Tuesday, June 23, 2015

Artekin


Artekin
Komposisi : Dihidroartemisinin, Piperakuin
Indikasi : Angina dan hipertensi. Pada ibu hamil dibutuhkan sebagai agen tokolitik (menghentikan kontraksi uterus / relaksasi otot-otot uterus untuk menunda persalinan prematur sampai dipertahankan jadi cukup bulan)

Dosis : Dehidroartemisinin: 2-4 mg/kgBB. Piperakuin: 16-32 mg/kgBB/dosis tunggal
Obat kombinasi ini diberikan selama 3 hari.
Golonga Artemisinin
                        Berasal dari tanaman Artemisia annua. L yang disebut dalam bahasa Cina sebagai Qinghaosu . Obat ini termasuk  kelompok seskuiterpen lakton mempunyai beberapa formula seperti : artemisinin, artemeter, arte-eter, artesunat, asam artelinik dan dihidroartemisinin. Obat ini bekerja sangat cepat dengan paruh waktu kira-kira 2 jam, larut dalam air, bekerja sebagai obat sizontocidal darah. Hasil beberapa penelitian bahwa pemakaian obat tunggal menimbulkan terjadinya rekrudensi, maka di rekomendasikan untuk dipakai dengan kombinasi obat anti-malaria lain,. Dengan demikian juga akan memperpendek pemakaian obat. Obat ini cepat diubah dalam bentuk aktifnya dan penyediaan ada yang oral, parenteral/ injeksi dan suppositoria.
                        Penggunaan golongan artemisinin secara monoterapi akan mengakibatkan terjadinya rekrudensi. Karenanya WHO memberikan petunjuk penggunaan artemisinin dengan mengkombinasikan dengan obat anti malaria yang lain. Hal ini disebut Artemisinin base Combination Therapy  ( ACT). Kombinasi obat ini dapat berupa kombinasi dosis tetap ( fixed dose ) atau kombinasi tidak tetap (non-fixed dose ). Kombinasi dosis tetap lebih memudahkan pemberian pengobatan. Contoh ialah ” Co-artem” yaitu kombinasi artemeter (20mg)+ lumefantrine (120mg). Dosis Coartem 4 tablet 2 x 1 sehari selama 3 hari.  Kombinasi tetap yang lain ialah dihidroartemisinin (40mg) + piperakuin (320mg) yaitu ” Artekin ”.  Dosis artekin untuk dewasa : dosis awal 2tablet, 8 jam kemudian 2 tablet, 24 jam dan 32 jam , masing-masing 2 tablet.

No comments:

Post a Comment