dibandingkan dengan ruangan bersih yang konvensional adalah :
            1. operator bekerja melalui lobang sarung tangan sehingga mengurangi kebutuhan pemakaian pakaian kerja khusus ruang bersih.
            2. bagian interior dapat dengan muda dan cepat disterilkan.
            3. Lemari dapat dipindah-pindahkan sesuai kebutuhan.
            4. Tidak membutuhkan ruangan khusus.

  1. Pencemaran yang brasal dari dari dalam ruangan sendiri
Hal ini dapat dikurangi dengan melakukan program pembersihan yang ketat, menggunakan prosedur kerja yang sesuai petunjuk dan menggunakan pakaian kerja pelindung.
3.1.  Program pembersihan
permukaan yang mendatar lebih mudah terkontaminasi karena adanya pengendapan partikel oleh pengaruh gravitasi. pola aliran udara, sentuhan oleh petugas, muatan statik permukaan dan lain-lain akan menghasilkan beberapa daerah yang lebih terkontaminasi dibandingkan daerah lainnya. bila mungkin daerah dengan tingkat pencemaran yang lebih tinggi tersebut didentifikasi dan dilakukan program pembersihan yang teratur.
metode pembersihan ada dua metoda yaitu:
1. Metode vakum untuk menghilangkan kontaminasi partikel dengan ukuran lebih besar dari 100 mikron
2. Menyeka permukaan dengan kain basah/lembab untuk menghilangkan partikel yang tertinggal.
Zat pembersih yang digunakan harus memenuhi persyaratan :
1. Merupakan dekontaminan yang efektif
2. Tidak toksiik untuk petugas yang mengerjakannya
3. Tidak mudah terbakar
4. Cepat kering
5. Tidak merusak permukaan
6. Harga terjangkau

Zat permbersih digunakan untuk :
1. Menghilangkan kontaminan : surfaktan dan sabun
2. Membunuh mikroorganisme : desinfektan dan bakterisid
3. mengontrol muatan elektrostatik

Suatu protokol program permbersihan yang ketat hendaknya dibuat dan digunakan unutk keperluan pembersihan rutin harian, mingguan dan bulanan. Penggantian desinfektan yang digunakan secara bergilir diperlukan untuk mencegah kekebalan mikroorganisme. Perlu dilakukan fumigasi (sterilisasi gas) secara periodik. Pengukuran tingkat kebersihan udara dan permukaan perlu dimonitor secara teratur.

3.2. penggunaan ruangan bersih
Bila tidak digunakan secara kontinu, peralatan ventilasi harus dinyalakan sekurang-kurangnya 30 menit sebelum petugas memasuki ruangan dan dimatikan sekurang-kurangnya 30 menit sebelum petugas meninggalkan ruangan.

3.3 Pakaian pelindung
Sumber pencemaran terbesar (80%) partikel dan mikroorganisme pada setiap daerah yang bersih adalah karyawan. Oleh karena itu perlu dirancang pakaian pelindung khusus yang dapat melindungi lingkungan dari pencemaran oleh karyawan. Pakaian ini tidak boleh melepaskan serat atau partikel yang dilepaskan oleh tubuh. Terbuat dari bahan tenunan yang bersifat antistatik, enak dipakai, agak longgar atau mencegah gesekan, tidak mudah terbakar, dan mudah dibersihkan.
Pakaian didaerah steril adalah pakaian model terusan atau model celana baju yang dapat disatukan dengan bagian leher dan diikat dibagian pergelangan tangan dan kaki.
Satu set pakaian pelindung terdiri dari :
  1. masker untuk menutup mulut dan hidung.
  2. Tutup kepala untuk menutup rambut dan janggut
  3. Baju pelapis yang dapat menutup tubuh sampai ke leher , pergelangan tangan ddengan celana panjang yang sesuai atau merupakan baju terusan.
  4. Sepasang sarung tangan bila diperlukan
  5. Sepatu yang dapat menutupi seluruh kai, tidak licin dan bagian ujung celana dimasukkan kedalam sepatu.
Pakaian biasa dari luar tidak bboleh dibawah masuk kedalam ruang ganti pakaian yang behubungan langsung dengan daerah bersih atau daerah steril. Jkarywan yang masuk ke ruang ganti pakaian hendaknya sudah memakai pakaian kerja standar. Tidak diperkenankan memakai arloji, perhiasan dan kosmetika bila bekerja didaerah bersih dan steril.

1 comment: